Dari Sekolah ke Lingkungan, Kepala SMAN 6 Lhokseumawe Gagas Gelimas, Dekatkan Anak dengan Buku

“Literasi tak seharusnya berhenti di pagar sekolah. Kami ingin semangat membaca tumbuh juga di lingkungan masyarakat,” ujar Kepala SMAN 6 Lhokseumawe

Laporan Jafaruddin I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Kepala SMAN 6 Lhokseumawe, Faisal AB MPd, bersama Tim Gerakan Literasi Sekolah (GLS), menggagas Program Gerobak Literasi Masyarakat (Gelimas), sebuah inovasi untuk menumbuhkan semangat dan minat baca anak-anak di lingkungan sekolah.

Gerakan sederhana namun penuh makna ini, lahir dari kepedulian seorang pendidik terhadap masa depan literasi anak-anak, sebagai wujud komitmen untuk melahirkan generasi cerdas dan berdaya.

Untuk menarik perhatian anak-anak, gerobak tersebut dihiasi dengan warna-warni yang berisi beragam koleksi buku berbagai buku bacaan menarik yang disukai oleh anak-anak.

Di antaranya buku cerita dan buku islami, seperti tuntunan shalat dan riwayat nabi dan rasul. Selain dapat dibaca di lokasi gerobak tersebut, juga dapat dipinjam oleh anak-anak untuk dibaca di lokasi lain.

Baca juga: Relawan Literasi Masyarakat Gencarkan Gerakan Membaca Lewat Pustaka Keliling

Program Gelimas kini sudah rutin dihadirkan Kepala SMAN 6 Lhokseumawe, Faisal AB MPd, bersama Tim Gerakan Literasi Sekolah di tengah masyarakat, kawasan Kecamatan Blang Mangat Lhokseumawe.  

Dengan pendekatan tersebut, anak-anak mulai terlihat antusias membaca buku, mendengarkan cerita, dan berdiskusi ringan bersama Tim GLS dan OSIS sekolah sebagai pembimbing.

“Literasi tak seharusnya berhenti di pagar sekolah. Kami ingin semangat membaca tumbuh juga di lingkungan masyarakat,” ujar Kepala SMAN 6 Lhokseumawe kepada Serambinews.com, Selasa (8/10/2025).

Program ini kata Faisal Ab, merupakan gerakan relawan yang lahir dari panggilan jiwa untuk menjembatani akses membaca di kalangan anak-anak yang belum memiliki fasilitas memadai.

“Dengan kehadiran Gelimas, semangat belajar menjadi lebih hidup dan menyenangkan. Para orang tua pun menyambut positif inisiatif ini, karena anak-anak kini lebih banyak berinteraksi dengan buku dibandingkan gawai,” ujar Faisal Ab.

Langkah inspiratif ini juga mendapat sambutan positif dari warga sekitar.

“Anak-anak jadi sudah mulai suka membaca dari pada main gawai. Mereka bahkan menunggu gerobak GELIMAS datang setiap hari libur sekolah pada sore hari,” ujar Yuliawati, warga setempat saat mendampingi anaknya yang ikut membaca di gerobak yang dihadirkan SMAN 6 Lhokseumawe.

Gelimas menjadi bukti nyata bahwa literasi bisa tumbuh di mana saja, selama ada semangat dan kepedulian bersama.

Gerakan ini sebelumnya dimulai dari sekolah melalui Taman Literasi Lemari Taman Baca Carong (Leumebaca), Gerobak Literasi Sekolah (Gelisah), gerakan ini meluas ke lingkungan, menyalakan kembali bara minat baca anak-anak di tengah masyarakat.(*)

Baca juga: Tinjau Bendungan Krueng Pase, Bupati Aceh Utara: Ditarget Rampung Desember 2025