Berita Nasional

Ashabul Aziz, Santri Dayah Darul Ihsan Aceh Besar Raih Juara 1 di Ajang MQK Internasional 2025

Kafilah Aceh berhasil meraih satu medali emas yang diraih oleh Ashabul Aziz sebagai Juara 1 Tafsir Wustha dari Dayah Darul Ihsan Aceh Besar.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
FOR SERAMBINEWS.COM
Ashabul Aziz, Santri Dayah Darul Ihsan Aceh Besar Raih Juara 1 di Ajang MQK Internasional 2025 

dan Hafizah Maheer Sagala sebagai Juara Harapan 1 Fiqh–Ushul Fiqh Wustha dari Dayah Perbatasan Minhajussalam Kota Subulussalam.

Kabid Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kanwil Kemenag Aceh, Dr H Muntasyir SAg MAg, menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas perjuangan seluruh peserta. 

Menurutnya, seluruh anggota kafilah telah tampil maksimal di setiap sesi dan melalui proses panjang hingga sampai pada tahap ini.

 “Sudah sepantasnya kita memberikan apresiasi dan penghargaan atas dedikasi serta kontribusi mereka yang telah mengharumkan nama Aceh di panggung internasional,” ujarnya.

Muntasyir juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif, terutama kepada para pimpinan dayah, pelatih, pembimbing peserta, panitia, serta masyarakat Aceh yang senantiasa memberikan dukungan dan doa untuk kemenangan Kafilah Aceh di ajang internasional.

“Kemenangan ini merupakan buah dari kebersamaan, dukungan, dan doa seluruh masyarakat Aceh,” tambahnya.

 Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs H Azhari MSi, turut menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada para peserta yang telah berhasil meraih penghargaan di MQK Internasional 2025.

 “Selamat kepada para juara yang telah mengharumkan nama Aceh. Kepada peserta yang belum meraih penghargaan, jangan berkecil hati dan tetap semangat berperestasi, karena kalian adalah duta terbaik yang telah melalui seleksi ketat di tingkat daerah,” tutur Azhari.

 Kakanwil juga berpesan agar seluruh pihak terus menjaga semangat keilmuan santri Aceh. 

“Mari kita ambil hikmah dari perhelatan megah ini. MQK bukan sekadar kompetisi, tetapi wadah untuk menumbuhkan semangat belajar, istiqamah dalam merawat khazanah kitab kuning, serta memajukan pesantren sebagai pusat peradaban Islam di Aceh,” tutupnya. 

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Baca dan Ikuti Berita Serambinews.com di GOOGLE NEWS 

Bergabunglah Bersama Kami di Saluran WhatsApp SERAMBINEWS.COM 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved