Berita Lhokseumnawe

Warga Tambon Baroh Dukung Mualem, Pelabuhan Krueng Geukueh Jadi Jalur Pelayaran Langsung ke Malaysia

“Selama ini tingkat pengangguran di sekitar kawasan industri dan pelabuhan cukup tinggi. Kami berharap dengan beroperasinya jalur pelayaran ini,

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Keuchik Gampong Tambon Baroh, Saiful Izal. 

“Selama ini tingkat pengangguran di sekitar kawasan industri dan pelabuhan cukup tinggi. Kami berharap dengan beroperasinya jalur pelayaran ini, tenaga kerja lokal bisa diprioritaskan mulai dari petugas lapangan, tenaga bongkar muat, hingga bagian administrasi pelabuhan,” tambahnya.

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Saiful Bahri I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Keuchik Gampong Tambon Baroh, Saiful Izal bersama warganya menyatakan dukungan oenuh terhadao rencana Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem) untuk membuka  jalur pelayaran internasional langsung dari Pelabuhan Krueng Geukuh ke Penang, Malaysia.

Sedangkan hal ini diutarakan Mualem saat meninjau pelabuhan tersebut akhir Agustus 2025 lalu.

Keuchik Gampong Tambon Baroh, Saiful Izal, Senin (13/10/2025),  menegaskan bahwa pelabuhan tersebut secara administratif dan geografis berada di wilayah Kabupaten Aceh Utara, tepatnya di Gampong Tambon Baroh.

"Karena itu, kami mendukung penuh langkah Gubernur Aceh untuk menghidupkan kembali denyut pelabuhan ini sebagai jalur ekonomi internasional,” ujar Saiful Izal, dalam rilisnya.

Menurut Saiful, kebijakan membuka jalur langsung ke Penang bukan hanya langkah strategis untuk memperkuat posisi Aceh di kancah regional, tetapi juga membuka harapan besar bagi masyarakat lokal, khususnya dalam hal penyerapan tenaga kerja dan pengembangan ekonomi masyarakat pesisir.

“Selama ini tingkat pengangguran di sekitar kawasan industri dan pelabuhan cukup tinggi. Kami berharap dengan beroperasinya jalur pelayaran ini, tenaga kerja lokal bisa diprioritaskan mulai dari petugas lapangan, tenaga bongkar muat, hingga bagian administrasi pelabuhan,” tambahnya.

Ia menekankan bahwa kehadiran pelabuhan internasional harus menjadi pintu kemajuan yang inklusif, bukan sekadar proyek besar tanpa manfaat nyata bagi rakyat setempat.

Gampong Tambon Baroh sendiri memiliki sejarah panjang dalam mendukung aktivitas industri dan pelabuhan sejak masa awal berdirinya PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) dan kawasan industri sekitarnya. 

Namun, geliat ekonomi masyarakat sekitar belum sepenuhnya sebanding dengan aktivitas industri yang ada.

Baca juga: Delegasi Aceh Bertemu Otoritas Pelabuhan Pulau Pinang Malaysia, Terkait Rute Krueng Geukueh - Penang

“Kami percaya di bawah kepemimpinan Mualem, arah pembangunan Aceh akan lebih berpihak pada rakyat kecil. Pelabuhan ini bukan hanya simbol kemajuan, tapi juga tempat masyarakat Tambon Baroh bisa berdiri sejajar dalam pembangunan,” tegas Saiful.

Saiful Izal atau sering di panggil Geuchik Pon juga mengajak seluruh pihak, baik pemerintah daerah, Pelindo, maupun perusahaan industri di kawasan itu untuk bersinergi dalam mewujudkan kemandirian ekonomi Aceh Utara.

Dukungan masyarakat, menurutnya, akan menjadi kekuatan besar jika dibalas dengan kebijakan yang berpihak dan membuka ruang bagi keterlibatan warga secara langsung.

“Kami siap mendukung penuh langkah Gubernur Aceh. Masyarakat Tambon Baroh berharap pelabuhan ini kelak bukan hanya menjadi gerbang laut bagi ekspor-impor Aceh, tetapi juga gerbang kesejahteraan bagi anak-anak muda yang kini masih mencari pekerjaan,” pungkasnya.(*)


 

 
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved