Migas Aceh

Lewat Perusahaan Japex dan Jogmec, Jepang Lirik Migas di Laut Andaman Aceh

BPMA bersama Japex dan Jogmec telah menjalin komunikasi intensif guna memfasilitasi berbagai kebutuhan dan informasi yang diperlukan...

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
BERTEMU JAPEX - Kepala BPMA Nasri Djalal dan tim saat bertemu pihak Japan Petroleum Exploration Co, Ltd. (Japex) dan Japan Oil, Gas and Metals National Corporation (Jogmec) di Tokyo, Jepang. 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Dua perusahaan asal Jepang, Japan Petroleum Exploration Co, Ltd. (Japex) dan Japan Oil, Gas and Metals National Corporation (Jogmec) menunjukkan keseriusan dalam menggarap sektor hulu migas di Aceh.

Sebagai bentuk komitmen awal, Japex dan Jogmec telah mengajukan proposal Joint Study Area (JSA) kepada Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM, untuk melakukan studi bersama di wilayah North Sumatra Basin. 

BPMA bersama Japex dan Jogmec telah menjalin komunikasi intensif guna memfasilitasi berbagai kebutuhan dan informasi yang diperlukan dalam proses penjajakan awal. Bahkan pada awal Oktober, Tim BPMA sudah berkunjung ke Tokyo, Jepang untuk membahas rencana ini lebih lanjut.

Sebelumnya, saat ajang Indonesia Petroleum Association (IPA) Convex 2025 pada Mei 2025, Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) yang dipimpin Nasri Djalal memaparkan potensi migas dan peluang investasi di Aceh ke perusahaan Jepang tersebut.

Kepala BPMA Nasri Djalal, Senin (27/10/2025) menyampaikan, ketertarikan investor Jepang tersebut menjadi sinyal positif bagi iklim investasi migas di Aceh. Katanya, minat dari Japex dan Jogmec menunjukkan bahwa Aceh memiliki daya tarik tersendiri di mata investor internasional. 

“Kami akan terus memfasilitasi setiap proses yang mendukung investasi migas di Aceh secara transparan dan profesional,” ujar Nasri.

Lebih lanjut, katanya, BPMA menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat promosi potensi migas Aceh di tingkat nasional maupun internasional, sekaligus memastikan seluruh proses investasi sejalan dengan regulasi dan prinsip tata kelola yang baik. 

“Dengan dukungan pemerintah pusat, Pemerintah Aceh, serta pelaku industri, diharapkan upaya ini dapat mendorong peningkatan produksi dan penambahan cadangan migas nasional dari wilayah Aceh,” tutupnya.

Studi bersama ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif terkait kondisi geologi dan potensi sumber daya migas yang ada, sekaligus menjadi dasar dalam menentukan langkah kerja sama selanjutnya.

Baca juga: BPMA, Pemkab, dan Kementerian Bedah DBH Migas Aceh Timur

Pihak Jogmec Representative menyampaikan bahwa potensi migas North Sumatra Basin di wilayah Aceh masih menarik untuk di eksplorasi lebih lanjut. Karena Aceh memiliki banyak wilayah yang belum tergarap, khususnya di kawasan laut dalam Andaman.

Untuk mewujudkan potensi ini, kolaborasi intensif terus dilakukan antara regulator BPMA, Pemerintah Aceh, perusahaan migas KKKS, dan akademisi Universitas. Kegiatan seperti studi lapangan (field trip) dan diskusi ilmiah untuk memadukan teori dan fakta lapangan guna menentukan strategi eksplorasi yang tepat.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved