Pelajar Tenggelam di Krueng Sawang

Pelajar Bireuen Tenggelam di Krueng Sawang, Begini Kesaksian Teman Korban

Ia tenggelam sekitar pukul 15.30 WIB, dan ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa sekitar pukul 17.00 WIB, tidak jauh dari lokasi awal kejadian.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
KESAKSIAN TEMAN KORBAN - Dua teman korban tenggelam sedang menceritakan detik-detik saat mereka berenang hingga kemudian pelajar MTsN Gandapura tenggelam kepada warga dan Kapolsek Gandapura, AKP Hendri Yunan di lokasi kejadian, Kamis (30/10/2025). 
Ringkasan Berita:Siswa MTsN Gandapura Bireuen meninggal tenggelam di Krueng Sawang
 
Siswa bernama M Alkausar (12), meninggal tenggelam saat berenang bersama teman-temannya
 
Teman M Alkausar sudah berusaha menyelamatkan korban dengan cara menarik tubuh pelajar itu dan melemparkan pelelah daun kelapa
 
M Alkausar tidak sempat menggapai pelepah daun kelapa dan tenggelam dalam aliran Krueng Sawang
 
Jasad korban ditemukan sekitar 1,5 jam dari saat pertama tenggelam dan langsung dievakuasi ke kampung halamannya

 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Yusmandin Idris | Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Tragedi memilukan terjadi di aliran Krueng Sawang, tepatnya di kawasan Dusun Tanjung Beringin, Desa Ceubo, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen.

Seorang pelajar kelas I MTsN Gandapura, Bireuen bernama M Alkausar (12), ditemukan meninggal dunia akibat tenggelam saat berenang bersama tiga orang temannya pada Kamis (30/10/2025) sore.

Korban merupakan anak dari pasangan Zul Asri dan Fakhriah, warga Desa Blang Keude, Gandapura.

Ia tenggelam sekitar pukul 15.30 WIB, dan ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa sekitar pukul 17.00 WIB, tidak jauh dari lokasi awal kejadian.

Peristiwa tragis ini terjadi setelah M Alkausar dan tiga rekannya sepakat untuk berenang bersama sepulang sekolah.

Mereka adalah:

  1. Zaid Albizar Husni (13), warga Desa Alue Mangki, siswa kelas II MTsN Gandapura
  2. M Alsabil Zulfikar (14), warga Desa Keude Lapang, siswa kelas II MTsN Gandapura
  3. Farid Alfarisyi M. Ikram (12), warga Desa Keude Lapang, siswa kelas I MTsN Gandapura

Baca juga: Breaking News - Siswa MTsN Bireuen Meninggal Tenggelam di Krueng Sawang

Menurut penuturan teman korban bernama Zaid Albizar Husni kepada wartawan Serambinews.com Yusmandin Idris, yang juga disaksikan oleh Kapolsek Gandapura, AKP Hendri Yunan, dan sejumlah warga, mereka sebelumnya berkumpul sekitar pukul 15.00 WIB, di Dusun Tgk Di Cot, Desa Mane Tunong, Kecamatan Muara Batu, yang berada di sisi timur Krueng Sawang.

Setelah membuka pakaian, keempat siswa tersebut langsung berenang menyeberangi sungai menuju Dusun Tanjung Beringin, Desa Ceubo.

Namun, saat hampir mencapai tepi sungai di Desa Ceubo, Alkausar mulai kelelahan dan tidak sanggup berenang lebih jauh.

“Kami berdua mencoba membantu dengan memegangnya, namun tidak sanggup dan lepas,” ujar Zaid dengan nada sedih.

Melihat Alkausar dalam kondisi kritis, salah satu teman mereka segera naik ke darat dan mengambil pelepah daun kelapa (tukok u) untuk dilemparkan ke arah korban sebagai alat bantu.

Baca juga: Dua Hari Pencarian, Remaja yang Tenggelam di Sungai Peureulak Ditemukan Meninggal

Sayangnya, pelepah tersebut tidak sempat digapai oleh Alkausar yang akhirnya tenggelam.

“Ketika hampir sampai ke sebelah barat atau Desa Ceubo, korban tidak sanggup berenang lagi, sempat dibantu teman dan akhirnya tenggelam,” ujar Kapolsek Gandapura, AKP Hendri Yunan.

Melihat situasi genting, teman-temannya segera meminta bantuan warga sekitar dan menghubungi Kanit Binmas Polsek Gandapura.

Tak lama setelah laporan diterima, ratusan warga Gandapura berdatangan ke lokasi untuk membantu pencarian.

Operasi Pencarian

Kapolsek Gandapura, AKP Hendri Yunan, bersama Camat Gandapura, Azmi, SAg, Kanit Binmas, Aipda M Nur, serta sejumlah anggota Koramil Gandapura, dan Polsek Muara Batu, turut hadir di lokasi.

Pencarian dilakukan menggunakan satu sampan dan satu rakit dari papan, dengan beberapa warga dan aparat terlihat menyelam di titik lokasi korban terakhir terlihat.

Baca juga: Wisatawan Belanda Kehilangan Paspor Saat Speed Boatnya Tenggelam Dihajar Ombak

Proses pencarian berlangsung hampir satu jam.

Akhirnya sekitar pukul 17.00 WIB, jasad Alkausar ditemukan tidak jauh dari lokasi awal tenggelam.

Penemuan jasad Alkausar disambut dengan tangis haru dari keluarga dan warga yang turut menyaksikan proses evakuasi.

Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka di Desa Blang Keude untuk disemayamkan dan dimakamkan.

Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat, khususnya anak-anak dan orang tua, untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di sungai, terutama di musim hujan atau saat arus sungai deras.

Aparat desa dan kepolisian juga mengimbau agar anak-anak tidak berenang tanpa pengawasan orang dewasa dan perlengkapan keselamatan.

Baca juga: Korban Perahu Tenggelam Bapak & Anak belum Ditemukan, Operasi Pencarian Berlangsung Selama Sepekan

Peristiwa tenggelamnya M Alkausar menjadi duka mendalam bagi keluarga, sekolah, dan masyarakat Gandapura.(*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved