Berita Aceh Barat

Gajah Liar Kembali Masuk Kebun Warga, WRU dan BKSDA Aceh Turunkan Tim

Kawanan gajah liar dilaporkan kembali memasuki perkebunan warga di kawasan Babah Krueng Meulaboh, Kecamatan Pante Ceureumen

Editor: mufti
FOR SERAMBINEWS.COM
Plt Kepala BPBD Aceh Barat, Teuku Ronal Nehdiansyah 

“Kami terus berkoordinasi dengan BKSDA Aceh dan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik agar konflik antara manusia dan satwa liar ini dapat diminimalkan.” Teuku Ronal Nehdiansyah, Plt Kepala BPBD Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Kawanan gajah liar dilaporkan kembali memasuki perkebunan warga di kawasan Babah Krueng Meulaboh, Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat. Kondisi ini mengancam masyarakat yang hendak ke kebun.  

Untuk mengendalikan kawanan gajah, Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menurunkan tim usai menerima laporan dari masyarakat. Dalam bulan ini, tim WRU-BPBD sudah dua kali melakukan penanganan di wilayah tersebut. 

Plt Kepala BPBD Aceh Barat, Teuku Ronal Nehdiansyah, Kamis (30/10/2025) menyampaikan, upaya penggiringan kawanan gajah menuju koridornya cukup sulit karena kelompok gajah terbagi dua, masing-masing berjumlah 6 hingga 7 ekor. Kondisi ini membuat tim di lapangan harus bekerja ekstra untuk memastikan seluruh kawanan dapat kembali ke habitatnya dengan aman.

“Total ada 13 ekor gajah di wilayah ini. Salah satunya adalah gajah collar Raifa yang telah dipasangi GPS sejak 14 Oktober 2024 lalu. Data dari alat pelacak sangat membantu tim memantau pergerakan kawanan gajah,” jelas Teuku Ronal.

Berdasarkan data terakhir GPS, posisi gajah tersebut terpantau pada 29 Oktober 2025 pukul 06.19 WIB, berjarak sekitar 5,6 kilometer dari Desa Pante Ceureumen, Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat. Lokasi tersebut tercatat berada di kawasan hutan produksi dengan koordinat 4,405 LU dan 96,349428 BT.

Upaya pemantauan terus dilakukan untuk memastikan kawanan gajah tidak kembali mendekati permukiman dan lahan perkebunan warga. Tim juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan segera melaporkan jika melihat pergerakan gajah di sekitar permukiman.

“Kami terus berkoordinasi dengan BKSDA Aceh dan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik agar konflik antara manusia dan satwa liar ini dapat diminimalkan,” tambahnya.

Langkah mitigasi ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam menjaga keselamatan warga sekaligus melindungi habitat gajah Sumatra (elephas maximus sumatranus) yang merupakan satwa dilindungi di Indonesia.(sb)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved