Aceh Barat Daya

Pemerintah Abdya Jadwalkan Tanam Padi Serentak 2025, Ini Luas Bahan dan Pasaran Harga Gabah

"Ini tugas kita bersama mensosialisasikan kepada masyarakat agar menjaga lahan tersebut agar jangan dialih fungsikan

Penulis: Masrian Mizani | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/HO    
TANAM SERENTAK PADI - Bupati Safaruddin bersama Forkopimda menanam serentak padi tahun 2025, di lahan sawah milik Kelompok Tani Aneuk Sigupai Pulau Dua, Gampong Kedai Siblah, Kecamatan Blangpidie, Jumat (31/10/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Abdya, Hendri Yadi, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan temu lapang ini rutin dilakukan setiap tahunnya atau setiap musim tanam.
  • Luas lahan baku sawah di Kabupaten Abdya 7,153 hektare yang tersebar di sembilan kecamatan dalam wilayah kabupaten setempat.
  • Potensi peningkatan luas tanam di Abdya melalui Indeks Pertanaman (IP) masih memungkinkan untuk ditingkatkan dari IP200 menjadi IP300

 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia 

Masrian Mizani I Aceh Barat Daya 

SERAMBINEWS.COM, ACEH BARAT DAYA - Pemerintah Aceh Barat Daya (Abdya) melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpang) melakukan Temu Lapang Tanam Serentak Padi Kabupaten Abdya Tahun 2025. 

Kegiatan tersebut berlangsung di lahan sawah milik Kelompok Tani Aneuk Sigupai Pulau Dua, Gampong Kedai Siblah, Kecamatan Blangpidie, Jumat (31/10/2025).

Pada kegiatan tersebut, hadir langsung Bupati Abdya Safaruddin, unsur Forkopimda, para Kepala SKPK, Para Camat, Para Keuchik, Penyuluh, Keujruen, Ketua Kelompok Tani, dan petani Gampong Kedai Siblah.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Abdya, Hendri Yadi, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan temu lapang ini rutin dilakukan setiap tahunnya atau setiap musim tanam.

Kegiatan ini, jelas Hendri, dalam rangka merespon dukungan dan kerja sama pemerintah dalam meningkatkan produksi khususnya padi di Kabupaten Abdya, dan juga untuk mendorong semangat petani khususnya menanam padi.

Luas lahan baku

Hendri menyebutkan, luas lahan baku sawah di Kabupaten Abdya 7,153 hektare yang tersebar di sembilan kecamatan dalam wilayah kabupaten setempat.

Pada tahun 2022, kata Hendri, telah dilahirkan Qanun nomor 1 tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) seluas 6.913,93 hektare.

"Ini tugas kita bersama mensosialisasikan kepada masyarakat agar menjaga lahan tersebut agar jangan dialih fungsikan ke sektor lain seperti pemukiman dan perkebunan," kata Hendri.

Harga gabah

Ia juga melaporkan bahwa pada panen Musim Tanam (MT) Gadu tahun 2025, ubinan sementara KSA (Kerangka Sampel Area) mencapai 8,2 ton per hektare, dan harga gabah kering panen (GPK) tahun 2025/2026 sangat menguntungkan petani, berkisar antara Rp 5.500 hingga Rp 8.000 per kilogram.

Menurut Hendri, potensi peningkatan luas tanam di Abdya melalui Indeks Pertanaman (IP) masih memungkinkan untuk ditingkatkan dari IP200 menjadi IP300 dengan cara mendorong para petani dan juga penyediaan sarana dan prasarana yang cukup.

"Untuk IP300 masih sangat memungkinkan, yang terpenting adanya penyediaan air irigasi, dukungan irigasi teknis, alat dan mesin pertanian (Alsintan), benih unggul umur genjah, dan ketersediaan pupuk yang mencukupi," pungkas Hendri. (*)

Baca juga: Distanpang Pidie Tetapkan Kuota Pupuk Subsidi Per Kecamatan, yang Sudah Terealisasi belum Dilaporkan

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved