Berita Aceh Besar

Ibu-Ibu Aceh Masak Bareng Bank Indonesia, Belajar Jaga Harga Cabai Lewat Dapur Cerdas Inflasi

Menurut Daffa, kegiatan ini bukan sekadar memasak, tapi bagian dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
FOR SERAMBINEWS.COM
Assistant Executive Chef Hermes Palace Hotel, Chef Muhammad Idris, memberikan tutorial memasak kepada peserta Cooking Class “Dapur Cerdas Inflasi” yang digelar oleh Bank Indonesia Provinsi Aceh bersama TP PKK Kabupaten Aceh Besar di Kedai Kopi Barika, Rabu (30/10.2025). 

SERAMBINEWS.COM - Suasana dapur di Kedai Kopi Barika, Kabupaten Aceh Besar, Rabu (30/10/2025), terasa berbeda dari biasanya. Puluhan ibu-ibu PKK tampak antusias mengenakan celemek, menyiapkan bumbu dan mengikuti arahan Chef Muhammad Idris dari Hermes Palace Hotel.

Namun, kegiatan memasak kali ini bukan sekadar belajar resep baru, mereka sedang ikut serta menjaga stabilitas harga pangan lewat program “Dapur Cerdas Inflasi” yang digagas oleh Bank Indonesia Provinsi Aceh bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Aceh Besar.

Sekitar 48 peserta hadir dalam kegiatan Cooking Class Dapur Cerdas Inflasi, yang dibuka oleh Daffa Ammarul M.S., Analis Tim Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah (KEKDA) Bank Indonesia Aceh.

Dari tangan mereka hari itu lahir menu Ikan Kakap Masak Merah khas Aceh, menggunakan bahan lokal seperti cabai bubuk, bumbu yang hemat, bergizi dan tahan lama.

Menurut Daffa, kegiatan ini bukan sekadar memasak, tapi bagian dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

“Melalui Cooking Class Dapur Cerdas Inflasi, kami ingin menyampaikan pesan bahwa ibu-ibu punya peran penting menghadapi fluktuasi harga pangan dengan berbelanja bijak, memasak kreatif, dan memanfaatkan bahan lokal secara cerdas,” ujarnya.

Baca juga: Ibu-Ibu Aceh Diajari Masak Hemat ala Dapur Cerdas Inflasi, Solusi Saat Harga Cabai Melonjak

Ia menjelaskan, komoditas seperti cabai, bawang merah, dan tomat sering jadi penyumbang inflasi di Aceh. Karena itu, perilaku konsumsi yang bijak dari rumah tangga bisa berdampak besar pada stabilitas harga di pasar.

“Olahan masakan tidak harus selalu pakai cabai segar. Cabai kering, bubuk, atau pasta juga bisa jadi solusi yang hemat, awet, dan tetap lezat,” tambahnya.

Melalui program ini, Bank Indonesia juga mengajak masyarakat menerapkan empat langkah “Belanja Bijak”, yaitu:

  1. Bijak Membeli – belilah sesuai kebutuhan, tidak berlebihan;
  2. Bijak Memilih – utamakan pangan lokal dan bumbu olahan yang awet dan hemat;
  3. Bijak Konsumsi – hindari pemborosan dan makanan terbuang;
  4. Bijak Bertransaksi – cintai Rupiah dan biasakan transaksi non-tunai dengan QRIS yang lebih Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Handal (Cemumuah).

Sementara itu, Wakil Ketua I TP PKK Kabupaten Aceh Besar, Nurul Fazli Syukri S.Ag, mengapresiasi inisiatif edukatif ini.

Baca juga: Cabai Merah Tembus Rp 80 Ribu di Aceh Tamiang, Inflasi Pangan Mengintai

“Cooking class ini relevan dengan kehidupan sehari-hari. Ibu-ibu bisa tetap menyajikan masakan lezat, sekaligus menjadi garda terdepan menjaga stabilitas ekonomi rumah tangga,” ujarnya.

Nurul menilai, program ini sejalan dengan program pokok PKK dalam bidang pangan, kesehatan, dan ekonomi keluarga.

Ia pun mengajak ibu-ibu untuk menanam cabai di pekarangan, membuat stok cabai kering saat harga turun, dan berbelanja secukupnya agar tidak boros.

Melalui pendekatan kolaboratif dan edukatif seperti Dapur Cerdas Inflasi, Bank Indonesia Aceh dan TP PKK Aceh Besar ingin menumbuhkan kesadaran bahwa menjaga stabilitas harga bukan hanya tanggung jawab pemerintah.

Dari dapur, para ibu bisa menjadi bagian penting dalam menjaga ketahanan pangan dan kestabilan ekonomi daerah. (Serambinews.com/Firdha)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved