Cabai Merah Tembus Rp 80 Ribu di Aceh Tamiang, Inflasi Pangan Mengintai

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Harga cabai merah di Pasar Pagi Kota Kualasimpang, Aceh Tamiang, masih bertahan tinggi dalam dua pekan terakhir. 

Hingga Selasa (23/9/2025), harga cabai merah menembus Rp 80 ribu per kilogram, jauh di atas harga normal Rp30–40 ribu per kilogram.

Muda Wali, pedagang sembako di pasar tersebut mengatakan, tingginya harga cabai merah berimbas pada menurunnya daya beli masyarakat.

“Sudah dua minggu ini, harga cabai merah bertahan di Rp 80 ribu. Normalnya, hanya Rp 30 sampai Rp 40 ribu. Sekarang orang beli sedikit-sedikit saja,” ujarnya.

Ia menyebut, pasokan cabai merah sebagian besar berasal dari Berastagi, Sumatera Utara.

Sementara jenis cabai lain relatif stabil, di kisaran Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu per kilogram.

Baca juga: Harga Cabai Rawit di Abdya Turun, Cabai Merah Bertahan, Bahan Pokok Lainnya?

Selain cabai, harga sejumlah bahan pokok di pasar juga terpantau bervariasi. 

Beras premium turun ke Rp 220 ribu per karung 15 kilogram, sementara telur bertahan di Rp 52 ribu per papan. 

Ada pun harga bawang merah dan bawang putih, sama-sama di angka Rp 35 ribu per kilogram.

Lalu, tomat Rp 12 ribu, kentang Rp 16 ribu, dan minyak curah Rp 19 ribu per kilogram.

Kenaikan harga cabai merah tak hanya terjadi di Aceh Tamiang. 

Baca juga: VIDEO - Cabai Merah Tembus Rp 80 Ribu di Aceh Tamiang, Inflasi Pangan Mengintai

Di Medan, Sumatera Utara, harga cabai merah pekan ini mencapai Rp 78 ribu per kilogram, sedangkan di Banda Aceh tercatat Rp 82 ribu per kilogram. 

Kondisi serupa juga dialami beberapa pasar di Pulau Jawa, meski dengan angka yang lebih rendah, yakni sekitar Rp 65–70 ribu per kilogram.

Muda Wali berharap, pemerintah turun tangan agar harga pangan kembali terkendali.