Pemuda Aceh Tewas Dikeroyok di Sibolga
Haji Uma Kutuk Pembunuhan Warga Aceh di Masjid Agung Sibolga: Mencoreng Kesucian Rumah Ibadah
Haji Uma mengutuk keras pembunuhan warga Aceh di Masjid Agung Sibolga dan menyebutkan kejadian itu sudah mencoreng kesucian rumah ibadah.
Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Saifullah
Ringkasan Berita:
- Haji Uma mengutuk keras pembunuhan Arjun di Masjid Sibolga, menyebutnya tindakan biadab yang mencoreng kesucian rumah ibadah.
- Ia mendesak aparat menindak tegas pelaku dan mengusut kasus ini secara transparan hingga tuntas.
- Haji Uma juga meminta semua pihak menjaga ketenangan agar insiden ini tak memicu ketegangan antarwilayah.
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Rianza Alfandi | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) asal Aceh, Sudirman Haji Uma mengutuk keras tindakan pengeroyokan dan pembunuhan terhadap Arjun (21), pemuda asal Simeulue yang tewas dianiaya di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara (Sumut) pada Jumat (31/10/2025) dini hari WIB.
Haji Uma menilai, bahwa peristiwa tersebut merupakan tindakan biadab yang mencoreng kesucian rumah ibadah dan nilai-nilai kemanusiaan.
“Kita mengutuk keras atas peristiwa tragis yang menimpa saudara Arjun,” tukas Senator asal Aceh itu.
“Peristiwa ini bukan hanya tindakan kekerasan, tetapi juga tindakan biadab yang mencoreng kesucian rumah ibadah,” tegas Haji Uma, Senin (3/11/2025).
Kepada Serambinews.com, Haji Uma mengatakan, bahwa setelah menerima kabar duka tersebut, ia langsung berkoordinasi dengan DPD RI Perwakilan Sumatera Utara, Dedi Iskandar Batubara, untuk menelusuri informasi di lapangan.
Dari hasil komunikasi dengan sejumlah ormas keagamaan dan tokoh masyarakat setempat, diperoleh keterangan bahwa korban benar menjadi korban pemukulan hingga meninggal dunia saat beristirahat di teras Masjid Agung Sibolga.
Baca juga: Tegas! Nasir Djamil Sebut Pengeroyokan Pemuda Simeulue di Masjid Sibolga bukan Konflik Aceh Vs Sumut
Selain itu, Haji Uma juga telah berkoordinasi dengan Wakil Ketua DPRD Kota Sibolga, Jamil Z Simauri, yang turut membenarkan kejadian tragis tersebut.
Di mana, korban yang berasal dari Simeulue, pada malam kejadian bermaksud beristirahat di masjid karena akan berangkat melaut keesokan harinya.
Kronologi Kejadian
Berdasarkan informasi yang diterima, beber Haji Uma, pada malam kejadian, korban awalnya membeli nasi goreng di sekitar masjid dan meminta izin kepada penjual untuk beristirahat di teras masjid.
“Karena sudah larut malam, ia meminta izin kepada penjual nasi goreng untuk menumpang tidur di masjid, dan penjual tersebut mengizinkannya,” jelas Haji Uma.
Namun, tidak lama kemudian, seorang penjual sate datang dan melarang korban tidur di sana.
“Terjadi adu mulut dan penjual sate itu diduga melaporkan hal tersebut kepada beberapa pemuda setempat,” cerita Haji Uma.
Baca juga: Pemuda Aceh Meninggal Dikeroyok di Masjid Sibolga, Nasir Djamil Desak Polda Sumut Usut Tuntas
Lalu lima orang pemuda datang ke masjid.
Mereka memaksa Arjun untuk pergi.
Namun korban menolak karena hanya ingin beristirahat sebentar.
Tetapi para pemuda tersebut lalu melakukan pemukulan secara brutal.
“Arjun diseret hingga kepalanya membentur tangga masjid, menyebabkan luka pecah di bagian belakang kepala,” ujarnya.
Tak hanya itu, korban juga dibawa ke halaman masjid dan dipukul bertubi-tubi.
Baca juga: Motif Pengeroyokan Arjuna Mahasiswa Musafir di Masjid Agung Sibolga hingga Tewas, Ini Kronologinya
Termasuk menggunakan batok kelapa ke bagian muka, hingga wajahnya mengalami luka parah dan pecah di bagian depan.
Arjun akhirnya meninggal dunia akibat luka-luka serius yang dideritanya.
Atas kejadian ini, Haji Uma mendesak aparat kepolisian, khususnya Kapolres Sibolga, untuk menindak tegas seluruh pelaku dan mengusut kasus ini secara transparan.
“Karena sejatinya perbuatan keji tersebut tidak seharusnya terjadi di pekarangan masjid,” tandas dia geram.
“Masjid seharusnya menjadi tempat perlindungan, bukan tempat pertumpahan darah,” tutur Haji Uma.
“Apa yang dilakukan para pelaku telah menginjak nilai-nilai kemanusiaan dan keimanan,” ujarnya.
Baca juga: Sosok Arjuna Tamaraya, Musafir Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga, Keluarga Tuntut Keadilan
Berdasarkan informasi terakhir, kata Haji Uma, empat orang pelaku telah diamankan dan satu orang lainnya masih dalam proses pengejaran petugas.
“Kita akan mengawal kasus ini supaya kasus ini bisa transparan dan percapatan penanganan untuk keadilan kepada keluarga korban,” janjinya.
Haji Uma juga mengapresiasi langkah DPRD Kota Sibolga yang telah berkoordinasi dengan Polres Sibolga guna mempercepat penanganan kasus tersebut.
Ia menilai, langkah cepat ini menunjukkan kepedulian bersama dalam menegakkan keadilan bagi korban.
Lebih lanjut, Haji Uma meminta Kapolda Sumut serta Pemda setempat untuk berpartisipasi dalam kasus tersebut.
Tujuannya agar peristiwa ini tidak menimbulkan spekulasi atau ketegangan antarwilayah, terutama antara masyarakat Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
Baca juga: Pria Simeulue Tewas Dikeroyok di Masjid Sibolga Ternyata Yatim, Tinggalkan Adik yang Masih Kuliah
“Peristiwa ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua agar tidak lagi ada tindakan main hakim sendiri,” papar dia.
“Perlu diingatkan agar nilai-nilai kemanusiaan, kasih sayang, serta tanggung jawab sosial kembali dijunjung tinggii,” ungkapnya.
“Semoga almarhum Arjun mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan menghadapi cobaan ini,” pungkasnya.(*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.