Kemendikti Monev Program Pembelajaran Berbasis Proyek STIH Al Banna Lhokseumawe dan 4 Kampus Lain

Ringkasan Berita:• Kemendikbudristek melalui Direktorat Belmawa lakukan monev Program Pembelajaran Berbasis Proyek di UUI Banda Aceh, 2–4 November 2025, diikuti STIH Al-Banna dan empat kampus lainnya.

• Tim Belmawa meninjau capaian pengembangan model pembelajaran MKWK agar kolaboratif, kontekstual, dan berkarakter pancasilais.

• STIH Al-Banna berkomitmen memperkuat pembelajaran berbasis proyek demi mencetak lulusan hukum yang kompetitif dan berintegritas.

 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Jafaruddin I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikti) melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) melakukan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan Program Pembelajaran Berbasis Proyek di STIH Al-Banna Lhokseumawe dan empat perguruan tinggi lainnya.

Kegiatan monev tersebut berlangsung di Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) Banda Aceh, 2–4 November 2025.

Perwakilan STIH Al-Banna Lhokseumawe, Muhammad Rudi Syahputra, MH dan Muhammad, SH MH, turut hadir dalam kegiatan yang juga diikuti oleh perguruan tinggi penerima hibah program lainnya, yaitu Universitas Ubudiyah Indonesia, Universitas Bina Bangsa Getsempena, serta dua kampus mitra lainnya di Aceh.

Monev bertujuan meninjau pelaksanaan dan capaian pengembangan model pembelajaran MKWK berbasis proyek yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek untuk mendorong inovasi pembelajaran yang kolaboratif, kontekstual, serta membentuk profil mahasiswa yang berkarakter agamis dan pancasilais.

Tim Direktorat Belmawa hadir langsung dalam kegiatan tersebut, di antaranya Prof Dasim Budimansyah dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Pradipta Hendrawan Putra, dan Dian Anggraini.

Mereka memberikan arahan, masukan, serta melakukan evaluasi terhadap model pembelajaran yang dikembangkan masing-masing perguruan tinggi.

Baca juga: 5 Orang Terkaya di Dunia, Elon Musk Manusia Pertama di Bumi Kekayaan Sekitar Rp 8.361 Triliun

Ketua Lembaga Penelitian, Pengabdian, dan Penjaminan Mutu (LP3M) STIH Al-Banna Lhokseumawe Muhammad Rudi Syahputra, MH, menyampaikan bahwa program ini menjadi wujud nyata komitmen STIH Al-Banna dalam memperkuat pembelajaran berbasis proyek.

“Kami terus berupaya mengembangkan model pembelajaran MKWK agar relevan dengan karakter mahasiswa hukum dan menjawab tantangan era digital serta nilai-nilai kebangsaan,” ujarnya.

Sementara itu, Muhammad MH, menambahkan bahwa kegiatan Monev memberikan banyak praktik baik yang dapat diadopsi untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran di STIH Al-Banna.

“Kolaborasi dan inovasi adalah kunci untuk menghasilkan lulusan yang kompetitif dan berintegritas,” katanya.

Sebagai penutup, Ketua STIH Al-Banna, Muksalmina, SHI MH, memberikan apresiasi tinggi kepada tim perwakilan yang telah berpartisipasi aktif dalam program nasional ini.

Ia menegaskan bahwa penguatan model pembelajaran berbasis proyek merupakan langkah strategis kampus dalam menjaga daya saing dan mutu pendidikan tinggi hukum di Aceh.

Baca juga: Baitul Mal Abdya Dorong Bank Aceh Syariah Tambah Fitur Pembayaran Zakat untuk 23 Kabupaten/Kota

“Kami sangat mengapresiasi dedikasi para dosen dalam mengembangkan inovasi pembelajaran yang selaras dengan arah kebijakan nasional.

Upaya ini penting untuk memastikan STIH Al-Banna tetap unggul, adaptif, dan berdaya saing dalam menghadapi perubahan dunia pendidikan tinggi yang dinamis,” ujar Muksalmina.

Kegiatan Monev ditutup dengan penyusunan rekomendasi nasional untuk peningkatan mutu pembelajaran MKWK yang diharapkan menjadi rujukan bagi perguruan tinggi di seluruh Indonesia. (*)