Dandim Aceh Selatan Kukuhkan Brigade Pangan: Jadi Motor Penggerak Pertanian Daerah

Ringkasan Berita:

• Dandim 0107/Aceh Selatan kukuhkan Brigade Pangan sebagai penggerak utama sektor pertanian dan ketahanan pangan.
• Brigade Pangan didorong aktif dalam program Optimalisasi Lahan Non Rawa (Opla) dengan pendampingan Babinsa.
• Target optimalisasi 260 hektare lahan di 12 kecamatan, demi peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani.

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Ilhami Syahputra | Aceh Selatan

SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Komandan Kodim (Dandim) 0107/Aceh Selatan, Letkol Inf Andrino DN Lubis, SSos menegaskan, pentingnya peran Brigade Pangan (BP) sebagai motor penggerak utama dalam memajukan sektor pertanian di Kabupaten Aceh Selatan.

Hal ini disampaikannya dalam kegiatan pengukuhan Brigade Pangan yang berlangsung di Aula Dinas Pertanian (Distan) Aceh Selatan.

Dalam sambutannya, Dandim menyampaikan, bahwa Brigade Pangan memiliki posisi strategis dalam mendukung program nasional ketahanan pangan dan mendorong semangat kemandirian ekonomi masyarakat desa.

Ia menekankan, bahwa BP harus menjadi contoh nyata bagi petani lokal.

Terutama dalam pelaksanaan program Optimalisasi Lahan Non Rawa (Opla) yang saat ini tengah digencarkan oleh pemerintah.

“Brigade Pangan harus menjadi contoh nyata dan motor penggerak bagi masyarakat tani di Aceh Selatan, terutama dalam melaksanakan program Opla,” tegas Letkol Andrino.

Baca juga: Bupati Safwandi Harap Brigade Pangan Aceh Jaya Dikelola dengan Baik

Kodim 0107/Aceh Selatan, lanjutnya, akan terus mendukung pelaksanaan program Opla secara maksimal melalui pendampingan dan pengawasan langsung di lapangan.

Babinsa akan dilibatkan aktif dalam setiap tahapan.

Mulai dari pendataan hingga proses tanam, guna memastikan pelaksanaan program berjalan sesuai prosedur dan memberikan manfaat nyata bagi petani.

“Keterlibatan TNI AD bukan hanya sebatas teknis, tetapi juga memastikan sinergi antarlembaga berjalan baik untuk mencapai tujuan bersama, yakni peningkatan produktivitas lahan dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Dandim juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam program ini, termasuk Dinas Pertanian dan masyarakat.

Ia berharap, kolaborasi yang terjalin dapat mempercepat pencapaian target ketahanan pangan daerah.

Baca juga: Dukung Brigade Pangan, Pemkab Aceh Tamiang Sediakan Lahan Rawa 3.359 Hektare

“Pertanian hari ini menuntut sinergi dan inovasi,” tukas Dandim.

“Dengan semangat kebersamaan, saya yakin Aceh Selatan bisa menjadi daerah mandiri pangan yang kuat dan berdaya saing,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Aceh Selatan, Nyaklah dalam paparannya, menyampaikan bahwa pembentukan Brigade Pangan sejalan dengan pelaksanaan program Opla Tahun Anggaran 2025.

Program ini merupakan salah satu unggulan yang bertujuan meningkatkan produktivitas lahan pertanian dan kesejahteraan petani.

“Melalui program ini, kita ingin memastikan lahan pertanian yang selama ini belum optimal dapat dimaksimalkan produktivitasnya,” tukas Kadistan.

“Ini bukan hanya soal hasil panen, tetapi juga peningkatan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan daerah,” ujar Nyaklah.

Baca juga: Rangkul Milenial Terjun ke Sawah, Aceh Tamiang Bentuk Brigade Pangan, Ini Syarat dan Sistem Kerja

Ia menambahkan, bahwa pelaksanaan Opla di Aceh Selatan berpedoman pada Petunjuk Teknis Nomor 0015/Kpts/SR.030/J/03/2025, yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian.

Tahun ini, total lahan baku sawah di Aceh Selatan mencapai 6.949 hektare (Ha), dengan target optimalisasi seluas 260 hektare yang tersebar di 12 kecamatan, termasuk Pasie Raja, Kluet Utara, Kluet Timur, Kluet Tengah, dan Bakongan Timur.

Dengan pengukuhan Brigade Pangan dan dukungan penuh dari TNI serta Dinas Pertanian, Aceh Selatan menegaskan komitmennya untuk menjadi daerah yang tangguh dalam ketahanan pangan dan mampu mengembangkan sektor pertanian secara berkelanjutan.(*)