Rumah Pekerja Sawit Terbakar

Rumah Pekerja Sawit di Bireuen Hangus, Warga Kompak Bersihkan Puing-puing Kebakaran

Rumah milik Hamzah, pekerja kebun sawit di Juli Bireuen, hangus terbakar dan menyebabkan keluarganya kehilangan tempat tinggal.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
BERSIHKAN PUING KEBAKARAN - Warga bersama anggota Koramil dan Polsek Juli pada Senin (10/11/2025) sore, bergotong royong membersihkan puing-puing sisa kebakaran yang menimpa rumah pekerja kebun sawit di Desa Rantau Panyang, Juli, Bireuen. 

Ringkasan Berita:
  • Rumah milik Hamzah, pekerja kebun sawit di Juli Bireuen, hangus terbakar dan menyebabkan keluarganya kehilangan tempat tinggal. 
  • Puluhan warga bersama aparat Polsek dan Koramil kompak membersihkan puing-puing kebakaran
  • Aksi gotong royong ini menjadi wujud solidaritas masyarakat di tengah duka mendalam.

 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Yusmandin Idris | Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Suasana haru menyelimuti Desa Rantau Panyang, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen pada Senin (10/11/2025) sore.

 Kala itu, puluhan warga bersama anggota Polsek dan Koramil Juli bergotong royong membersihkan sisa-sisa kebakaran rumah milik Hamzah, seorang pekerja kebun sawit yang rumahnya ludes dilalap api pada Senin (10/11/2025) siang.

Pantauan langsung wartawan Serambinews.com, Yusmandin Idris di lokasi, tampak para pemuda dan masyarakat setempat bahu-membahu memindahkan lembaran seng yang hangus terbakar.

Kelompok warga juga membersihkan bagian dalam rumah dari kayu dan puing-puing yang masih menghitam.

Beberapa warga ikut menyiram air ke lantai rumah yang sudah hangus agar debu dan arang tidak menyebar.

Kehadiran aparat dari Polsek dan Koramil Juli turut memperkuat semangat gotong royong warga dalam membantu keluarga korban yang kini kehilangan tempat tinggal.

Baca juga: BREAKING NEWS - Ditinggal ke Kebun, Rumah Pekerja Sawit di Bireuen Ludes Terbakar

Duka Korban Kebakaran

Hamzah, sang pemilik rumah, hanya bisa berdiri terpaku menyaksikan sisa-sisa rumah yang selama ini menjadi tempat tinggalnya bersama istri dan lima anaknya.

Sesekali, ia menatap anak bungsunya yang berdiri di sampingnya, seolah belum percaya bahwa rumah mereka kini tinggal puing.

Sementara itu, Muhammad Saidi (19), anak sulung Hamzah, duduk lesu di samping rumah tetangga, ditemani oleh neneknya.

Matanya tak lepas dari arah rumah yang terbakar.

Ia menceritakan, bahwa saat kejadian, dirinya baru saja diberitahu warga dan langsung mencari ayahnya di kebun sawit.

Ketika mereka kembali, rumah sudah dalam kondisi terbakar hebat.

Baca juga: Rumah Pekerja Sawit di Juli Bireuen Terbakar, 7 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

“Semua terbakar, hanya baju di badan saja yang tersisa,” ujar Saidi dengan suara lirih, mengenakan kaos hitam yang tampak lusuh.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved