Petua Panglima Hukom Nanggroe

Wali Nanggroe Anugerahi Gelar Kehormatan ke Mendagri Tito, Begini Respons Pemuda Muhammadiyah Aceh

Sekretaris PW Pemuda Muhammadiyah Aceh, Arif Pribadi memandang, penganugerahan gelar kehormatan Petua Panglima Hukom Nanggroe..

Penulis: Sara Masroni | Editor: Eddy Fitriadi
FOR SERAMBINEWS.COM
ARIF PRIBADI - Sekretaris PW Pemuda Muhammadiyah Aceh, Arif Pribadi. Wali Nanggroe Anugerahi Gelar Kehormatan ke Mendagri Tito, Begini Respons Pemuda Muhammadiyah Aceh. 

 

Ringkasan Berita:
  • Sekretaris PW Pemuda Muhammadiyah Aceh, Arif Pribadi, menilai penganugerahan gelar Petua Panglima Hukom Nanggroe kepada Tito Karnavian oleh Wali Nanggroe Aceh bukan sekadar bentuk penghormatan, tetapi juga simbol diplomasi budaya.
  • Arif berharap, penghargaan tersebut mendorong pemerintah pusat memberi perhatian lebih kepada Aceh.
  • Sementara itu, Wali Nanggroe menegaskan gelar tersebut diberikan sebagai penghargaan atas dedikasi Tito dalam menjaga keamanan dan perdamaian Aceh.

 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Sara Masroni | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sekretaris PW Pemuda Muhammadiyah Aceh, Arif Pribadi memandang, penganugerahan gelar kehormatan Petua Panglima Hukom Nanggroe oleh Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al-Haythar, kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian bukan sekadar penghormatan semata.

Menurutnya, pemberian gelar tersebut memiliki dimensi strategis yang lebih dalam sebagai bentuk diplomasi budaya dari Wali Nanggroe untuk memperkuat hubungan Aceh dengan pemerintah pusat.

“Pemuda Muhammadiyah Aceh melihat itu bukan penghormatan semata, tapi itu bagian dari simbol diplomasi budaya yang diberikan oleh YM Wali Nanggroe kepada Mendagri,” ujar Arif saat dihubungi, Rabu (12/11/2025).

Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Aceh itu berharap, setelah penganugerahan gelar kehormatan tersebut, pemerintah pusat semakin yakin kepada Aceh dan harus memberikan perhatian lebih lagi kepada provinsi paling ujung barat Indonesia ini.

"Kita berharap pemerintah pusat tidak melihat kekhususan Aceh itu sebagai ancaman. Sebaliknya kekhususan tersebut bagian dari solusi damai dan upaya berkelanjutan untuk menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI," ucap Arif.

"Semoga pemerintah pusat juga memberikan ruang baru dan karpet merah untuk tokoh muda Aceh berkontribusi lebih di pusat," pungkasnya.

Diketahui Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al-Haythar, menganugerahi gelar kehormatan Petua Panglima Hukom Nanggroe kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Rabu (12/11/2025).

Pemberian gelar kehormatan bermakna sebagai penasehat agung dalam bidang hukum dan keadilan bagi negeri ini, berlangsung di Pendopo Wali Nanggroe, Lamblang Manyang, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar.

Baca juga: Ini Alasan Wali Nanggroe Beri Kehormatan untuk Mendagri Tito Karnavian

Dalam pidatonya, Wali Nanggroe menjelaskan, bahwa anugerah ini diberikan sebagai bentuk penghargaan yang setinggi-tingginya atas jasa, dedikasi, dan pengabdian Tito Karnavian dalam menjaga keamanan nasional, memperkuat perdamaian di Aceh, serta menegakkan nilai-nilai keadilan dan kebangsaan, di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Malik Mahmud mengungkap, selama masa kepemimpinan sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Tito juga telah menunjukkan keteladanan, kebijaksanaan, dan komitmen kuat, dalam menegakkan hukum dan menjaga persaudaraan antar anak bangsa.

“Beliau juga turut berperan dalam menjaga keutuhan perdamaian Aceh, serta memastikan bahwa semangat MoU Helsinki terus hidup dan menjadi dasar bagi pembangunan yang adil dan damai di bumi Aceh,” jelasnya.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved