Berita Pidie

Puluhan Anak Yatim Disantuni, Peluncuran Skuad PSST Simpang Tiga Jelang Liga 4

Bagi PSST Simpang Tiga, santunan kepada anak yatim bukan sekadar seremoni tambahan. Tradisi ini telah mengiringi perjalanan klub

Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/HO 
SERAH SANTUNAN - Camat Simpang Tiga, Pidie Muhammad Noval didampingi Muspika setempat menyerahkan santunan dalam acara peluncuran skuad PSST Simpang Tiga jelang mengikuti liga 4 di aula kantor camat setempat, Jumat (14/11/2025).. 

Bagi PSST Simpang Tiga, santunan kepada anak yatim bukan sekadar seremoni tambahan. Tradisi ini telah mengiringi perjalanan klub

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Puluhan anak yatim di Kecamatan Simpang Tiga, Pidie diberikan santunan dalam rangka Peluncuran skuad PSST Simpang Tiga untuk mengikuti Liga 4 Asprov PSSI.

Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Camat setempat, Jumat (14/11/2025). 

Tradisi berbagi itu menjadi penanda dimulainya langkah baru Laskar Bentara Blang menuju kompetisi, sekaligus mencerminkan identitas klub yang tumbuh dari nilai-nilai kebersamaan, budaya lokal, dan kepedulian sosial.

Di antara persiapan para pemain dan agenda peluncuran resmi, momen hening tercipta ketika puluhan anak yatim diberi santunan langsung oleh manajemen klub. 

Para pemain muda berdiri berbaris menyaksikan prosesi sederhana itu, seakan diingatkan bahwa sebelum mengejar kemenangan, mereka terlebih dahulu harus mengingat nilai kemanusiaan yang melekat pada sejarah PSST.

Kegiatan ini dihadiri Camat Simpang Tiga Muhammad Noval, Kapolsek Ipda Muhammad Tukur, perwakilan Danramil 07 Kapten Roni Saputra melalui Serka Amri, tokoh ulama, para keuchik, serta imum mukim dari seluruh gampong di Kecamatan Simpang Tiga. 

Presiden Klub PSST, Muzakir S.Sos, memimpin rombongan manajemen bersama Manajer Saifullah dan Asisten Manajer Faisal (Cek Gu).

Bagi PSST Simpang Tiga, santunan kepada anak yatim bukan sekadar seremoni tambahan. Tradisi ini telah mengiringi perjalanan klub dari tahun ke tahun, dan selalu hadir pada momen peluncuran skuad atau perayaan kemenangan. 

Di mata manajemen, langkah itu adalah bentuk rasa syukur atas dukungan masyarakat dan tekad menjaga keberkahan sebelum memasuki kompetisi resmi.

Ia menjelaskan bahwa peluncuran skuad tahun ini dilakukan setelah proses seleksi berlangsung ketat selama satu bulan penuh. 

Ratusan pemain yang mendaftar disaring menjadi 28 pemain terbaik yang kini resmi memperkuat tim. 

Setelah prosesi santunan, acara dilanjutkan dengan peusijuek—ritual adat Aceh yang biasanya dilakukan pada momentum penting, termasuk dalam dunia olahraga. Para pemain, pelatih, dan ofisial menerima peusijuek sebagai simbol permohonan doa agar tim diberikan keselamatan, ketenangan, dan kekuatan menghadapi berbagai rintangan selama kompetisi.

Camat Simpang Tiga, Muhammad Noval, dalam sambutannya menilai bahwa langkah PSST memberi santunan menjadi teladan positif bagi pembinaan olahraga di daerah. 

Menurutnya, sepak bola bukan sekadar soal teknik, fisik, dan strategi, tetapi juga soal karakter dan empati yang dibangun di luar lapangan. 

Tokoh ulama dan para keuchik yang hadir juga memberikan dukungan moral bagi tim. Mereka menilai langkah manajemen menjaga hubungan dengan masyarakat melalui kegiatan sosial akan memperkuat solidaritas dan dukungan publik terhadap PSST, terutama menjelang kompetisi yang setiap tahun semakin ketat.

Dalam konteks persaingan, PSST Simpang Tiga akan bertarung di Grup C Liga 4 Asprov PSSI Aceh bersama Persimura Beureunuen, PSAP Sigli, Putra Langsa, dan Tamieng United. 

Stadion Blang Paseh di Sigli telah ditetapkan sebagai arena seluruh pertandingan grup tersebut. Bagi PSST, bermain di kandang sendiri memberi keuntungan dari segi dukungan suporter, tetapi juga menuntut performa yang konsisten.

Pelatih kepala, Fuadi, mengatakan skuad musim ini memiliki keseimbangan yang lebih baik dibanding musim sebelumnya. Dengan perpaduan pemain muda, pemain senior, dan beberapa wajah baru yang menonjol secara teknis, ia optimistis dapat membangun gaya bermain yang lebih stabil. 

Bagi masyarakat Simpang Tiga, PSST bukan sekadar klub sepak bola, tetapi juga wadah kebanggaan yang merepresentasikan identitas lokal. Dukungan para keuchik, imum mukim, serta tokoh masyarakat menjadi modal sosial penting yang selalu disebut manajemen dalam setiap kesempatan. Tradisi santunan anak yatim, peusijuek, dan peluncuran skuad yang dihadiri berbagai unsur masyarakat memperlihatkan bahwa PSST tumbuh sebagai klub yang menyatu dengan komunitasnya.

Ketika acara berakhir menjelang petang, para pemain kembali berkumpul sebagai skuad resmi yang akan mengemban tugas membawa nama Simpang Tiga di kancah Liga 4. Mereka meninggalkan aula dengan doa dan pesan yang sama: bahwa perjuangan musim ini bukan sekadar soal meraih kemenangan, tetapi juga meneruskan nilai-nilai kebersamaan yang sejak lama menjadi fondasi klub.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved