Migas Aceh
Lewat Project Monitoring Meeting, BPMA Monitor Proyek Pengembangan Lapangan oleh Medco dan PGE
Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) melakukan monitoring terhadap proyek pemgembangan lapangan migas di Aceh Utara dan Aceh Timur...
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Eddy Fitriadi
Ringkasan Berita:
- BPMA bersama PT PGE dan PT Medco E&P Malaka menggelar Project Monitoring Meeting Triwulan IV 2025 untuk mengevaluasi tiga proyek strategis migas di Aceh Utara dan Aceh Timur.
- Pertemuan membahas progres pembangunan GPF dan GBC oleh PGE serta pengembangan Blok A Phase II (ARAS 2) oleh Medco.
- BPMA menekankan peningkatan pengawasan, pemenuhan jadwal, dan penerapan standar K3/HSE demi percepatan proyek dan kontribusinya bagi energi serta ekonomi Aceh.
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) melakukan monitoring terhadap proyek pemgembangan lapangan migas di Aceh Utara dan Aceh Timur yang dilakukan oleh dua Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), PT Pema Global Energi (PGE) dan PT Medco E&P Malaka (MEPM).
BPMA dan KKKS melaksanakan Project Monitoring Meeting (PMM) Triwulan IV Tahun 2025 pada 12–14 November 2025. Pertemuan ini bertujuan mengevaluasi capaian dan memastikan kelancaran tiga proyek strategis migas di wilayah Aceh.
Pembahasan difokuskan pada pembangunan Gas Processing Facility (GPF) dan Gas Booster Compressor (GBC) oleh PT Pema Global Energi (PGE), serta proyek Blok A Phase II (ARAS 2) yang dikelola PT Medco E&P Malaka (MEPM).
Project Manager PGE, Fajra Alfasino, dalam pertemuan itu melaporkan progres konstruksi GPF dan GBC. BPMA mengapresiasi kinerja yang telah dicapai sekaligus menekankan perlunya peningkatan pengawasan lapangan guna memastikan target onstream terpenuhi sesuai rencana dengan tetap memprioritaskan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Sementara Project Manager Medco EP Melaka, Aulia Ringgala menyampaikan perkembangan signifikan proyek ARAS 2. Katanya, proyek ini akan menambah produksi dari lapangan Blok A.
Baca juga: 55 Sumur di Bawah Pengawasan BPMA, Lampaui Target WP & B Hingga 105 Persen
BPMA meminta agar pelaksanaan tetap selaras dengan jadwal pengeboran sumur AS-15 serta konsisten dalam penerapan standar HSE dan manajemen risiko. PMM Triwulan IV 2025 menjadi momentum untuk memperkuat sinergi BPMA–KKKS dalam percepatan tiga proyek prioritas tersebut. Proyek tersebut diharapkan memberikan kontribusi terhadap stabilitas energi dan pertumbuhan ekonomi Aceh.
Kepala Divisi Perawatan Fasilitas dan Pengendalian Proyek BPMA, Helmi, menegaskan, Sinergi yang kuat antara BPMA dan KKKS merupakan kunci keberhasilan. “Kami berkomitmen memastikan percepatan proyek strategis ini agar selesai tepat waktu dan mampu meningkatkan lifting migas serta mendorong perekonomian Aceh,”ujarnya.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Tim-saat-meninjau-fasilitas-untuk-proyek-pengembangan-lapangan.jpg)