Info Abdya

Kepala UTD RSUD-TP Abdya Ajak ASN dan Masyarakat Donor Darah, Ini Manfaatnya

"Peningkatan zat besi inilah salah satu penyebab utama kita mengalami penyakit kanker dan jantung," jelas Yenni.

Penulis: Masrian Mizani | Editor: Nur Nihayati
Serambinews.com/Masrian Mizani
DONOR DARAH - Kepala UTD RSUD-TP Aceh Barat Daya (Abdya) dr. Yenni saat memberikan materi pada kegiatan sosialisasi pentingnya donor darah sukarela, yang berlangsung di Aula dr Syahminan RSUD-TP Abdya, Selasa (18/11/2025). 

"Peningkatan zat besi inilah salah satu penyebab utama kita mengalami penyakit kanker dan jantung," jelas Yenni.

Laporan Wartawan Serambi Indonesia 
Masrian Mizani I Aceh Barat Daya 

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Unit Transfusi Darah (UTD) Rumah Sakit Umum Daerah Teungku Peukan (RSUD-TP) Aceh Barat Daya (Abdya) terus melakukan langkah proaktif dalam mengatasi tantangan keterbatasan ketersediaan stok darah di rumah sakit kabupaten setempat.

Salah satunya, gencar melakukan sosialisasi intensif mengenai pentingnya donor darah sukarela. 

Kegiatan sosialisasi tersebut  berlangsung di Aula dr Syahminan RSUD-TP Abdya, Selasa (18/11/2025).

Kepala Instalasi UTD RSUD-TP Abdya, dr Yenni Sandra Dewi, pada kegiatan sosialisasi itu memaparkan berbagai manfaat kesehatan dari mendonor darah secara rutin, di antaranya menurunkan resiko kanker dan penyakit jantung melalui pengurangan zat besi berlebih dalam tubuh. 

"Setiap kita melakukan donor darah, kita sudah mengeluarkan zat besi yang berlebih di dalam tubuh," kata Yenni.

"Peningkatan zat besi inilah salah satu penyebab utama kita mengalami penyakit kanker dan jantung," jelas Yenni.

Selain manfaat kesehatan, kata Yenni, donor darah juga memiliki dampak besar untuk kemanusiaan dan menjadi amal kebaikan bagi yang melaksanakannya.

"Dengan kita mendonor darah, kita juga memiliki rasa empati berlebih untuk pasien, mendapat pahala dari Allah SWT dan menambah hubungan kekeluargaan," ucapnya. 

Ia menyebutkan, kegiatan sosialisasi ini sebagai langkah awal mengatasi rendahnya stok darah di bank darah RSUD-TP. 

Ia mengaku prihatin karena selama ini persediaan darah sering tidak mencukupi kebutuhan pasien. 

"Awal saya menjabat sebagai kepala instalasi UTD, saya sangat sedih dan kecewa melihat kondisi stok darah. Sebab, setipa pasien yang membutuhkan, stok darah selalu kurang," ungkapnya. 

"Bahkan, ada pasien yang membutuhkan darah hingga enam kantong, sementara stok harian paling banyak hanya tiga kantong," ucap Yenni. 

Karena itu, sebut Yenni, UTD memulai sosialisasi internal agar pegawai rumah sakit tergerak menjadi pendonor sukarela. 

Langkah ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan darah pasien yang kerap harus mencari pendonor sendiri, sementara kecocokan darah belum tentu sesuai. 

"Sekarang banyak saya temui di lapangan, pasien butuh darah harus mencari pendonor dulu. Kadang satu pasien mencari sampai tempat orang, baru berhasil darahnya dipakai untuk ditransfusikan," ungkapnya.

Untuk mengatasi persoalan ini, kata Yenni, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi ke instansi lain, dimulai dari BKPSDM Abdya.

"Harapannya, ASN dan Non-ASN semakin sadar akan pentingnya donor darah, sehingga stok darah di RSUD-TP tercukupi, agar setiap pasien yang membutuhkan darah bisa cepat dapat bantuan darah pengganti," ujarnya. 

Yenni juga mengajak seluruh masyarakat Abdya agar aktif mendonor darah secara rutin. 

"Untuk laki-laki minimal setiap dua bulan sekali atau 60 hari, dan perempuan setiap tiga bulan sekali atau 90 hari," jelasnya.

Menurutnya, donor darah itu penting, selain mengeluarkan zat besi yang berlebihan di dalam tubuh, juga bisa membantu orang yang membutuhkan darah. 

"Mari bangun rasa empati, kekeluargaan dan saling menolong sesama dengan cara mendonorkan darah kita," pungkas Yenni. (*)

Baca juga: Penuhi Stok Darah, RSUD-TP Abdya Ajak ASN Jadi Pendonor Sukarela

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved