Begini Harapan Keluarga Pasien Asal Pedalaman Saat Berobat di RSU TCD Sigli

“Ya saya juga setiap hari ke sini. Kami hampir setiap hari di RSUD Tgk Chik Ditiro. Karena tidak mampu menyewa

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tgk Chik Ditiro (TCD) Sigli memiliki jumlah pasien cukup tinggi.

Untuk pasien kunjungan per hari mencapai ratusan, belum lagi pasien dadakan.

RSUD TCD Sigli terus meningkatkan pelayanan dengan memberikan layanan terbaik bagi masyarakat yang ingin berobat.

Data dihimpun, Jumat (21/11/2025) ada pasien cuci darah, penderita kanker, dan keluarga yang setia mendampingi. 

Dari jumlah pasien cukup banyak mereka asal pedalaman semisal Tangse, Laweung hingga Geumpang.

Meski berbilang jarak ratusan kilometer, jalan rusak, dan ancaman longsor, mereka terus bergerak meski sampai di RSU Sigli.

Baca juga: Gandeng RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli, Polres Pidie Gelar Donor Darah

Kendala dihadapi keluarga pasien adalah mereka tidak memiliki tempat tinggal sementara selama mendampingi keluarganya berobat. 

Kecamatan Mane, Geumpang, dan Tangse merupakan tiga kecamatan terjauh dari ibu kota Kabupaten Pidie. 

Jarak Tangse ke Sigli mencapai lebih dari 80 Kilometer, sementara Geumpang dan Mane 108 Kilometer, bahkan lebih riskan dengan kondisi jalan yang kerap terputus oleh longsor.

Penduduk Pidie mencapai 448,13 ribu jiwa (data 2024), ribuan warga bergantung layanan medis di RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli dan rumah sakit pendukung lainnya. Namun hingga kini, fasilitas rumah singgah belum tersedia bagi warga pedalaman yang harus menjalani pengobatan jangka panjang.

Sejumlah masyarakat berharap agar difasilitasi rumah singgah untuk pendamping pasien.

"Kami sejak subuh sudah turun karena saya menemani keluarga ingin cuci darah," ujar Dek Da (28), warga Mane, sudah akrab dengan rutinitas melewati jalan sempit dan rusak demi membawa orang tuanya menjalani cuci darah setiap minggu.

Karena tidak ada rumah singgah, dia sering kebingungan mencari tempat istirahat. 

“Untuk pelayanan di rumah sakit sudah nyaman. Kami berharap pemerintah Pidie membangun rumah singgah di dekat rumah sakit. Sekarang kami hanya menumpang di mana ada tempat,” katanya.