Breaking News

Internasional

Sisa Rumah Firaun di Bawah Tanah Mesir Beredar Luas Media Sosial,  Apa  yang Sebenarnya Terjadi?

Kisah-kisah tentang pemandangan ini beragam. Beberapa mengaitkannya dengan area Piramida Giza, sementara yang lain mengaitkannya

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/medsos tiktok
Foto-foto yang diklaim oleh penerbitnya menunjukkan penemuan arkeologi kota yang tenggelam dan rumah firaun di Mesir. 

SERAMBINEWS.COM - Dalam beberapa hari terakhir, platform media sosial telah menyaksikan peredaran luas video-video menarik, yang konon mendokumentasikan "penemuan arkeologi dan sejarah yang menakjubkan" di bawah tanah di Mesir .

Klip-klip ini, yang telah menyapu bersih lanskap digital, telah ditonton jutaan kali dan memicu perdebatan luas di kalangan pengikut dan blogger di dunia Arab dan sekitarnya, di tengah pertanyaan tentang realitas dari apa yang ditampilkan kamera: Apakah kita menyaksikan penemuan arkeologi yang asli, atau sekadar konten rumit yang dirancang untuk menarik perhatian?

Narasi yang kontras

Kisah-kisah tentang pemandangan ini beragam. Beberapa mengaitkannya dengan area Piramida Giza, sementara yang lain mengaitkannya dengan penemuan-penemuan di bawah air di kota Alexandria di Mesir utara. 

Kelompok ketiga berpendapat bahwa pemandangan ini berasal dari peradaban yang hilang di Hadhramaut, Yaman.

Salah satu video yang paling banyak dibagikan berjudul "Menjelajahi Rumah Firaun Bawah Tanah", yang menampilkan orang-orang berseragam hijau sedang memeriksa peti mati dan artefak di dalam terowongan bawah tanah. Video tersebut ditonton lebih dari 114 juta kali hanya dalam 10 hari.

Konten visual lintas batas

Analisis oleh tim Al Jazeera Investigates sebagaimana dikutip Serambinews.com mengungkap bahwa video-video ini menampilkan visual sinematik, menggunakan musik misterius dan efek menegangkan, dan biasanya diunggah dengan tagar terkemuka seperti #eksplorasi, #penyelamandalam, #Mesir, #piramida, dan #cerita.

Baca juga: Arkeolog Mesir Temukan Ruang Tersembunyi Bawah Tanah, Mumi Pejabat Tinggi Firaun

Ternyata sebagian besar klip ini direproduksi dalam berbagai bahasa, termasuk Arab, Inggris, Spanyol, dan Bengali, yang mencerminkan sifat lintas batas jenis konten ini dan kemampuannya untuk menyebar dengan cepat secara global.

Kebenaran tentang klip dan sumbernya

Dengan menelusuri alur penyebaran klip-klip ini dan sumber-sumbernya, ditemukan bahwa semua klaim yang terkait dengannya adalah "palsu" baik dari segi lokasi yang diduga maupun sifat penemuannya.

Tinjauan menggunakan alat deteksi deepfake khusus mengungkapkan bahwa video tersebut dihasilkan sepenuhnya oleh kecerdasan buatan dan pertama kali diterbitkan antara tanggal 13 dan 17 Agustus.

Ternyata akun TikTok bernama "Glint Gaze" adalah sumber asli sebagian besar video ini, yang telah menghasilkan lebih dari 90 video serupa sejak Maret 2025, semuanya menggunakan kecerdasan buatan. 

Akun ini telah mengumpulkan lebih dari 200 juta tayangan di serangkaian video yang menampilkan situs arkeologi atau simbolis yang berkaitan dengan peradaban Mesir, dengan sengaja menghilangkan judul yang tepat untuk meningkatkan ambiguitas dan meningkatkan viralitas.

Akun tersebut juga mempromosikan "panduan digital" yang menjelaskan cara menghasilkan klip sinematik yang menarik dan spesifik untuk setiap platform—hanya menggunakan AI—tanpa perlu tampil di depan kamera, mendukung hipotesis bahwa semua video yang diunggah ke akun tersebut sepenuhnya dihasilkan oleh AI.

Konteks memicu misinformasi

Penyebaran klip-klip yang dihasilkan AI ini bertepatan dengan peristiwa arkeologi nyata di Mesir, yang menyediakan lingkungan yang subur untuk sirkulasi dan penyebarannya.

Pada 21 Agustus, Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengumumkan keberhasilan misi arkeologi dalam menemukan tiga artefak besar dan unik dari kedalaman Laut Mediterania. Ini adalah pertama kalinya dalam hampir 25 tahun, setelah operasi serupa pada tahun 2001.

Potongan-potongan itu meliputi patung kuarsa besar berbentuk sphinx dengan kartus Raja Ramses II, patung granit orang tak dikenal dari akhir periode Ptolemeus dengan leher dan lutut patah, dan patung marmer putih seorang bangsawan Romawi.

Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Purbakala, Mohamed Ismail, mengatakan melalui laman Facebook resmi kementerian bahwa situs arkeologi Abu Qir merupakan bukti nyata kebesaran dan sejarah kuno Mesir. Ia mencatat bahwa misi tersebut berhasil mengungkap bangunan-bangunan yang telah terendam selama berabad-abad akibat perubahan geologis dan gempa bumi.

Menurut Kementerian Pariwisata dan Purbakala, kawasan tersebut masih menyimpan rahasia yang menyingkap babak baru peradaban "Mesir yang tenggelam", karena kawasan tersebut merupakan kota yang sudah berkembang sejak era Romawi.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved