Perang Gaza
Hamas: Ketidakpedulian Komunitas Internasional terhadap Gaza Adalah Sebuah Aib
Apapun masalahnya, gerakan Perlawanan Palestina mendesak masyarakat internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan semua organisasi
SERAMBINEWS.COM - Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, memuji konfirmasi terbaru dari Asosiasi Cendekiawan Genosida yang menyatakan bahwa pendudukan Israel melakukan genosida di Gaza, dan menegaskan bahwa hal itu merupakan dokumentasi hukum baru tentang apa yang dialami rakyat Palestina.
Pernyataan Hamas juga mengecam kegagalan masyarakat internasional untuk memobilisasi dan mengambil tindakan guna mengakhiri kekejaman yang dilakukan di Gaza sebagai "aib yang tidak dapat dibenarkan."
Apapun masalahnya, gerakan Perlawanan Palestina mendesak masyarakat internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan semua organisasi terkait untuk segera mengambil tindakan guna menghentikan kejahatan genosida, pemindahan paksa, dan pembersihan etnis yang dilakukan oleh entitas Israel terhadap rakyat Palestina.
Jumlah korban tewas di Gaza melampaui 63.500
Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan pada hari Senin bahwa 98 warga Palestina tewas dan 404 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir saat pendudukan Israel melanjutkan serangannya di Jalur Gaza yang terkepung.
Pihak berwenang mengatakan jumlah korban tewas sejak 7 Oktober 2023 telah meningkat menjadi 63.557 korban tewas dan 160.660 korban luka-luka.
Petugas penyelamat memperingatkan bahwa banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan atau terdampar di jalan-jalan yang tidak dapat diakses oleh tim tanggap darurat karena pemboman yang terus berlanjut.
Menurut kementerian, antara 18 Maret 2025 hingga hari ini, 11.426 orang telah tewas dan 48.619 orang terluka, yang menggarisbawahi meningkatnya skala serangan.
Laporan harian tersebut juga menyoroti bahwa 46 orang yang mencari bantuan kemanusiaan tewas dan 239 orang terluka dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah total yang digambarkan oleh otoritas Gaza sebagai "martir pencari nafkah" menjadi 2.294, dengan lebih dari 16.839 lainnya terluka sejak dimulainya perang di Gaza.
Rumah sakit di Gaza mencatat sembilan kematian baru akibat kelaparan dan malnutrisi, termasuk tiga anak-anak. Total korban tewas akibat kelaparan telah mencapai 348, termasuk 127 anak-anak.
Mahmoud Abbas: Israel Ingin Hancurkan Seluruh Palestina
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengatakan Israel ingin menghancurkan seluruh Palestina dalam wawancara Senin dengan media arab.
"Netanyahu tidak menginginkan negara Palestina yang sepenuhnya," ujarnya, seraya menambahkan bahwa perdana menteri "bertekad untuk melanjutkan genosida terhadap rakyat Palestina."
“Kami telah mengakui Israel sejak tahun 1988, namun Israel masih mencegah berdirinya negara Palestina.”
Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa PA siap mengambil alih pemerintahan Gaza dan kami memiliki kemampuan untuk itu. Kami tidak keberatan dengan kemitraan Arab atau internasional dalam mengelola Gaza, tambahnya.
Ia menyebutkan bahwa beberapa negara di seluruh dunia bermaksud mengakui negara Palestina.
Seratus empat puluh sembilan negara telah mengakui negara Palestina. Beberapa kepala negara telah mengatakan kepada saya bahwa mereka berniat mengakui Palestina.
Pernyataan ini dibuat menjelang pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dijadwalkan akhir September, di mana Abbas dan beberapa pejabat Palestina lainnya dilarang hadir oleh Amerika Serikat.
Sebelum AS mencabut visa tersebut, Abbas mengatakan bahwa ia sedang mempertimbangkan untuk mengumumkan secara sepihak transformasi PA menjadi sebuah negara.
Dalam wawancara hari Senin, ia mengatakan kepada Al-Arabiya dan Al-Hadath bahwa ia bermaksud untuk "pergi ke PBB untuk mendapatkan keanggotaan penuh bagi Palestina ."
Abbas mencatat bahwa ia setuju dengan keputusan Presiden Lebanon Joseph Aoun agar pasukan Beirut menyita senjata apa pun dari kamp pengungsi Palestina.
Jerusalem Post sebelumnya melaporkan bahwa pelucutan senjata kelompok Palestina di Lebanon dapat membuka jalan bagi pemerintahan Aoun untuk melucuti senjata Hizbullah.
"Penarikan senjata dari kamp-kamp Palestina merupakan langkah menuju perlindungan Lebanon," kata Abbas.
"Saya menginginkan hubungan yang normal dengan Lebanon dan agar Lebanon tetap menjaga persatuan dan keamanannya. Saya tidak akan menjadi penyebab gangguan terhadap proyek negara Lebanon. Senjata Palestina akan tetap menjadi amanah negara Lebanon."(*)
Misteri Sosok Abu Ubaida, Juru Bicara Militer Hamas Bertopeng, yang Diklaim Syahid Dibunuh Israel |
![]() |
---|
Armada Kemanusiaan Gaza dari 44 Negara Bertolak dari Barcelona, Misi Mematahkan Pengepungan Israel |
![]() |
---|
Serangan Udara Israel Hantam Tenda-tenda Pengungsi Palestina, 20 Syahid Sejak Fajar |
![]() |
---|
Demonstran Israel Desak AS Tekan Netanyahu Akhiri Perang di Gaza |
![]() |
---|
Israel: 900 Tentara Tewas, 6.213 Terluka dalam Pertempuran di Gaza |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.