Usai Sri Mulyani Diganti Purbaya Yudhi Sadewa, IHSG dan Saham Perbankan Langsung Ambruk?

Nilai transaksi harian mencapai Rp 19,95 triliun dengan volume perdagangan 36,52 miliar saham.

Baca juga: Penyebab Sri Mulyani Kena Reshuffle diganti Yudhi Sadewa, Dicopot atau Mundur dari Menteri Keuangan?

Kinerja Keuangan Perbankan Tekan Sentimen Pasar

Tekanan pada saham perbankan juga tidak lepas dari laporan kinerja keuangan hingga Juli 2025.

Berdasarkan riset Phillips Sekuritas, beberapa bank besar mencatat penurunan laba bersih secara tahunan (year on year/yoy).

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melaporkan laba bersih bank only sebesar Rp 28,58 triliun, turun 9,01 persen yoy.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) juga terkoreksi 5,17 persen yoy menjadi Rp 11,87 triliun.

Sebaliknya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih mampu membukukan pertumbuhan laba bersih bank only sebesar 10,5 persen yoy, mencapai Rp 34,7 triliun pada periode Januari–Juli 2025.

Perbedaan kinerja ini menjadi salah satu faktor yang memperkuat tekanan jual di sektor perbankan, terutama bagi saham-saham yang mencatat penurunan laba.

 Baca juga: Purbaya Gantikan Sri Mulyani Jadi Menkeu, Ekonom UI: Faktor Politik

Reshuffle Kabinet Tekan IHSG

Koreksi IHSG terjadi usai Presiden Prabowo Subianto merombak Kabinet Merah Putih dan melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan, menggantikan Sri Mulyani Indrawati.

Pelantikan tersebut ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 86P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri serta Wakil Menteri Negara Periode 2024–2029.

Selain Kementerian Keuangan, reshuffle kali ini juga menyentuh empat kementerian lain, yaitu:

Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam)

Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

Kementerian Koperasi

Kementerian Pemuda dan Olahraga