Breaking News

Banjir Terjang Bali, 9 Orang Meninggal dan 6 Masih Hilang, Ini Identitas Para Korban

Sementara itu, 6 korban lainnya dilaporkan hilang dan masih dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan.

Editor: Faisal Zamzami
Dokumen Humas Polresta Denpasar
BANJIR DI BALI - Petugas gabungan saat mengevakuasi salah satu korban banjir yang ditemukan tewas di aliran sungai Taman Pancing, Kota Denpasar, Bali, pada Rabu (10/8/2025). /Dok. Humas Polresta Denpasar. 

SERAMBINEWS.COM, DENPASAR - Kepolisian Daerah (Polda Bali) mengungkapkan, total korban jiwa dalam bencana banjir di beberapa wilayah di Bali, pada Rabu (10/9/2025), berjumlah 9 orang.

Sementara itu, 6 korban lainnya dilaporkan hilang dan masih dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan.

Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Ariasandy mengatakan korban yang tewas ini terdiri dari 4 orang di wilayah Kota Denpasar, 2 orang di Kabupaten Jembrana, 2 orang di Kabupaten Gianyar, dan 1 orang di Kabupaten Badung.

"Total 9 orang meninggal dunia, 6 orang masih hilang," kata Ariasandy, Rabu malam.

Adapun rincian korban meninggal dunia di Kota Denpasar

1. Nadira (48), perempuan, 

2. Ni Wayan Lenyod, perempuan, 

3. Rio Saputra (20), laki-laki,

4. Satu orang lagi perempuan belum ditemukan identitas.

 
Kemudian, Kabupaten Gianyar yakni: 

5. Ni Made Latif (70), perempuan 

6. Ni Made Rupet (87), perempuan. 

Kabupaten Jembrana yakni: 

7. Komang Oka Sudiastawa (34), laki-laki, 

8. Nita Ulam (23), perempuan.

Sedangkan di Kabupaten Badung:

9. Seorang perempuan, Endang Cafyaning Ayu (42).

Baca juga: Sering Dilanda Banjir, Warga Babah Lhung Minta Pemkab Abdya Normalisasi Saluran

Sementara itu, identitas enam korban yang hilang, yakni

1. Made Suwitri (43), perempuan.

2. Tasnim (54), perempuan.

3. Maimunah, perempuan.

4. Ni Ketut Merta, perempuan.

5. Ni Nyoman Rai, perempuan. 

6. Satu orang lainnya, Farwa Husein (32), laki-laki.

Lokasi pengungsian korban banjir di Kota Denpasar, yakni di Banjar Tohpati Kesiman Kertalanggu, terdapat 54 orang, dan Sasana Tinju Tarung Drajat Kertalanggu, Kecamatan Denpasar Timur, sebanyak 22 orang.

"Kemudian, gedung SD Pemecutan Kaja, Kecamatan Denpasar Barat, sebanyak 13 orang," kata dia.

Secara terpisah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat sebanyak 123 titik wilayah yang dilanda bencana banjir.

Di antaranya, 81 titik di Kota Denpasar, 14 titik di Kabupaten Gianyar, 8 titik di Kabupaten Tabanan, 4 titik di Kabupaten Karangasem, 4 titik di Kabupaten Jembrana, dan 12 titik di Kabupaten Badung.

Kepala Seksi Pengendalian Operasi BPBD Bali, Nyoman Arya mengatakan hujan lebat dalam rentan waktu tersebut juga menyebabkan, tanah longsor, bagunan roboh, jembatan jebol, dan pohon tumbang.

Rinciannya, tanah longsor di 18 titik, yaitu 5 titik di Kabupaten Gianyar, 12 titik di Kabupaten Karangasem, dan 1 titik di Kabupen Badung.

Kemudian, bangunan roboh/jebol di 16 titik, yaitu 2 titik di Kabupaten Gianyar, 2 titik di Kabupaten Badung, 11 titik di Kabupaten Karangasem, 1 titik di Kota Denpasar.

Berikutnya, Jembatan jebol/ruas jalan rusak di 3 ( titik, yaitu 1 titik di Kabupaten Gianyar, dan 2 titik di Kabupaten Karangasem. 

Pohon Tumbang di 9 titik, yaitu 2 titik di Kabupaten Gianyar, 2 titik di Kabupaten Badung, 5 titik di Kabupaten Karangasem.

"Saat ini operasi lapangan difokuskan pada upaya evakuasi warga terdampak, pembersihan daerah yang sudah surut air dan koordinasi penanganan darurat bersama BPBD kabupaten/kota, Tagana, Basarnas, PMI, Damkar, DKLH, Dinas PUPR, Dinkes dan instansi terkait lainnya," kata dia.

Baca juga: Korban Tewas Banjir Bandang dan Longsor Pakistan Lampaui 350 Orang

Walkot Denpasar: Banjir Separah Ini Baru Pertama Kali di Bali

Banjir bandang di Denpasar, Bali, pada Rabu (10/9/2025), disebut yang paling parah selama puluhan tahun.

Bahkan Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara menyebut ini yang paling parah sejak ia lahir.

“Umur segini, baru sekarang lihat (banjir besar),” kata Jaya Negara.

Di mana Jaya Negara sendiri lahir pada tahun 1966, sehingga ia kini berusia 59 tahun.

 
Dirinya mengatakan, sudah menerjunkan semua tim untuk melakukan evakuasi termasuk pembersihan.

Salah satunya adalah pembersihan Pasar Kumbasari yang terendam sangat parah.

Selain itu, basement Pasar Badung Denpasar juga terendam dan dikabarkan ada beberapa mobil yang terendam di dalamnya.

“Kami ada tim untuk bersih-bersih di Pasar Kumbasari. Kami minta kepala pasar untuk menghitung jumlah kerugian pedagang,” paparnya.

Nantinya, untuk ganti rugi pedagang, pihaknya akan mengambil dari dana bencana APBD Kota Denpasar.

Selain itu, ada juga rumah, mobil, hingga korban jiwa yang terdampak.

Terkait kerugian di desa/kelurahan, pihaknya meminta kades/lurah untuk mendata.

Pihaknya juga telah membuat posko untuk mencari orang hilang.

“Kades lurah mendata kerugian di desa, berapa kerugiannya masih didata,” paparnya.

Titik pengungsian juga telah dibuat, seperti di Kesiman Kertalangu, dan Padangsambian Kaja menggunakan banjar.

“Semua wilayah di pinggir Tukad Badung kena imbas. Kades lurah sementara kami jadikan bapak angkat. Puskesmas juga sudah turun tangan,” paparnya.

Baca juga: Bupati Safaruddin Sebut Izin PT Abdya Mineral Prima Sedang Dievaluasi Menyeluruh

Baca juga: Mayjen TNI Joko Hadi Susilo Siap Lanjutkan Pengabdian di Bumi Serambi Mekkah

Sudah tayang di Kompas.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved