Kakak Beradik Cacingan Akut di Bengkulu, Menggumpal di Perut hingga Keluar dari Mulut dan Hidung

Kedua kakak beradik itu sempat dilarikan ke RSUD Tais, Kabupaten Seluma, lalu dirujuk ke RSUD M Yunus di Kota Bengkulu, Senin (15/9/2025).

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUNBENGKULU.COM/YAYAN HARTONO
BALITA DI SELUMA - Balita 1 tahun 8 bulan di Seluma yang keluar cacing dari mulut dan hidung dirujuk ke RSUD M. Yunus untuk penanganan maksimal. Hasil rontgen menunjukkan cacing gelang di perut pasien telah menggumpal. 

SERAMBINEWS.COM, BENGKULU - Kakak beradik, Aa (4) dan Ka (1,8 bulan), warga Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, terinfeksi cacing gelang sehingga mengakibatkan kondisi kesehatan memburuk.

Diketahui bahwa cacing keluar dari mulut dan hidung Ka.

Berdasar hasil rontgen perut kedua kakak beradik ini terungkap bahwa cacing telah menggumpal atau bersarang cukup lama.

Kedua kakak beradik itu sempat dilarikan ke RSUD Tais, Kabupaten Seluma, lalu dirujuk ke RSUD M Yunus di Kota Bengkulu, Senin (15/9/2025).

Direktur RSUD Tais, Eva Debora Siahaan mengatakan saat ini keduanya dirujuk ke rumah sakit di Kota Bengkulu untuk mendapatkan operasi.

 "Menurut dokter anak, karena cacing sudah menggumpal maka diperlukan tindakan operasi cacing sudah tidak bisa lagi dikeluarkan secara normal," ungkap Eva Debora Siahaan, saat diwawancarai, Selasa (16/9/2025).

Menurut Eva, kondisi rumah kedua kakak beradik tersebut kurang mendukung.

Berdasar hasil pemantauan dokter dan tim kesehatan diketahui bahwa rumah yang dihuni kakak beradik itu berlantai tanah, dengan dinding papan.

"Kami saat lakukan pengecekkan kakak beradik terserang cacing itu kondisi kukunya bertanah," ungkapnya.

 Eva menjelaskan, pasien terjangkit penyakit cacing bisa disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat.

Sering main di tanah, tidak memakai sandal, tidak mencuci tangan dan kaki lebih dulu sebelum menyantap makanan.

"Jadi telur cacing ini menempel di tangan dan masuk ke mulut. Berkembang biak di perut hingga menjadi banyak seperti ini. Kuku tangannya kotor penuh tanah," ungkap Eva Debora.

 Ia mengingatkan para orangtua untuk selalu menjaga kebersihan anak.

 Jika keluar rumah, biasakan memakai sandal dan terpenting cuci tangan dan kaki jika akan makan.

 "Terpenting juga setiap enam bulan atau setahun sekali berikan obat cacing pada anak. Ini penting untuk mewaspadai anak terhindar dari penyakit cacing ini," pesan Eve Debora.

Baca juga: Jangan Sepelekan! Cacingan Bisa Serang Orang Dewasa, Bukan Cuma Anak Kecil

Bupati Rehab Rumah Pasien

Sementara itu, Bupati Selyma, Teddy Rahman, berjanji akan memperbaiki rumah orangtua kedua kakak beradik itu menjadi rumah layak huni (RLH).

"Saya sudah minta Dinas Permukiman dan Perhubungan (Perkimhub), Baznas untuk cek rumah orangtua kedua anak tersebut. Kami akan perbaiki menjadi rumah yang layak dan nyaman," tegas Bupati Seluma, Teddy Rahman, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (16/9/2025).

Masih kata Teddy, perhitungan anggaran untuk merehab rumah sedang dalam penghitungan.

Sementara Baznas akan menyiapkan material yang dibutuhkan, sedangkan untuk pengerjaan akan dibantu Kodim 0425/Seluma.

"Kita sudah berkoordinasi ke Pak Dandim, beliau siap menurunkan personel untuk melakukan perbaikan rumah orang tua kedua anak itu," sebutnya.

Sebagai informasi, setelah ditemukan warga yang mengidap penyakit cacing gelang, Dinas Kesehatan bersama Puskesmas diminta melakukan mitigasi ke desa dan kelurahan.

Mitigasi ini bertujuan untuk memetakan permasalahan kesehatan yang dialami masyarakat, sehingga ke depan tidak ada lagi warga yang tidak terlayani kebutuhan kesehatannya.

"Dinas Kesehatan harus punya data kesehatan masyarakat. Sekarang semua harus turun, sambangi semua desa dan kelurahan, petakan permasalahan kesehatan yang terjadi di masyarakat," pintanya.

Data tersebut nantinya juga bisa menjadi acuan dalam merumuskan program yang akan dilaksanakan Pemkab Seluma.

Dengan begitu, program yang dijalankan dapat tepat sasaran sesuai kebutuhan masyarakat, termasuk program nasional dalam penanganan stunting.

Baca juga: Raya Meninggal Cacingan, Bupati Sukabumi Ungkap Kondisi Sang Ibu yang ODGJ

Wamenkes: Yang Penting Higienitas

Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono menanggapi kasus cacingan akut yang menginfeksi kakak beradik, Aa (4) dan Ka (1,8 bulan) di Bengkulu.

"Yang penting adalah (jaga) higienitas, yang harus kita sosialisasikan kepada masyarakat," ujar Dante saat ditemui di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Rabu (17/9/2025).

Sebelum kasus di Bengkulu, sudah muncul kasus balita yang terinfeksi cacing yang diderita Raya asal Sukabumi.

Dante menegaskan bahwa yang harus menjadi perhatian pemerintah adalah soal higienitas.

Bukan cuma itu, Dante mengatakan bahwa gizi anak-anak Indonesia juga harus menjadi atensi karena infeksi cacing seringkali tidak menunjukkan gejala yang spesifik.

"Jadi masalah higiene ini akan menjadi masalah penting, dan masalah gizi juga akan menjadi masalah penting, karena kejadian cacingan itu kan tidak spesifik terjadi," tuturnya.

Dante yakin, jika masyarakat menjaga higienitas, maka kasus infeksi cacing pada balita bisa ditekan dan tidak terulang kembali.

"Jadi kalau kita menciptakan higienitas dan melibatkan promosi dan preventif kepada masyarakat, mudah-mudahan bisa lebih baik lagi dan tidak terulang di masa yang akan datang," imbuh dia.

Baca juga: Zaidul Akbar Anjurkan Rutin Konsumsi Kelapa Tua Agar Jantung Sehat, Bantah Mitos Sebabkan Cacingan

Donasi Rp 9,4 Juta 

Forum Pemuda Peduli Masyarakat Seluma berhasil menggalang donasi sebesar Rp 9.450.000 untuk membantu pengobatan kakak beradik, Aa (4) dan Ka (1,8 bulan), yang terinfeksi cacing di Kabupaten Seluma, Bengkulu.

Heru Saputra, anggota Forum Pemuda Peduli Masyarakat Seluma menjelaskan, aksi penggalangan dana ini dilakukan setelah mereka mendapatkan informasi mengenai kondisi kedua anak tersebut.

"Mendapat informasi tersebut, kami bersama kawan-kawan mendadak menggelar donasi untuk kedua kakak beradik itu," ungkapnya saat dihubungi melalui telepon pada Rabu (17/9/2025).

Pengumpulan donasi dilakukan dengan menyiapkan flyer, contact person, serta rekening donasi.

Informasi mengenai penggalangan dana disebarkan melalui grup-grup WhatsApp dan media sosial.

 "Aksi dilakukan dalam dua hari dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 9.450.000.

Dana tersebut langsung diserahkan kepada orangtua pasien," lanjut Heru.

Heru juga menyoroti pentingnya perhatian pemerintah terhadap kondisi masyarakat yang berada di garis kemiskinan.

"Kejadian seperti ini sebaiknya tidak terulang. Harapannya, pemerintah harus betul-betul memperhatikan rakyat yang ada di garis kemiskinan luar biasa," sebutnya.

 Ia menambahkan, peristiwa ini diharapkan menjadi penanda bagi pemerintah, dari tingkat desa hingga pusat, bahwa masih banyak rakyat yang dalam kesulitan.

 "Kami mengapresiasi kepedulian kawan-kawan komunitas pemuda dan seluruh pihak yang ikut berdonasi," kata Heru.

Baca juga: Imam Muslimin Dosen Nonaktif UIN Malang Pilih Mengundurkan Diri, Klarifikasi Videonya yang Viral

Baca juga: 25 Prompt Gemini AI Foto Studio Berbagai Gaya untuk Diri Sendiri, Keluarga, Bareng Pacar dan Teman

Baca juga: Kasus “Love Scam” di Garut: Pria Rugi Rp 393 Juta Usai Ditipu Kekasih Online Berwajah Palsu

 

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved