Breaking News

Kekejian OPM Bunuh Tujuh Orang Warga di Yahukimo Papua Pegunungan, Dewan Adat Kutuk Keras

Terakhir, OPM membunuh dua korban lainnya di Camp Ekskavator Kali 1 Distrik Seradala Kabupaten Yahukimo.

Editor: Faisal Zamzami
Dokumentasi Satgas Damai Cartenz
EVAKUASI KORBAN KKB - Tim gabungan dari Satgas Damai Cartenz mengevakuasi korban kekejaman Organisasi Papua Merdeka, di Yahukimo, Papua Pegunungan. 

SERAMBINEWS.COM - Kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali melakukan aksi teror yang disertai pembunuhan keji.

Kali ini, OPM melakukan pembantaian sadis terhadap tujuh warga di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.

OPM awalnya membunuh dua pendulang emas di Jalan Poros Kampung Bingki.

 Setelah it, OPM membunuh tiga warga di Kali Kulim Distrik Seradala. 

Terakhir, OPM membunuh dua korban lainnya di Camp Ekskavator Kali 1 Distrik Seradala Kabupaten Yahukimo.

Bahkan, dua orang yang meninggal dunia dan ditemukan dalam kondisi sangat mengenaskan merupakan penduduk asli Yahukimo.

Hal tersebut menegaskan bahwa OPM tak cuma menyasar pendatang tapi juga penduduk asli Papua.

Pembantaian yang dikakukan OPM di Yahukimo Pegunungan Papua menambah daftar panjang aksi kejahatan kemanusiaan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata tersebut di tanah Papua.

Berikut 7 daftar korban meninggal yang dibunuh oleh OPM:

1. Desen Domungus (Dievakuasi pada tanggal 26/9/2025 di Kampung Bingki, Distrik Seradala)

2. Maselinus (Dievakuasi pada tanggal 26/9/2025 di Kampung Bingki, Distrik Seradala)

3. Roberto Agama alias Obet (Dievakuasi pada tanggal 1/10/2025 di Kali I/Kali Kulum, Distrik Seradala)

4. Unu (Dievakuasi pada tanggal 1/10/2025 di Kali I/Kali Kulum, Distrik Seradala)

5. Marsel alias Unus (Dievakuasi pada tanggal 1/10/2025 di Kali I/Kali Kulum, Distrik Seradala)

6. Andika (Dievakuasi pada tanggal 2/10/2025 di Camp Ekskavator Kali I, Distrik Seradala)

7. Fikram (Dievakuasi pada tanggal 2/10/2025 di Camp Ekskavator Kali I, Distrik Seradala)

Baca juga: VIDEO - OPM Eliminasi 9 Aparat di Papua, Klaim Kuasai Perlengkapan Militer

Dewan Adat Kutuk Keras Kekejian OPM

Kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM), kembali melakukan aksi teror disertai pembunuhan dengan total korban jiwa 7 orang warga di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ini awalnya membunuh 2 pendulang emas di Kampung Bingki, lalu membantai 3 warga di Kali Kulim Distrik Seradala dan 2 korban lain di Camp Ekskavator Kali 1 Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo.

Tokoh adat Papua, Musa Heluka, menyatakan kekejaman OPM Kodap XVI Yahukimo ini, amat melukai Orang Asli Papua, mengingat 2 dari 7 korban yang ditemukan tewas adalah penduduk asli Yahukimo

 
Fakta ini mencerminkan bahwa aksi OPM kini bukan cuma menyasar pendatang, tapi juga warga asli setempat.

“Lebih mengejutkan lagi, Sebby Sambom yang mengaku sebagai juru bicara TPNPB-OPM, menyuarakan hasutan secara terbuka agar OPM tidak segan untuk melakukan pembunuhan terhadap masyarakat asli Papua,” kata Heluka, Jumat (3/10/2025).

Heluka mengatakan, OPM terus menarasikan memperjuangkan Papua.

Namun peristiwa pembunuhan terhadap anak-anak Papua ini, membuktikan bahwa narasi tersebut sama sekali tidak benar.

Sementara itu Ketua Dewan Adat Yahukimo, Yonas Wakerwa, mengutuk keras aksi biadab OPM, yang membantai 7 warga di wilayah adat Yahukimo Papua Pegunungan.

Pembantaian ini menambah daftar panjang aksi kejahatan kemanusiaan yang dilakukan KKB, di tanah Papua.

Ia menyatakan, aksi ini adalah cermin dari kebrutalan dan kekejaman OPM.

“Ini bukan perjuangan, ini kebrutalan yang tidak beradab,” kata Wakerwa.

“Kalau OPM bilang berjuang untuk rakyat Papua, maka seharusnya melindungi rakyat, bukan membantai mereka. Perbuatan ini kejam dan biadab,” pungkasnya.

Sebelumnya Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Adarma Sinaga meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik.

Ia memastikan aparat keamanan hadiri untuk melindungi masyarakat dari serangan KKB.

"Kami memahami peristiwa ini menimbulkan keresahan, tetapi saya tegaskan bahwa aparat keamanan selalu hadir untuk melindungi masyarakat. Operasi Damai Cartenz berkomitmen menjaga keselamatan setiap warga Papua," ujar Adarma.

 

 

 

Baca juga: 124 Petugas PKH Resmi Jadi PPPK, Gaji Rp 4 Juta, Dinsos Stop Dana Sharing

Baca juga: Heboh Kasur Pasien Berbelatung, RSUD Cut Meutia Minta Maaf dan Janji Benahi

Baca juga: Heboh Kasur Pasien Berbelatung, RSUD Cut Meutia Minta Maaf dan Janji Benahi

Sudah tayang di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved