Konflik Palestina vs Israel

Gaza Hancur Lebur Setelah Dua Tahun Perang Israel–Hamas, PBB Ingatkan Kelaparan dan Kehancuran Total

Dua tahun sejak perang besar Israel–Hamas pecah, Jalur Gaza kini menghadapi krisis kemanusiaan paling mengerikan dalam sejarah modern.

Editor: Amirullah
YouTube Al Jazeera
GAZA DISERANG ISRAEL - Tangkapan layar menunjukkan detik-detik bangunan di Kota Gaza dibom oleh Israel melalui serangan udara pada Senin (15/9/2025). 

SERAMBINEWS.COM - Dua tahun sejak perang besar Israel–Hamas pecah, Jalur Gaza kini menghadapi krisis kemanusiaan paling mengerikan dalam sejarah modern.

Lebih dari 76.000 warga Palestina tewas atau hilang, 90 persen wilayah Gaza hancur, dan jutaan orang hidup tanpa rumah, makanan, atau harapan.

Bahkan, otoritas Gaza menyebut dua tahun terakhir sebagai “730 hari genosida dan pembersihan etnis.”

Rumah sakit, sekolah, masjid, hingga pemakaman lenyap dibombardir, meninggalkan luka kemanusiaan yang dalam di mata dunia.

PBB memperingatkan: “Gaza berada di tepi kelaparan dan kehancuran total.”

Dalam laporan yang dikutip dari Al Mayadeen (6/10/2025), pihak berwenang Gaza menyebut Israel telah menjatuhkan lebih dari 200.000 ton bahan peledak di wilayah tersebut sejak agresi dimulai pada 7 Oktober 2023.

Lebih dari 2 juta warga sipil terpaksa mengungsi, banyak di antaranya kehilangan seluruh anggota keluarga.

Laporan tersebut juga mencatat bahwa anak-anak dan perempuan menjadi lebih dari separuh korban jiwa, termasuk 20.000 anak dan 12.500 perempuan.

Sebanyak 2.700 keluarga musnah sepenuhnya, dan lebih dari 6.000 keluarga hanya menyisakan satu anggota yang masih hidup.

Krisis di Gaza kini mencapai titik nadir.

The Palestine Chronicle melaporkan bahwa 38 rumah sakit dan 96 klinik telah hancur, sementara 197 ambulans ikut diserang.

Lebih dari 1.600 tenaga medis tewas, bersama 254 jurnalis dan 540 pekerja bantuan.

Baca juga: Pengakuan Aktivis GSF Gaza: Disiksa di Sel Israel sebelum Akhirnya Dideportasi

Akibat kekurangan obat, bahan bakar, dan makanan, 650.000 anak menghadapi kelaparan akut dan 22.000 pasien yang butuh perawatan di luar negeri terjebak di Gaza.

Pendidikan dan sektor budaya juga lumpuh.

Sekitar 95 persen sekolah rusak, 165 lembaga pendidikan hancur total, dan 13.500 siswa serta 830 guru tewas.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved