Breaking News

Luar Negeri

Profil Paul Biya, Presiden Tertua di Dunia Berusia 92 Tahun, Maju Pilpres Kamerun Untuk ke 8 Kali

Biya, yang telah berkuasa sejak 1982, saat ini merupakan kepala negara tertua di dunia yang masih menjabat.

Editor: Faisal Zamzami
Anadolu Agency
Presiden Kamerun Paul Biya, yang berusia 92 tahun, telah resmi mencalonkan diri untuk masa jabatan kedelapan 

Dilahirkan pada 13 Februari 1933 di desa kecil di Kamerun Selatan, Paul Biya, Presiden Kamerun, sejak kecil berada di lingkungan keluarga miskin.

Namun, dari lingkungan itulah kariernya sebagai presiden bermula.

Saat berusia 7 tahun, seorang tutor yang ada di gereja Katolik mengatakan bahwa pekerjaan yang dilakukan Biya sangat bagus.

Dia berpendapat bahwa Biya layak menjadi ketua.

Sampai pada usia remaja, Biya mendapatkan beasiswa di sekolah paling bergengsi yang ada di Kamerun, Lycee General Leclerc in Yaounde.

Di sana, Biya selalu mendapatkan nilai tertinggi, yang mengantarkannya mendapatkan beasiswa di Institut d'Etudes Politiques de Paris dan lulus pada 1961.

Karier politik Biya dimulai saat dirinya berhasil memimpin Cameroon National Union (CNU) dan menjabat sebagai direktur kabinet Menteri Pendidikan Nasional pada 1964.

Satu tahun berikutnya, dia diangkat menjadi Sekretaris Departemen Pendidikan Nasional, yang akhirnya mengantarkannya menjadi direktur sipil Kabinet Presiden pada 1967.

Kariernya yang terus melonjak mengantarkannya menjadi Sekertaris Jenderal Presiden pada tahun 1968, dan menjadi Perdana Menteri di negara kesatuan Kamerun pada tahun 1975.

Pada tahun 1982, Presiden Ahmadou Ahidjo mengundurkan diri dari jabatannya. Secara otomatis Biya menggantikan posisinya sebagai presiden.

Selama masa kepemimpinannya, Biya banyak mendapatkan kritikan.

Perekonomian Kamerun seketika anjlok. Hubungan bilateral dengan beberapa negara tetangga juga terganggu.

Minyak, kakao, kapas, kopi, dan kelapa sawit sebagai ekspor utama Kamerun mengalami penurunan yang drastis.

Penurunan drastis ini dialami Kamerun sembilan tahun berturut-turut.

Tak hanya dalam bidang ekonomi, dalam bidang ketenagakerjaan, Biya banyak memberhentikan karyawan-karyawan dari berbagai pekerjaan.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved