Konflik Palestina vs Israel

Gaza Masih Diserang, Pejabat Hamas: Kami Akan Hadapi Agresi Israel Jika Pertempuran Terjadi Lagi

Peringatan ini muncul di tengah negosiasi gencatan senjata yang diperluas, yang berlangsung di Sharm el-Sheikh, Mesir.

Editor: Faisal Zamzami
YouTube Al Jazeera
GAZA DISERANG ISRAEL - Tangkapan layar menunjukkan detik-detik bangunan di Kota Gaza dibom oleh Israel melalui serangan udara pada Senin (15/9/2025). 

Negosiasi di Mesir ini mempertemukan berbagai tokoh penting internasional, termasuk:

  • Jared Kushner,  arsitek utama proposal perdamaian
  • Utusan Khusus AS Steve Witkoff
  • Kepala intelijen Mesir Hassan Rashad
  • Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman
  • Kepala intelijen Turki Ibrahim Kalin
  • Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer
  • Dan delegasi dari kelompok Jihad Islam Palestina

Kehadiran negara-negara Arab dan Islam dalam proses ini dianggap Hamas sebagai faktor yang bisa memperkuat posisi negosiasi, sekaligus membatasi ruang gerak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam melanjutkan agresi.

Baca juga: VIDEO - Situasi Panas! Gencatan Senjata Gaza Bisa Ambyar Gara-Gara Manuver Israel

Warga Gaza Mulai Kembali, Tapi Kehidupan Masih Penuh Tantangan

Dengan berlakunya tahap pertama gencatan senjata pada Jumat siang, ribuan warga Palestina mulai kembali ke wilayah-wilayah yang sebelumnya dikuasai militer Israel.

Mereka pulang ke utara Gaza, Khan Younis dan Jalur Gaza tengah, meskipun banyak dari mereka hanya menemukan reruntuhan dan tenda darurat sebagai pengganti rumah, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, dalam 24 jam terakhir lebih dari 5.000 misi penyelamatan dan bantuan telah dilakukan.

Termasuk evakuasi jenazah, pembersihan puing-puing dan pemulihan infrastruktur dasar.

Namun, semua itu dijalankan dengan sumber daya yang sangat minim akibat blokade Israel yang masih berlangsung, menghambat masuknya bahan bakar dan peralatan penting.

Baca juga: VIDEO 2 Kendaraan Israel Saling Bertabrakan 1 Sersan Ditembak Sniper

Pertukaran Tahanan

Sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi oleh Presiden AS Donald Trump, otoritas Israel memulai persiapan untuk pertukaran tahanan skala besar dengan memindahkan ratusan warga Palestina ke dua fasilitas penahanan berbeda. 

Operasi ini dilakukan menjelang jadwal pembebasan yang direncanakan dalam beberapa hari ke depan.

Menurut laporan media lokal, pada Sabtu (11/10), para tahanan yang akan dibebaskan dan dikembalikan ke Gaza atau dideportasi melalui perbatasan Rafah telah dipindahkan ke Penjara Ketziot di wilayah Negev, Israel selatan. 

Sementara itu, mereka yang akan dikembalikan ke wilayah Tepi Barat yang diduduki dipindahkan ke Penjara Ofer, yang terletak di sebelah barat Ramallah.

Dinas Penjara Israel mengonfirmasi bahwa proses pemindahan telah selesai dilakukan. 

Harian Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa operasi ini melibatkan ribuan petugas kepolisian penjara, yang mengawal puluhan konvoi dalam sistem pengamanan ketat.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved