Nasib Kepala SMAN 1 Cimarga Usai Tampar Siswa Merokok, Dinonaktifkan hingga Dilaporkan ke Polisi

Penonaktifan ini dilakukan untuk meredam situasi yang memanas setelah aksi mogok sekolah oleh 634 siswa.

Editor: Faisal Zamzami
Kompas.com/Acep Nazmudin, TribunBanten.com/Misbahudin
KEPSEK TAMPAR SISWA - Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Dini Fitria, saat ditemui pada Senin (13/10/2025). Dini kini dinonaktifkan dari jabatannya. 

"Kalau memang kejadiannya seperti yang disampaikan oleh beberapa media bahwa terjadi tindak kekerasan dan sebagainya, ya sudah pasti tindakan hukum, kedisiplinan menunggu oknum-oknum tersebut," tegasnya.

Baca juga: Viral Guru Tampar Siswa yang Nekat Merokok di Kelas, DPRD Garut Sarankan Orangtua Murid Minta Maaf

Siswa Mogok

Buntut dari kejadian itu, sebanyak 634 siswa mogok sekolah sebagai bentuk solidaritas kepada teman mereka yang ditampar kepala sekolah karena ketahuan merokok.

Ada 19 ruang kelas kosong tanpa kehadiran para siswa.

"Iya benar siswa mogok sekolah. Tapi kami tetap masuk karena ASN dan tetap bekerja," ujar Kepala SMA Negeri 1 Cimarga, Dini Fitria, Senin (13/10/2025), dilansir TribunBanten.com.

Dini mengaku sebelum terjadi mogok sekolah, ia sudah berkoordinasi dengan Wakil Kepala Sekolah untuk menginformasikan melalui grup WhatsApp.

"Kemarin juga saya koordinasi dengan Wakasek tolong share di grup. Ada grup di HP share. Tolong KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) jaga kondusif," terangnya.

Dini pun tak menampik aksi mogok sekolah itu buntut dari dirinya melakukan tindakan penganiayaan terhadap ILP.

 Ia menerangkan, bukan tidak mau berusaha menjegal aksi mogok sekolah tersebut, namun ia tak bisa memaksa para siswa.

"Tetap seperti itu info-nya. Ternyata ya di belakang layar anak-anak punya cerita sendiri. Kami juga sudah mencoba berkomunikasi dengan orang tua muridnya," jelasnya.

Dini mengaku pasrah dengan apa yang dilakukan para siswanya. Ia menyebut, aksi mogok sekolah itu diduga ada yang membekingi.

"Siswa memilih untuk tidak masuk sekolah. Saya sih enggak mau apriori. Tetapi saya dapat bocoran-bocoran. Ada yang beking di belakang ini," tandasnya.

 

Baca juga: Penyebab Calon Praja IPDN Maulana Izzat Nurhadi Meninggal Dunia, IPDN Bantah karena Kekerasan

Alasan Orang Tua Polisikan Kepala Sekolah

Orang tua siswa korban dugaan penganiayaan oknum kepala sekolah itu, membawa persoalan tersebut ke ranah hukum.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved