Berita Internasional
Trump Sahkan Kesepakatan Dagang Besar dengan Empat Negara ASEAN, China Makin Tergeser?
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menandatangani sejumlah kesepakatan penting di bidang perdagangan dan mineral
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
Trump Sahkan Kesepakatan Dagang Besar dengan Empat Negara ASEAN, China Makin Tergeser?
SERAMBINEWS.COM- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menandatangani sejumlah kesepakatan penting di bidang perdagangan dan mineral strategis bersama empat negara Asia Tenggara, yaitu Malaysia, Kamboja, Thailand, dan Vietnam.
Dilansir melalui kantor berita Reuters (27/10/2025), penandatanganan ini dilakukan saat kunjungan Trump ke Kuala Lumpur dalam rangka menghadiri KTT ASEAN, Minggu (27/10/2025).
Melalui kerja sama ini, Washington berupaya mengatasi ketidakseimbangan perdagangan sekaligus memperluas rantai pasokan global.
Terutama di tengah kebijakan China yang semakin membatasi ekspor tanah jarang ke negara lain.
Tanah jarang merupakan mineral yang sangat dibutuhkan untuk produksi chip semikonduktor, kendaraan listrik, hingga perlengkapan militer.
Baca juga: Trump Puji Prabowo di KTT ASEAN 2025, Sebut Indonesia Berperan Besar dalam Perdamaian Timur Tengah
Dalam perjanjian tersebut, Amerika Serikat mempertahankan tarif sebesar 19 persen untuk ekspor dari Malaysia, Kamboja, dan Thailand.
Namun, untuk beberapa produk, tarif secara bertahap akan diturunkan menjadi nol sesuai kesepakatan bersama. Sementara Vietnam dikenakan tarif impor 20 persen untuk sejumlah barang yang dikirim ke pasar AS.
Washington berharap kerja sama baru ini dapat memperkecil surplus perdagangan Vietnam terhadap AS, yang sempat menembus 123 miliar dolar pada tahun sebelumnya.
Kesepakatan lainnya menyoroti sektor mineral penting.
Baik Malaysia maupun Thailand sepakat memperkuat kolaborasi dengan AS guna mendiversifikasi pasokan mineral tanah jarang.
Baca juga: Kesepakatan atau Konflik Baru? Trump Lakukan Tur Asia, Siap Bertemu Xi Jinping Bahas Perdagangan
Kesepakatan bersama Malaysia juga menegaskan bahwa Negeri Jiran tidak akan melarang atau membatasi ekspor tanah jarang ke Amerika Serikat.
Meski begitu, belum dijelaskan apakah kebijakan tersebut mencakup mineral mentah maupun yang telah diolah.
Malaysia diketahui memiliki cadangan tanah jarang sekitar 16,1 juta ton dan saat ini membatasi ekspornya untuk mendorong pengembangan industri hilir dalam negeri.
Kerja sama perdagangan ini juga mencakup upaya menghapus hambatan tarif dan non-tarif, memperkuat akses pasar produk AS, serta komitmen untuk melindungi hak pekerja dan lingkungan.
Beberapa sektor lain yang menjadi bagian dari kesepakatan meliputi perdagangan digital, layanan, dan investasi.
Dalam sektor otomotif, Thailand, Malaysia, dan Vietnam menyetujui penggunaan standar keselamatan dan emisi kendaraan bermotor AS sebagai acuan dalam penerimaan kendaraan impor.
Baca juga: AS Kerahkan Kapal Perang, Jet Tempur dan CIA, Apa yang Sebenarnya Diinginkan Trump di Venezuela?
Sementara Malaysia juga menyederhanakan aturan sertifikasi halal untuk produk kosmetik dan farmasi asal AS, serta memperoleh pengecualian tarif untuk produk-produk seperti minyak sawit, karet, kakao, serta peralatan kedirgantaraan.
Kesepakatan komersial tambahan juga tengah dipersiapkan, termasuk pembelian komoditas pertanian dari AS oleh Thailand senilai 2,6 miliar dolar per tahun.
Thailand pun berencana membeli 80 pesawat buatan AS senilai 18,8 miliar dolar, serta gas alam cair dan minyak mentah senilai 5,4 miliar dolar per tahun.
Rangkaian kesepakatan ini dinilai sebagai langkah baru untuk mempererat hubungan ekonomi AS dan Asia Tenggara, sekaligus menjadi strategi Amerika Serikat dalam menjaga stabilitas rantai pasokan global di tengah persaingan teknologi dan sumber daya dengan China.
Baca juga: VIDEO Trump Kembali Puji Prabowo, Apresiasi Rencana Kirim Pasukan ke Gaza
(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)
| Pangeran Johor Geram FIFA Sanksi Malaysia, Tuding Ada Aduan dari Orang Vietnam |
|
|---|
| RTM Malaysia Minta Maaf Usai Salah Sebut Nama Presiden Prabowo Jadi Joko Widodo di KTT ASEAN 2025 |
|
|---|
| Wisatawan Asing Dikeroyok Warga Lokal di Thailand, Ini Pemicunya |
|
|---|
| Kesepakatan atau Konflik Baru? Trump Lakukan Tur Asia, Siap Bertemu Xi Jinping Bahas Perdagangan |
|
|---|
| Thailand Berduka: Ratu Sirikit Tutup Usia, Sosok Penting di Balik Monarki Thailand |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.