Teuku Abdul Hamid Azwar

Teuku Abdul Hamid, Calon Pahlawan Nasional Asal Aceh: Nyusup ke Pasukan Jepang demi Kemerdekaan 

Ia memimpin pelucutan senjata tentara Jepang serta mencegah Belanda untuk kembali menduduki Aceh saat agresi kedua.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/AI
Teuku Abdul Hamid Azwar adalah pejuang di bidang strategi militer yang lihai dalam penyediaan logistik. 

Teuku Abdul Hamid Azwar, Calon Pahlawan Nasional Asal Aceh: Nyusup ke Pasukan Jepang demi Kemerdekaan 

SERAMBINEWS.COM – Harapan masyarakat Aceh untuk melihat salah satu putra terbaiknya mendapat gelar Pahlawan Nasional kian mendekati kenyataan. 

Setelah diusulkan terus menerus sejak tahun 2021, nama Letkol (Purn) Teuku Abdul Hamid Azwar akhirnya masuk dalam 40 nama yang diusulkan Kementerian Sosial (Kemensos) RI untuk dianugerahi gelar Pahlawan Nasional tahun 2025.

Tokoh pejuang asal Aceh ini dikenal luas atas dedikasi dan perjuangannya dalam mempertahankan kedaulatan bangsa. 

Pemerintah Aceh sendiri telah mengusulkan nama beliau sejak empat tahun lalu sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa dan pengabdiannya bagi tanah air.

Baca juga: Dinilai Berjasa Besar, Pj Gubernur Rekomendasikan Letkol T Abdul Hamid jadi Pahlawan Nasional 

Teuku Hamid Azwar bersama Presiden RI Soekarno.
Teuku Hamid Azwar bersama Presiden RI Soekarno. (Repro buku: Aceh dalam Perang Mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan 1945-1949 dan Peranan Teuku Hamid Azwar Sebagai Pejuang)

Kini, nama Teuku Abdul Hamid Azwar telah resmi diserahkan kepada Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon untuk dilakukan pertimbangan. 

Berdasarkan hasil verifikasi, nama beliau dinyatakan memenuhi seluruh persyaratan administratif dan historis untuk ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Meski begitu, keputusan final masih menunggu penetapan dari Presiden Republik Indonesia. 

Jika disetujui, Teuku Abdul Hamid Azwar akan menjadi salah satu putra Aceh yang kembali mengukir sejarah sebagai Pahlawan Nasional, menambah deretan nama besar asal Serambi Mekkah yang diabadikan karena jasa mereka terhadap bangsa.

Bagaimana Sosok dan Kiprah Teuku Abdul Hamid Azwar?

Teuku Abdul Hamid Azwar adalah pejuang di bidang strategi militer yang lihai dalam penyediaan logistik.

Ketika Jepang menduduki Indonesia, Teuku Abdul Hamid Azwar mengambil langkah berani dan kontroversial: bergabung dengan pasukan Gyugun bentukan Jepang

Keputusan ini bukan bentuk pengkhianatan, melainkan strategi cerdas untuk mempelajari taktik militer musuh dari dalam. 

Dengan restu istrinya, Cut Nyak Manyak Keumala Putri, Teuku Hamid menyusup ke jantung kekuatan Jepang demi satu tujuan, yaitu kemerdekaan Indonesia.

Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, Teuku Hamid Azwar menunjukkan komitmen penuh terhadap Republik. 

Ia memimpin pelucutan senjata tentara Jepang serta mencegah Belanda untuk kembali menduduki Aceh saat agresi kedua.

Teuku Hamid mendapatkan kedudukan sangat tinggi dan penting sebagai Kepala Staf Divisi V Aceh dengan pangkat Mayor dan Letkol.

Ia memanfaatkan ilmu militer yang telah dipelajari untuk memperkuat pertahanan Aceh dan membantu pembentukan organisasi Angkatan Pemuda Indonesia (API), yang kemudian menjadi cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Aceh.

Keahliannya dalam strategi dan logistik menjadikannya salah satu tokoh penting dalam konsolidasi kekuatan militer Indonesia di masa awal kemerdekaan.

Pembentukan API ini kemudian meluas ke seluruh daerah Aceh. Di tiap-tiap kabupaten didirikan wakil Markas Daerah API.

Ketika diangkat oleh Panglima Sumatera sebagai Kepala Staf SK 2A (Intendans) Komandan Sumatera yang berkeduduk di Bukit Tinggi, Teuku Hamid mulai mendirikan perusahaan dagang Central Trading Company (CTC) yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan TNI.

CTC tidak hanya memasok senjata, amunisi, dan obat-obatan kepada TNI, tetapi juga melakukan pembelian pesawat AVRON ANSON untuk memperkuat Angkatan Udara dana Kapal Laut PPB 58 LB untuk memperkuat angkatan laut Indonesia.

Tak hanya di medan perang, Teuku Hamid Azwar juga berkiprah dalam pembangunan ekonomi nasional.

Ia terlibat dalam proyek pembangunan Sarinah di Jakarta, menunjukkan bahwa semangat perjuangannya tak berhenti di medan tempur, tetapi juga merambah ke ranah pembangunan bangsa.

Pendidikan masa kecil Teuku Abdul Hamid Azwar dihabiskan di Kutaraja untuk belajar agama dan menempuh pendidikan formal.

Ia menjalani pendidikan dasar di sekolah Belanda, Hollandsch Inlandsche School (HIS) di Peunayong yang dikhususkan untuk anak-anak golongan atas.

Setamat dari HIS, Teuku Hamid melanjutkan ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO).

Teuku Hamid  juga seorang politikus dan terlibat dalam pendirian Partai Indonesia Raya (Parindra) di Aceh dan juga sekolah pergerakan.

Teuku Abdul Hamid Azwar wafat pada 7 Oktober 1996, meninggalkan warisan perjuangan yang tak ternilai. 

Namanya kini diusulkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia, sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan pengorbanannya demi kemerdekaan dan kemajuan Indonesia.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Baca dan Ikuti Berita Serambinews.com di GOOGLE NEWS 

Bergabunglah Bersama Kami di Saluran WhatsApp SERAMBINEWS.COM 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved