Berita Ingternasional
AS Perkuat Kerja Sama dengan Asia Tengah untuk Amankan Pasokan Mineral Penting
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa pengamanan pasokan mineral penting menjadi prioritas utama pemerintahannya.
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Nur Nihayati
AS Perkuat Kerja Sama dengan Asia Tengah untuk Amankan Pasokan Mineral Penting
SERAMBINEWS.COM – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa pengamanan pasokan mineral penting menjadi prioritas utama pemerintahannya.
Hal ini disampaikan dalam pertemuannya dengan para pemimpin lima negara Asia Tengah di Gedung Putih pada Kamis (6/11/2025).
Dilansir melalui kantor berita Reuters (7/11/2025), dalam pertemuan tersebut, Trump menjamu para pemimpin dari Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.
Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya Washington memperluas pengaruh di kawasan Asia Tengah yang kaya sumber daya alam.
Baca juga: Trump Bakal Bangun Pangkalan Militer di Damaskus, Hubungan AS dan Suriah Kian Mesra
Wilayah yang selama ini didominasi Rusia dan semakin diincar oleh Tiongkok.
Trump menegaskan bahwa kerja sama ini akan memperkuat rantai pasokan Amerika Serikat untuk mineral penting seperti uranium, tembaga, emas, dan tanah jarang (rare earth).
“Salah satu agenda utama kami adalah mineral penting,” ujar Trump.
“Dalam beberapa minggu terakhir, pemerintahan saya telah memperkuat keamanan ekonomi Amerika dengan menjalin perjanjian dengan sekutu di seluruh dunia untuk memperluas rantai pasokan mineral penting," tambahnya.
Menurut Gedung Putih, AS berencana menandatangani kesepakatan kerja sama baru dalam bidang mineral bersama negara-negara C5.
Baca juga: Calon Didukung Trump Kalah, Zohran Mamdani: New York Tetap Jadi Kota Para Imigran
Sebutan bagi lima negara Asia Tengah tersebut. Salah satu kesepakatan bisnis yang diumumkan adalah kontrak Boeing untuk menjual hingga 37 pesawat ke Kazakhstan, Tajikistan, dan Uzbekistan.
Selain itu, perusahaan asal AS, Cove Capital, juga akan mulai menambang tungsten di Kazakhstan dengan dukungan pendanaan dari pemerintah AS.
Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev, menyebut pertemuan ini sebagai “awal era baru hubungan antara AS dan Asia Tengah.
” Sementara Presiden Uzbekistan, Shavkat Mirziyoyev, bahkan menyebut Trump sebagai “presiden dunia” dan mengumumkan rencana investasi lebih dari 100 miliar dolar AS di sektor mineral, otomotif, dan penerbangan AS.
Gracelin Baskaran, Direktur di Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), mengatakan langkah AS ini merupakan bagian dari strategi untuk mengamankan akses langsung terhadap mineral penting yang selama ini dikuasai Rusia dan Tiongkok.
Baca juga: Trump Marah Usai Zohran Mamdani Menang Pemilihan Wali Kota New York
Negara-negara Asia Tengah memang dikenal memiliki cadangan besar sumber daya mineral strategis.
Kazakhstan, misalnya, menjadi produsen uranium terbesar di dunia, dengan kontribusi hampir 40 persen dari produksi global pada 2024.
Uzbekistan juga masuk lima besar produsen uranium dunia.
Saat ini, Rusia masih memasok sekitar 20 persen kebutuhan uranium impor Amerika Serikat.
Karena itu, kerja sama dengan Asia Tengah dianggap sebagai langkah penting bagi Washington untuk mengurangi ketergantungan terhadap Moskow dan Beijing.
Trump menegaskan, kemitraan dengan negara-negara Asia Tengah akan membuka peluang besar bagi AS untuk mengamankan sumber energi masa depan sekaligus memperkuat posisi ekonomi di tengah persaingan global.
Baca juga: Trump Sahkan Kesepakatan Dagang Besar dengan Empat Negara ASEAN, China Makin Tergeser?
(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.