Berita Ingternasional
Pria Vietnam Ini Tempelkan Porselen ke Dinding Rumah, Gara-gara Takut Dicuri dan Dijual Keluarga
Dia terobsesi dengan porselen tradisional dan barang antik hingga akhirnya mendekorasi rumahnya dengan hampir 10.000 mangkuk, piring, dan guci.
Dia terobsesi dengan porselen tradisional dan barang antik hingga akhirnya mendekorasi rumahnya dengan hampir 10.000 mangkuk, piring, dan guci.
SERAMBINEWS.COM, HANOI - Ada-ada saja cara orang mengamankan barang-barang berharga miliknya.
Seperti yang dilakukan seorang pria di Vietnam ini.
Pria itu khawatir kalau koleksi benda mewah miliknya tidak bisa abadi.
Bahkan dia juga ketakutan jika benda mewah warisannya iu dicuri ataupun dijual keluarganya jika dia meninggal kelak.
Bukan tanpa alasan, pria Vietnam ini telah menghabiskan waktu 25 tahun untuk mengumpulkan benda antik yang merupakan piring porselen.
Dia terobsesi dengan porselen tradisional dan barang antik hingga akhirnya mendekorasi rumahnya dengan hampir 10.000 mangkuk, piring, dan guci.
• Miliarder Bangkrut dan Jadi Gelandangan Sebelum Ditemukan Tewas, Uang Rp 419 M Ludes, Ini Sebabnya
Nguien Van Truong pertama kali jatuh cinta dengan porselen antik pada 1986, setahun setelah dia diberhentikan dari militer dan kembali ke desa asalnya di Kieu Son, Provinsi Vinh Phuc, Vietnam.
Untuk menyambung hidup setelah diberhentikan dari militer, dia bekerja sebagai tukang kayu sebagaimana dilansir dari Oddity Central.
Suatu hari, dia mendapat kesempatan untuk mengecat meja dan kursi seorang kolektor antik lokal.
Kolektor itu lantas mengenalkan Truong pada keindahan porselen tradisional.
Truong sangat terkesan sehingga dia memutuskan untuk menjadi seorang kolektor dan menjelajahi semua provinsi di utara Vietnam untuk mencari porselen tradisional.
Dia juga menghabiskan semua uangnya untuk untuk menambah koleksi porselen sebanyak mungkin.
• Kawanan Gajah Liar Masih Resahkan Petani Sawit di Pante Ceureumen, Aceh Barat
Obsesi Truong dengan porselen sulit diterima, bahkan oleh keluarganya. Terutama karena dia akan menghabiskan setiap uang yang dimilikinya untuk hobinya.
Tak cukup sampai di situ, dia juga meminjam uang kepada tetangga, kerabat, dan teman.
