Eks Ketua KPK Antasari Azhar Meninggal Dunia, Ini Rekam Jejak Hidupnya: Keberanian hingga Pengabdian

Antasari Azhar dikenal publik sebagai pemimpin tegas, vokal, dan berintegritas tinggi saat menjabat sebagai Ketua KPK periode 2007–2009.

Editor: Amirullah
Kolase TribunTrends/Kompas/Garry
ANTASARI AZHAR MENINGGAL - Kabar duka, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, meninggal dunia pada Sabtu (8/11/2025). (Kolase TribunTrends/Kompas/Garry) 
Ringkasan Berita:
  • Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, meninggal dunia pada Sabtu (8/11/2025). 
  • Karier gemilang Antasari sempat terguncang setelah dirinya terjerat kasus pembunuhan berencana pada 2009. 
  • Kepergian Antasari meninggalkan duka mendalam di kalangan tokoh nasional dan aktivis antikorupsi.

 

SERAMBINEWS.COM - Kabar duka menyelimuti dunia hukum Indonesia. Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu (8/11/2025).

Sosok yang pernah menjadi figur penting dalam pemberantasan korupsi itu menutup usia di tengah perjalanan panjang hidupnya perjalanan yang penuh dengan idealisme, ujian moral, dan kontroversi besar.

Sosok Antasari dan Jejak Kariernya yang Menginspirasi

Antasari Azhar dikenal publik sebagai pemimpin tegas, vokal, dan berintegritas tinggi saat menjabat sebagai Ketua KPK periode 2007–2009.

Lahir di Pangkalpinang, Bangka Belitung, pada 18 Maret 1953, ia meniti karier panjang di dunia kejaksaan sebelum akhirnya dipercaya memimpin lembaga antirasuah paling bergengsi di Indonesia.

Di bawah kepemimpinannya, KPK tampil garang berani menjerat pejabat tinggi, politisi, hingga pengusaha besar.

Gaya kepemimpinan Antasari yang cepat, lugas dan tanpa kompromi membuatnya disegani banyak pihak, namun di sisi lain menimbulkan polemik di kalangan tertentu.

Baca juga: Beda dari Pertamina, Pihak SPBU Sebut Kuota Solar untuk Aceh Timur Dipangkas Sebabkan Antrean

Antasari Azhar.
Antasari Azhar. (antara)

Perjalanan Hidup yang Tak Lepas dari Ujian

Namun, perjalanan karier cemerlang itu berubah drastis pada tahun 2009, ketika Antasari terseret dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Nasrudin Zulkarnaen, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran.

Kasus tersebut mengguncang publik seorang Ketua KPK justru duduk di kursi terdakwa dalam kasus kriminal berat.

Meski telah menjalani hukuman, Antasari tak henti menyuarakan bahwa dirinya adalah korban kriminalisasi.

Setelah bebas bersyarat pada 2017 dan memperoleh grasi dari Presiden Joko Widodo, ia kembali muncul ke publik, berbicara tentang hukum, keadilan, dan pentingnya menjaga integritas aparat penegak hukum.

Bagi sebagian orang, Antasari adalah potret nyata seorang pejuang yang jatuh, tapi tak pernah berhenti melawan ketidakadilan.

Baca juga: Panduan Penggunaan Parfum untuk Laki-laki & Perempuan, Ini Wewangian yang Disukai Nabi Muhammad SAW

Gelombang Duka dan Doa Mengalir

Kabar meninggalnya Antasari Azhar menyebar cepat di media sosial.

Sejumlah tokoh nasional, pejabat hukum, hingga mantan koleganya di KPK mengungkapkan duka mendalam dan penghormatan terakhir bagi almarhum.

Banyak yang mengenangnya sebagai simbol keberanian di masa-masa paling sulit pemberantasan korupsi.

Para aktivis antikorupsi menilai, meski hidupnya tak lepas dari kontroversi, Antasari tetap meninggalkan warisan moral tentang arti keberanian dan konsistensi dalam menegakkan hukum.


Warisan Semangat Antikorupsi untuk Generasi Baru

Tak dapat dimungkiri, di era kepemimpinan Antasari, KPK mencapai reputasi tertinggi dalam sejarahnya.
Lembaga itu menjadi momok menakutkan bagi para pelaku korupsi.

Keberaniannya membongkar kasus besar membuka jalan bagi reformasi hukum yang lebih transparan dan berani.

Kini, setelah kepergiannya, publik berharap semangat antikorupsi yang pernah ia kobarkan tetap hidup di hati generasi muda.

Pakar hukum menilai, perjalanan hidup Antasari adalah cermin kompleksitas dunia hukum Indonesia di mana idealisme, kekuasaan, dan moralitas sering kali bertarung dalam satu ruang yang sama.

Kabar duka ini bukan sekadar kehilangan seorang tokoh, tetapi juga pengingat keras bahwa perjuangan melawan korupsi di negeri ini belum berakhir.

Antasari Azhar mungkin telah berpulang, namun jejak langkah dan warisannya sebagai pemimpin yang pernah mengguncang sistem hukum Indonesia akan terus hidup dalam ingatan bangsa.

Semoga kepergiannya menjadi momentum bagi penegak hukum dan masyarakat untuk kembali memperkuat nilai kejujuran, keberanian, dan integritas.

 

Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Jejak Hidup Antasari Azhar: Keberanian, Kontroversi & Pengabdian, Mantan Ketua KPK Telah Meninggal

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved