Pengakuan Penculik Balita di Makassar, Sudah Jual 10 Bayi, Sempat Tak Ngaku dan Ngamuk
Dalam pemeriksaan intensif, pelaku justru mengakui kepada penyidik bahwa dirinya telah sepuluh kali memperjualbelikan anak
SERAMBINEWS.COM - Kasus penculikan dan perdagangan anak yang menimpa Bilqis Ramdhani (4), balita asal Makassar, Sulawesi Selatan, mengungkap jaringan perdagangan anak lintas provinsi yang telah beroperasi lama tanpa terendus aparat.
Salah satu pelaku bahkan mengaku telah memperjualbelikan sembilan bayi dan satu anak melalui media sosial.
Empat tersangka kini telah diamankan, termasuk Sri Yuliana, pelaku utama penculikan, dan Nadia, perantara yang menjual korban hingga ke Jambi dengan harga mencapai Rp80 juta.
Kasus penculikan dan perdagangan anak yang menimpa Bilqis Ramdhani (4), balita asal Makassar, Sulawesi Selatan, ternyata menyimpan fakta mencengangkan di baliknya.
Salah satu tersangka utama sempat melotot dan membantah keras saat dituduh menculik anak, namun penyidikan kemudian mengungkap bahwa aksinya bukanlah yang pertama kali dilakukan.
Dalam pemeriksaan intensif, pelaku justru mengakui kepada penyidik bahwa dirinya telah sepuluh kali memperjualbelikan anak, dengan rincian sembilan di antaranya masih bayi dan satu lainnya anak-anak.
Pengakuan mengejutkan itu membuka tabir jaringan perdagangan anak lintas provinsi yang sudah berjalan cukup lama tanpa terendus aparat.
Polisi pun telah menetapkan empat orang tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang berawal dari penculikan terhadap Bilqis.
Keempatnya memiliki peran berbeda-beda dalam rantai perdagangan anak tersebut, mulai dari penculik, perantara, hingga penjual akhir.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro mengungkapkan identitas keempat tersangka dalam konferensi pers di Mapolrestabes Makassar pada Senin (10/11/2025).
Mereka adalah Sri Yuliana (30), warga Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, yang menjadi pelaku utama penculikan Bilqis.
Baca juga: Harga Emas di Banda Aceh Hari Ini Tiba-tiba Berubah, 10 November 2025 Dijual Naik Tinggi Per Mayam
Kemudian ada Nadia (29), warga Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, yang berperan sebagai perantara dalam proses jual-beli anak.
Sementara dua pelaku lainnya yakni Mery Ana (42) dan Ade Frianto Syahputra (36), pasangan asal Kecamatan Bongko, Kabupaten Merangin, Jambi, diduga berperan sebagai pembeli sekaligus penjual kembali korban.
"Polrestabes Makassar sudah mengamankan empat tersangka," kata Djuhandhani di hadapan awak media.
Ia menjelaskan bahwa kasus ini bermula dari aktivitas daring pelaku utama, Sri Yuliana, yang secara terang-terangan menawarkan Bilqis di media sosial.
"Polrestabes Makassar mengamankan SY, sebagai pelaku utama membawa korban dari TKP ke kos pelaku di Jalan Abubakar Lamboko, kemudian menawarkan korban melalui medsos Facebook dengan akun Hirohmanirrohim Bismillah," jelasnya.
Unggahan tersebut kemudian menarik perhatian Nadia, yang lantas menghubungi Sri untuk membeli Bilqis setelah melihat postingan tersebut.
Kepada Sri, Nadia mengaku berasal dari Jakarta dan datang langsung ke Makassar untuk mengambil anak tersebut.
Baca juga: Sosok Indah Pertiwi Crazy Rich Ponorogo, Gagal di Pilkada,Kini Terseret Kasus Suap Jual Beli Jabatan
"Hasil pengakuan dari Jakarta dan datang ke Makassar untuk membawa korban dengan transaksi Rp 3 juta di kos pelaku," ujar Djuhandhani.
Setelah menyerahkan uang tersebut, Nadia pun membawa Bilqis keluar dari Makassar dan sempat transit di Jakarta sebelum akhirnya menuju Jambi.
Di sana, Nadia kembali menjual korban kepada pasangan Mery Ana dan Ade Frianto Syahputra dengan harga yang jauh lebih tinggi.
"Menjual kepada AS dan MA, pengakuan NH sebagai keluarga di Jambi, sebesar Rp 15 juta dengan dalih membantu keluarga yang 9 tahun belum punya anak," jelas Kapolda.
Setelah transaksi selesai, Nadia langsung melarikan diri dan bersembunyi di Sukoharjo, Jawa Tengah, untuk menghindari kejaran polisi.
Namun penyelidikan cepat dari Polrestabes Makassar bersama tim Densus akhirnya berhasil melacak seluruh jejak pelaku dan mengamankan mereka.
Dari hasil pemeriksaan lebih lanjut, terungkap bahwa Nadia bukan pemain baru dalam kasus seperti ini.
"NH mengaku telah tiga kali menjadi perantara adopsi ilegal," ungkap Djuhandhani menegaskan.
Sementara itu, dalam pemeriksaan terpisah, Mery Ana dan Ade Frianto Syahputra mengaku telah membeli Bilqis dari Nadia seharga Rp 30 juta.
Namun aksi mereka tidak berhenti di situ, sebab Bilqis kembali dijual dengan harga yang jauh lebih fantastis.
"Menjual kembali kepada kelompok salah satu suku di Jambi seharga Rp 80 juta," tandasnya.
Keterangan keduanya juga memperkuat dugaan bahwa jaringan ini sudah beroperasi lama dan melibatkan banyak korban.
Sama seperti Nadia, pasangan asal Jambi itu juga bukan kali pertama memperjualbelikan anak di bawah umur.
"Keduanya mengaku telah memperjualkan sembilan bayi dan satu anak melalui TikTok dan WA," ucap Kapolda Sulsel menegaskan lagi.
Pengungkapan jaringan kejahatan ini menjadi bukti bahwa media sosial kini banyak disalahgunakan sebagai sarana transaksi ilegal, termasuk jual-beli anak.
Kasus Bilqis membuka mata banyak pihak bahwa masih ada kelompok terorganisir yang memperdagangkan manusia dengan dalih adopsi.
Kini, keempat pelaku telah ditahan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut, sementara polisi terus menelusuri kemungkinan adanya pelaku lain di balik sindikat besar ini.
Sempat Bantah Menculik
Sementara itu, saat ditangkap Mery Ana membantah menculik anak.
Ia berdalih bahwa ada orang yang ingin mengadopsi Bilqis.
Sambil memakai perhiasan emas di kalung dan lengannya, ia murka saat dituduh sebagai penculik.
"Gak ada kami mencuri anak Bang, Astaghfirullah, kami tidak mencuri anak bang," katanya sambil melotot kepada polisi.
Ia pun mengajak polisi untuk duduk, dan membuat pembenaran dari perbuatannya itu.
"Jadi orang yang ngasih anak sama kami itu, ada orang yang minta carikan anak untuk adopsi. Jadi kita ambil," dalihnya.
Meski begitu, ia akhirnya mengakui kesalahan dan meminta maaf.
"Kami minta maaf, kami minta ampun, kami tidak tahu bang. Kami mau ambil anak itu bang, kami mau ambil," ujarnya lagi.
Dijual hingga Rp 80 juta, Bilqis mengaku hanya diberi makan mi instan.
Hal itu diungkap sang ayah usai menanyakan pada Bilqis.
"Makan apa nak ? Dia bilang mi, cemilan, itu aja," kata sang ayah, Dimas.
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Pengakuan Mery Ana Penculik Balita di Makassar, Sudah Jual 9 Bayi & 1 Anak via Medsos, Sempat Ngamuk
| Sosok Indah Pertiwi Crazy Rich Ponorogo, Gagal di Pilkada,Kini Terseret Kasus Suap Jual Beli Jabatan |
|
|---|
| Polres Aceh Timur Cek SPBU, Temukan Stok Solar Langka Hingga Senin Siang |
|
|---|
| Presiden Prabowo Pimpin Upacara Ziarah Nasional dan Renungan Suci Hari Pahlawan 2025 di TMP Kalibata |
|
|---|
| Lhokseumawe Panas Menyengat, Simak Prediksi Cuaca Sebagian Aceh hingga 13 November |
|
|---|
| Viral Sister Hong versi Indonesia, Pria Nyamar Jadi Wanita Berhijab dan Jadi MUA Terkenal di Lombok |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/PENCULIKAN-ANAK-Mery-Ana-merupakan-wanita.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.