Konflik Rusia Vs Ukraina
Ukraina Borong 100 Jet Rafale Buatan Prancis, Dari Mana Zelensky Mendapatkan Dana?
Ukraina teken MoU bersejarah dengan Prancis untuk mengakuisisi hingga 100 jet tempur Rafale.
Ringkasan Berita:
- Zelensky dan Macron menandatangani perjanjian strategis 10 tahun yang mencakup pengadaan jet tempur Rafale F4 serta sistem pertahanan udara canggih untuk memperkuat pertahanan Ukraina menghadapi serangan Rusia.
- Baik Ukraina maupun Prancis tidak memiliki dana cukup untuk merealisasikan pembelian besar ini.
- Produksi Rafale terbatas dan banyak negara mengantre, membuat Ukraina kecil kemungkinan menerima pesawat dengan cepat.
SERAMBINEWS.COM - Ukraina teken MoU bersejarah dengan Prancis untuk mengakuisisi hingga 100 jet tempur Rafale.
Namun satu pertanyaan besar muncul: dari mana Kyiv mendapatkan dana fantastis untuk pembelian ini?
Ukraina dan Prancis telah menandatangani nota kesepahaman atau MoU bersejarah yang membuka jalan bagi Kyiv untuk mengakuisisi hingga 100 unit jet tempur Rafale beserta sistem pertahanan udara canggih.
Perjanjian jangka panjang ini diteken pada Senin (17/11/2025) di Paris, sebagai upaya strategis Ukraina untuk membangun kembali dan memperkuat pertahanan udaranya dalam menghadapi agresi Rusia.
Penandatanganan ini dilakukan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Prancis Emmanuel Macron di sebuah pangkalan udara dekat Paris.
Dalam konferensi pers bersama, Presiden Zelensky menyebut kesepakatan tersebut sebagai "perjanjian bersejarah" bagi kedua negara.
"Ini adalah perjanjian strategis yang akan berlaku selama 10 tahun, dimulai tahun depan," ujar Zelenskyy, Euronews melaporkan.
Baca juga: 5 Promt Gemini AI untuk Foto Old Money & Outdoor yang Realistis Bak Pemotretan Profesional
Zelensky juga menekankan pentingnya peralatan tempur tersebut untuk melindungi nyawa warga sipil Ukraina dari serangan rudal dan drone Rusia.
Lantas, dari mana Zelensky mendapatkan dana untuk membeli 100 jet Rafale?
Sebelumnya, baik Ukraina maupun Prancis dilaporkan sama-sama tidak memiliki dana yang cukup untuk merealisasikan kesepakatan bernilai fantastis ini.
Menurut laporan Politico yang mengutip berbagai sumber, transaksi pembelian jet tempur tersebut kini bergantung pada skema pendanaan yang melibatkan aset-aset Rusia yang dibekukan oleh negara-negara Barat.
Keterbatasan finansial ini diakui terjadi di kedua belah pihak.
Sumber yang dikutip oleh media Strana menyatakan keheranan atas rencana Kyiv untuk membeli Rafale di samping jet Gripen, mengingat kondisi keuangan negara tersebut.
"Mereka tidak punya uang. Banyak yang akan bergantung pada aset-aset Rusia yang dibekukan," ujar sumber tersebut.
| Kebodohan Militer Ukraina, Mau Serang Rusia Malah Serang Pembangkit Listrik Tenaga Termalnya Sendiri |
|
|---|
| Gardu Induk Nuklir Ukraina Hancur Dibom Rusia, Badan Atom Dunia Keluarkan Peringatan |
|
|---|
| Saat Zelensky Bersiap Bertemu Trump, Rusia Bombardir Fasilitas Gas Ukraina |
|
|---|
| Pasukan Rusia Serang Konvoi Bantuan PBB di Ukraina, Kerahkan Pesawat Tak Berawak dan Artileri |
|
|---|
| Rusia Lancarkan Serangan ‘Tawon Baja’, Pasukan Ukraina Kewalahan Melawan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Kyiv-untuk-memperoleh-hingga-100-jet-tempur-Rafale-dan-perangkat-keras-militer-lainnya.jpg)