Internasional

Kepalan Tangan Gibran Jadi Sorotan di KTT G20 Afrika

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka mencuri perhatian dalam Konferensi Tingkat Tinggi

Editor: Ansari Hasyim
KOMPAS.com/Rahel
WAPRES - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka usai meninjau MBG di SMAN 13 Jakarta Utara, Selasa (18/2/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Pada momen ketika ia menyebut bahwa KTT G20 tahun ini menjadi bersejarah karena pertama kali diadakan di Afrika, Gibran mengepalkan satu tangan di depan podium.
  • Gestur tersebut, menurut sejumlah pengamat, menjadi sinyal bahwa Indonesia ingin menyelaraskan diri dengan semangat Afrika

 

SERAMBINEWS.COM - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka mencuri perhatian dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2025 bukan semata karena isi pidatonya, tetapi karena gaya komunikasinya yang berbeda dari delegasi lain.

Di tengah forum yang cenderung formal dan kaku, Gibran tampil dengan bahasa tubuh yang dinamis, sebuah pendekatan yang menunjukkan bagaimana generasi baru pemimpin mencoba mengubah cara diplomasi global bekerja.

Dalam pidatonya di Johannesburg, Sabtu (22/11/2025), Gibran beberapa kali menggunakan gestur mengepalkan tangan untuk menekankan poin-poin utama mengenai pertumbuhan inklusif, pendanaan berkelanjutan, dan kesetaraan pembangunan.

Baca juga: Wapres Gibran Terbang ke Johannesburg Bawa Mandat Prabowo di Panggung G20

Namun, di balik gestur itu, ada pesan yang lebih besar yaitu ndonesia ingin diperhitungkan sebagai motor perubahan yang lahir dari perspektif generasi muda.

Pesan diplomasi 

Delegasi yang hadir mencatat bagaimana Gibran yang mewakili Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pesannya dengan gaya yang lebih ekspresif dibanding format pidato G20 pada umumnya.

Pada momen ketika ia menyebut bahwa KTT G20 tahun ini menjadi bersejarah karena pertama kali diadakan di Afrika, Gibran mengepalkan satu tangan di depan podium.

Gestur tersebut, menurut sejumlah pengamat, menjadi sinyal bahwa Indonesia ingin menyelaraskan diri dengan semangat Afrika yang kerap menempatkan kesetaraan dan solidaritas sebagai fondasi pembangunan.

“Ini adalah KTT G20 bersejarah, yang pertama kali diselenggarakan di benua Afrika,” ujar Gibran dalam pidatonya yang disampaikan dalam bahasa Inggris.

Identitas baru diplomasi RI

Gaya ekspresif Gibran menegaskan pesan utamanya: yaitu pertumbuhan ekonomi global yang kuat saja tidak cukup.

Dalam penyampaiannya yang tegas, ia menyoroti perlunya pertumbuhan yang adil dan inklusif, sebuah tema yang konsisten dengan posisi Indonesia yang ingin memperkuat peran negara-negara berkembang dalam percaturan ekonomi dunia.

“Pertumbuhan global harus tidak hanya kuat, tetapi juga adil dan inklusif, untuk meningkatkan kesejahteraan setiap negara,” tegasnya sambil kembali mengepalkan tangan.

Dalam bagian ini, ia tidak hanya bicara soal kebijakan tetapi juga mencoba membangun narasi bahwa Indonesia berada di barisan depan dalam memperjuangkan distribusi manfaat ekonomi secara merata.

Saat memasuki isu pembiayaan berkelanjutan, Gibran kembali menggunakan gestur tangan yang tegas. Ia menekankan bahwa ambisi negara-negara G20 harus melampaui komitmen yang selama ini dibicarakan dalam forum internasional.

“Ambisi harus lebih jauh untuk menutup kesenjangan dan mengejar adaptasi, mitigasi, serta transisi yang adil dan seimbang,” ujarnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved