Jurnalisme Warga
Kabupaten Bireuen di Usia 26 Tahun
Secara geografis, Bireuen terletak pada jalur Banda Aceh-Medan yang diapit oleh tiga kabupaten: Pidie Jaya, Bener Meriah, dan Aceh Utara.
RADHIYATUSSURAYA, Pranata Humas Ahli Pertama Diskominsa Bireuen, melaporkan dari Bireuen
Bireuen merupakan kabupaten yang bersejarah bagi Indonesia karena pernah ditetapkan sebagai ibu kota Republik Indonesia selama lima hari pada 18 Juni 1948. Pada tahun ini Bireuen belum menjadi kabupaten. Ia masih bernaung di bawah Kabupaten Aceh Utara.
Secara geografis, Bireuen terletak pada jalur Banda Aceh-Medan yang diapit oleh tiga kabupaten: Pidie Jaya, Bener Meriah, dan Aceh Utara. Dulunya Bireuen dikenal sebagai daerah Jeumpa. Sebutan Jeumpa itu diambil dari kerajaan kecil yang ada di Aceh. Kini, lokasi kerajaan tersebut terletak di Desa Blang Seupeung, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen.
Pada 12 Oktober 1999, melalui Undang-Undang Nomor 48 tahun 1999, Bireuen lepas dari naungan Aceh Utara, menjadi kabupaten otonom. Tujuan pemekaran itu adalah untuk mempercepat derap pembangunan wilayah Bireuen itu sendiri dan memperpendek rentang kendali pelayanan pemerintah kepada warganya.
Bireuen berdiri sebagai kabupaten dengan julukan Kota Juang. Asal-usul Kota Juang:
1) Pusat perjuangan kemerdekaan
Bireuen menjadi daerah strategis dalam siasat pertempuran melawan Belanda;
2) Radio Rimba Raya
Perannya memancarkan berita kemerdekaan Indonesia, membantah klaim Belanda bahwa seluruh Indonesia sudah dikuasai kembali, dan memberikan informasi penting kepada dunia internasional, termasuk kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa Indonesia masih eksis;
3) Pertahanan terakhir
Daerah Aceh dan Bireuen khususnya, dikenal sebagai wilayah yang sulit ditaklukkan penjajah dengan benteng di Batee Iliek menjadi daerah pertahanan terakhir yang diserang oleh Belanda;
4) Bireuen Agreement
Istilah yang digunakan untuk menyusun strategi perang yang dilakukan oleh Presiden Soekarno bersama tokoh-tokoh militer lainnya; dan
5) Simbol perlawanan
Julukan untuk Tugu Juang yang berdiri megah di pusat Kota Bireuen. Tugu ini dibangun sebagai pengingat akan perjuangan rakyat melawan penjajahan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.