Jurnalisme Warga
Kabupaten Bireuen di Usia 26 Tahun
Secara geografis, Bireuen terletak pada jalur Banda Aceh-Medan yang diapit oleh tiga kabupaten: Pidie Jaya, Bener Meriah, dan Aceh Utara.
Pada tahun 2021 Bireuen tercatat sebagai kabupaten dengan sekolah penggerak terbanyak di Ace;
3) Pertambahan jumlah perguruan tinggi
Selain memberi kemudahan bagi warga Bireuen dalam menuntut ilmu, keberadaan perguruan tinggi ini menarik minat pelajar dari luar daerah Bireuen untuk menimba ilmu di sini. Membuat perputaran uang di kota ini semakin meningkat sehingga memberikan efek pertumbuhan ekonomi bagi warga lokal. Antara lain, meningkatnya usaha kos-kosan, toko buku, fotokopi, rumah makan, dan kafé-kafé.
Perguruan tinggi yang berada di Bireuen: Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh (Ummah), STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe, Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (Uniki), Universitas Islam Al-Aziziyah Indonesia (Unisai), dan Universitas Almuslim (Umuslim). Universitas swasta ini berlokasi di Peusangan Bireuen dan dikenal sebagai PTS terbaik Aceh di lingkup LLDikti Wilayah XIII Aceh.
Dari segi keagamaan, Bireuen juga memiliki banyak pesantren, berjajar dari ujung timur sampai ujung barat kabupaten. Setiap tahunnya melahirkan wisudawan ahli qurani dan tasawuf, oleh sebab itu kota ini dijuluki Kota Santri.
Pencapaian di bidang ekonomi, tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Bireuen mencapai 4,31 persen, lebih tinggi dari rata-rata Provinsi Aceh dengan Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah (IPKD), Pemkab Bireuen berhasil meraih penghargaan IPKD terbaik dua tahun berturut-turut pada 2024 dan 2025. Penghargaan ini diberikan atas tata kelola keuangan yang dinilai baik. Pasar Induk Cureh pun sebagai pusat perekonomian terbesar di Bireuen memiliki fasilitas yang lengkap, termasuk los permanen, los khusus penjualan daging sapi dan ayam, tempat pemotongan ayam, dan musala.
Selanjutnya Pemkab Bireuen melalui Disdagperinkop dan UKM rutin menggelar pasar murah, untuk menekan inflasi serta stabilisasi harga barang-barang kebutuhan pokok.
Bireuen juga memiliki banyak potensi ekonomi penunjang pendapatan per kapita. Berikut beberapa produk khas bireuen yang jarang ditemui di daerah lain:
1) nagasari, kue tepung dengan isian pisang yang dikukus. Kue ini diproduksi di Bireuen dan menjadi oleh-oleh khas;
2) keripik, puluhan industri keripik rumahan tersebar di beberapa kecamatan. Menyerap ratusan tenaga kerja lokal dan tetap bertahan di tengan gempuran camilan pabrikan;
3) teh daun kelor. Budi daya tanaman kelor oleh BUMG Rambong Payong berhasil memproduksi minuman teh celup yang berkhasiat bagi kesehatan;
4) garam. Bireuen memiliki usaha garam beryodium di Kecamatan Jangka, yaitu UD Milhy Jaya sejak 2010;
5) pengolahan ban bekas. Desa Meunasah Nibong, Kecamatan Peusangan, telah berinovasi menghasilkan berbagai macam produk olahan ban bekas, seperti vas bunga, kursi santai, sandal jepit, karet ikat, dan lain-lain;
6) Kerajinan kayu jati. Kerajinan ini merupakan hasil limbah jati yang diproduksi di Desa Seulembah, Kecamatan Jeumpa. Produknya berupa mangkuk, nampan, cobek, cangkir, telenan, asbak, dan lain-lain;
7) pliek u. Hampir setiap rumah di Kecamatan Jangka memproduksi pliek u (patarana);
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.