FIFA Selidiki 3 Laga Timnas Malaysia Libatkan Pemain Ilegal, Bisa Picu Sanksi Lebih Berat

 FAM dikabarkan telah menyerahkan akta kelahiran kakek atau nenek para pemain ini dengan klaim bahwa mereka dilahirkan di Malaysia.

Editor: Faisal Zamzami
FAM.ORG.MY
Logo Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM). 
Ringkasan Berita:
  • FIFA telah resmi membuka penyelidikan terkait hasil yang dicapai oleh Timnas Malaysia dalam tiga laga persahabatan yang melibatkan pemain yang tidak memenuhi syarat.
  • FIFA sebelumnya telah memberikan sanksi kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) serta tujuh pemain yang terbukti menggunakan dokumen ilegal untuk naturalisasi.
  • Pemain-pemain tersebut termasuk Facundo Garces, Jon Irazabal, Hector Hevel, Joao Figueiredo, Imanol Machuca, Rodrigo Holgado, dan Gabriel Palmero.

 

SERAMBINEWS.COM - FIFA telah resmi membuka penyelidikan terkait hasil yang dicapai oleh Timnas Malaysia dalam tiga laga persahabatan yang melibatkan pemain yang tidak memenuhi syarat.

Dalam hal ini, FIFA sebelumnya telah memberikan sanksi kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) serta tujuh pemain yang terbukti menggunakan dokumen ilegal untuk naturalisasi.

Pemain-pemain tersebut termasuk Facundo Garces, Jon Irazabal, Hector Hevel, Joao Figueiredo, Imanol Machuca, Rodrigo Holgado, dan Gabriel Palmero.

Keberadaan mereka di dalam tim diindikasikan telah melanggar Artikel 22 Kode Disiplin FIFA, yang berkaitan dengan pemalsuan dokumen.

 FAM dikabarkan telah menyerahkan akta kelahiran kakek atau nenek para pemain ini dengan klaim bahwa mereka dilahirkan di Malaysia.

Ketujuh pemain tersebut turut berpartisipasi dalam laga kedua Kualifikasi Piala Asia 2027 melawan Vietnam pada 10 Juni 2025.

Seiring perkembangan terbaru, FIFA menolak semua banding yang diajukan oleh FAM terkait kasus tujuh pemain naturalisasi ilegal.

Namun, keputusan dari Komite Banding FIFA berpotensi memperberat sanksi yang akan diterima oleh Timnas Malaysia.

Baca juga: Imbas Sanksi FIFA, Pemain Ilegal Malaysia Buka Opsi Gugat FAM

Penelitian FIFA tidak hanya terbatas pada pertandingan melawan Vietnam, tetapi juga menemukan bukti bahwa para pemain tersebut menggunakan dokumen palsu dalam lima laga Timnas Malaysia antara Mei hingga September 2025.

Dua di antaranya merupakan laga Kualifikasi Piala Asia 2027 melawan Nepal (25/3) dan Vietnam (10/6).

Sementara tiga laga lainnya adalah laga persahabatan yang juga mempengaruhi peringkat FIFA.

Tiga pertandingan tersebut meliputi laga melawan Tanjung Verde (29/5), Singapura (4/9), dan Palestina (8/9).

Dalam putusan Komite Banding FIFA, disebutkan dengan jelas bahwa para pemain memerlukan dokumen palsu untuk memenuhi syarat bermain untuk Timnas Malaysia.

Tanpa akta kelahiran yang dipalsukan, mereka tidak akan memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh FIFA, maupun syarat yang ditetapkan oleh AFC untuk dapat terdaftar dalam kompetisi.

"Partisipasi para pemain dalam pertandingan melawan Nepal dan Vietnam dimungkinkan hanya dengan menggunakan dokumen-dokumen ini," ungkap laporan tersebut.


FIFA juga telah memulai investigasi terpisah mengenai penggunaan pemain ilegal dalam tiga laga persahabatan tersebut.

Dalam laporan FIFA, pertandingan melawan Tanjung Verde berakhir dengan skor 1-1, di mana Gabriel Palmero berpartisipasi dalam laga tersebut.

Sementara saat melawan Singapura, empat pemain ilegal diturunkan, yaitu Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Joao Figueiredo, dan Jon Irazabal.

Pada saat menang 1-0 atas Palestina, tiga pemain ilegal yang ikut bermain adalah Gabriel Palmero, Joao Figueiredo, dan Rodrigo Holgado.

Dengan adanya kasus ini, Timnas Malaysia berisiko mendapatkan sanksi yang lebih berat dari FIFA, serta kemungkinan hukuman dari AFC juga akan menyusul.

Baca juga: Nasib Timnas Malaysia Usai FIFA Hukum FAM Akibat Palsukan Data Pemain, Terancam Diskualifikasi

FIFA Ungkap Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia, Bukti Dokumen Palsu

Malaysia kembali menjadi sorotan setelah proses investigasi FIFA mengungkap blunder seorang pemain naturalisasi.

Dalam laporan resmi setebal 64 halaman, FIFA memaparkan bahwa salah satu pemain yang diperiksa memberikan pernyataan kontradiktif terkait asal-usul keluarganya.

Sebuah insiden yang memperburuk posisi Malaysia dalam kasus dugaan pemalsuan dokumen.

Pada sesi wawancara dengan penyidik, sosok yang disebut "Pemain 1" itu awalnya berkata bahwa kakek dan neneknya lahir di luar Malaysia.

 Berdasarkan dokumen FIFA, "Pemain 1" itu merujuk kepada Gabriel Felipe Arrocha.

"Kakek saya lahir di Venezuela dan nenek saya di Spanyol... Maksud saya Malaysia, maaf," kata FIFA dikutip dari NST.

"Oleh karena itu, pemeriksaan hanya dapat dilakukan terhadap (a) akta kelahiran neneknya, Maria Belen Concepcion Martin, yang lahir pada tanggal 16 Mei 1956, yang diajukan oleh FAM dalam pemeriksaan kelayakan, (b) akta kelahiran yang diperoleh oleh administrasi FIFA, dan (c) akta kelahiran yang dikeluarkan oleh pemerintah Malaysia," lanjut laporan tersebut.

Jawaban yang berubah secara tiba-tiba ini memicu kecurigaan kuat dari FIFA terhadap keaslian dokumen yang diajukan FAM dalam proses Naturalisasi pemain untuk Timnas Malaysia.

FIFA Soroti Inkonsistensi Jawaban Pemain

FIFA menilai ketidakmampuan pemain menyediakan dokumen yang sebelumnya ia klaim diberikan kepada agen, semakin memperbesar indikasi adanya ketidakwajaran.

Badan sepak bola dunia tersebut kemudian hanya dapat menelusuri tiga dokumen: akta kelahiran nenek sang "Pemain 1" yang diserahkan FAM, akta kelahiran yang diperoleh FIFA sendiri, dan dokumen yang dikeluarkan pemerintah Malaysia.

FIFA menegaskan pernyataan pemain itu sangat penting dalam menyimpulkan adanya dugaan pemalsuan.

"Kata-katanya yang sebenarnya adalah: 'Kakek saya lahir di Venezuela dan nenek saya di Spanyol… Maksud saya Malaysia, maaf'," tulis FIFA dalam paragraf 145–147 laporan tersebut. 

Komite banding menilai respons tersebut memperkuat dugaan bahwa dokumen asal usul keturunan yang diajukan tidak autentik dan berpotensi direkayasa.

FAM dan 7 Pemain Dijatuhi Hukuman Berat
Pada 3 November lalu, Komite Banding FIFA menegaskan sanksi terhadap FAM dan tujuh pemain yang terlibat.

FIFA menjatuhkan denda sebesar 350.000 franc Swiss (sekitar Rp 7,3 miliar) kepada FAM.


Sementara itu, tujuh pemain, yakni Facundo Garces, Imanol Machuca, Hector Hevel, Gabriel Palmero, Rodrigo Holgado, Joao Figueiredo, dan Jon Irazabal dihukum skors 12 bulan dari seluruh aktivitas sepak bola serta denda 2.000 (Rp 42,1 juta) franc Swiss.

FIFA menyatakan kejanggalan dalam wawancara tersebut merupakan bagian dari pola yang memperkuat dugaan pelanggaran serius terhadap aturan naturalisasi dan keabsahan dokumen pemain Timnas Malaysia.

Baca juga: Detik-detik 2 Pemuda Ditusuk di Condet Jakarta Timur, Satu Tewas, Diserang saat Datangi Kos Pelaku

Baca juga: Pemkab Serahkan KUA PPAS ke DPRK Aceh Besar

Sumber: Bolasport.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved