Destinasi Wisata Aceh
Pantai Anoi Itam, Pesona Pasir Hitam yang Eksotis di Ujung Barat Indonesia
Pantai Anoi Itam bukan hanya menawarkan keindahan permukaan, tetapi juga menyimpan pesona luar biasa di bawah lautnya.
Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Safriadi Syahbuddin
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Aulia Prasetya | Sabang
SERAMBINEWS.COM, SABANG - Mendengar kata Sabang, mayoritas orang langsung membayangi pesona bawah laut Pulau Rubiah atau monumen ikonik Tugu Kilometer Nol Indonesia di Iboih. Dua destinasi itu memang telah menjadi ikon wisata Pulau Weh, Kota Sabang.
Namun, di balik popularitas keduanya, terdapat satu permata tersembunyi yang tak kalah menakjubkan, yaitu Pantai Anoi Itam, pantai eksotis dengan pasir hitam vulkanik yang menawan.
Pantai ini berada di Gampong Anoi Itam, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang. Perjalanan ke sana bisa ditempuh dalam waktu sekitar 25 menit dari pusat kota, menggunakan kendaraan bermotor. Rute menuju pantai ini menawarkan pemandangan indah, jalan berkelok yang diapit pepohonan hijau, dengan kontur perbukitan sedang, dan sesekali terlihat birunya samudra di kejauhan.
Begitu sampai di lokasi, suasana tenang langsung menyambut. Angin laut bertiup lembut, suara ombak terdengar menenangkan, dan hamparan pasir hitam yang berkilau diterpa sinar matahari membuat siapa pun yang datang tak bisa menahan decak kagum.
Nama Anoi Itam berasal dari bahasa Aceh, yaitu anoi berarti pasir dan itam bermakna hitam. Nama itu disematkan karena seluruh pasir di sepanjang pantai ini berwarna hitam pekat. Tidak seperti pantai lain di Sabang yang umumnya berpasir putih, Pantai Anoi Itam justru tampil kontras dan eksotis dengan karakter uniknya.
Melansir dari berbagai sumber, warna hitam tersebut berasal dari aktivitas vulkanik masa lalu di Pulau Weh. Pasir ini mengandung mineral besi dan unsur logam alami yang berasal dari letusan gunung api purba di kawasan tersebut. Karena itu, ketika terkena cahaya matahari, butiran pasir tampak berkilau seperti kristal hitam yang memantulkan cahaya.
“Pasirnya lembut tapi agak berat. Kalau kena panas matahari, hangatnya pas di kaki. Saat sore hari, warnanya seperti berubah menjadi abu-abu keperakan,” ujar Ismail (45), warga Gampong Anoi Itam yang sering menemani wisatawan lokal berkeliling kawasan pantai, akhir Oktober 2025.
Baca juga: Anoi Itam Sabang Kini Dijadikan Desa Binaan Keimigrasian
Menurutnya, fenomena alam di pantai ini juga berubah tergantung musim. Saat angin timur tiba, ombak besar membawa batu karang ke atas pasir, membuat permukaannya tampak lebih kasar. Namun ketika angin barat datang, bebatuan itu kembali hilang tertutup oleh lapisan pasir hitam yang lembut.
“Kalau mau mandi laut, waktu terbaik itu musim barat. Airnya bening, tenang, dan pasirnya lembut sekali. Banyak keluarga datang bawa tikar untuk duduk bersama keluarga, makan siang, atau sekadar duduk di pondok yang sudah disediakan pemilik warung setempat. Bahkan, ada juga sejumlah kegiatan kemah di lapangan terbuka dekat pantai,” tambahnya.
Pantai Anoi Itam bukan hanya indah di permukaan, tetapi juga menyimpan pesona luar biasa di bawah lautnya. Air laut yang jernih membuat dasar laut terlihat jelas hingga beberapa meter ke dalam. Terumbu karang di sekitar pantai masih terjaga, menjadi rumah bagi berbagai jenis ikan hias berwarna-warni.
Wisatawan dapat menikmati keindahan bawah laut dengan snorkeling atau diving. Beberapa penyedia jasa lokal menawarkan penyewaan alat snorkeling lengkap dengan pelampung dan pemandu. Bagi yang belum berpengalaman, cukup berenang di tepi pantai sambil melihat ikan-ikan kecil yang berenang di antara bebatuan karang.
“Laut di sini tenang dan bersih. Tidak terlalu ramai seperti di Iboih, jadi cocok untuk yang mau santai atau belajar snorkeling pertama kali,” kata Nadya, wisatawan asal Banda Aceh.
Mendaki ke Benteng Jepang
Tak jauh dari garis pantai, berdiri sebuah benteng tua peninggalan Jepang dari masa Perang Dunia II. Benteng ini menjadi daya tarik sejarah tersendiri bagi wisatawan yang datang ke Anoi Itam. Struktur bangunannya yang terbuat dari beton masih tampak kokoh, meskipun sebagian telah ditumbuhi lumut dan tanaman liar.
Benteng tersebut dulunya digunakan sebagai pos pertahanan Jepang saat menguasai Sabang, yang kala itu menjadi salah satu pangkalan militer penting di Asia Tenggara. Dari puncak benteng, pemandangan laut lepas terlihat sangat indah. Wisatawan dapat menaiki bagian atas bangunan untuk menikmati panorama biru Samudra Hindia dan garis pantai Sabang dari ketinggian.
“Saya suka ke sini bukan hanya karena pantainya, tapi karena bisa melihat peninggalan sejarah. Benteng Jepang ini unik sekali, dan dari atasnya bisa lihat matahari terbenam yang luar biasa,” tambah Nadya.
Benteng Jepang di Anoi Itam kini menjadi bagian penting dari daya tarik wisata Sabang. Pemerintah setempat juga menjaga situs ini agar tetap terawat, sehingga nilai sejarah dan keindahan alamnya bisa dinikmati oleh generasi mendatang.
Jika ditelusuri lebih jauh, Gampong Anoi Itam menawarkan sedikitnya lima pesona utama yang membuatnya layak disebut sebagai salah satu destinasi paling unik di Sabang:
1. Pasir Hitam Vulkanik
Daya tarik utama pantai ini tentu saja pasir hitamnya yang jarang ditemukan di tempat lain. Kontrasnya dengan birunya laut menciptakan panorama yang memukau dan fotogenik.
2. Pemandangan Bawah Laut
Air laut yang jernih dengan kekayaan biota laut menjadikan Anoi Itam spot ideal untuk snorkeling, diving, atau sekadar berenang santai.
3. Benteng Jepang
Peninggalan sejarah dari masa Perang Dunia II menambah nilai edukatif dan historis bagi wisatawan.
4. Lingkungan Asri dan Tenang
Karena belum terlalu ramai, suasana pantai ini terasa lebih alami dan damai. Cocok bagi wisatawan yang ingin mencari ketenangan.
5. Spot Fotografi dan Sunset
Saat sore tiba, pantai ini memantulkan cahaya keemasan di atas pasir hitam, menciptakan pemandangan yang spektakuler.
Menurut Suhaimi, Ketua Pokdarwis Gampong Anoi Itam yang akrab disapa Opung, keunikan pantai ini bukan hanya pada pasir hitamnya, tetapi juga pada ketenangan dan keaslian suasana yang masih terjaga.
“Anoi Itam itu bukan tempat untuk terburu-buru. Di sini orang datang untuk menikmati waktu, mendengar suara laut, dan melihat alam yang benar-benar masih alami. Kami di Pokdarwis menjaga agar pantai ini tetap bersih dan nyaman tanpa mengubah keasliannya,” ujarnya.
Ia menambahkan, masyarakat setempat kini mulai mengembangkan wisata berbasis komunitas dengan mengutamakan kearifan lokal. Pengelolaan warung, penyewaan alat snorkeling, hingga penyediaan pondok-pondok dilakukan oleh warga sekitar.
“Kami ingin wisata ini memberi manfaat langsung bagi masyarakat. Jadi, sambil wisatawan menikmati keindahan alam, ekonomi warga juga bergerak,” kata Opung.
Surga Visual
Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan wisata Anoi Itam terus dikembangkan oleh Pemerintah Kota Sabang. Akses jalan kini mulus dan mudah dilalui kendaraan roda dua maupun empat. Di sekitar pantai sudah tersedia area parkir, toilet umum, serta gazebo untuk bersantai.
Bagi wisatawan yang ingin bermalam, terdapat sejumlah penginapan dan resort di sekitar kawasan ini, mulai dari yang sederhana hingga berkelas, dengan pemandangan laut langsung dari balkon.
Di sepanjang jalan menuju pantai, pengunjung dapat menemukan warung makan dan kafe kecil yang menyajikan kuliner khas Aceh seperti mie kepiting, ikan bakar, kopi sanger, dan rujak Aceh yang nikmat. Semua bisa dinikmati sambil duduk di tepi pantai, ditemani semilir angin laut yang sejuk.
Untuk wisatawan yang ingin menjelajahi lebih jauh, tersedia juga pemandu wisata lokal. Mereka tak hanya membantu menemukan spot terbaik untuk berfoto atau snorkeling, tetapi juga bercerita tentang sejarah dan kehidupan masyarakat sekitar.
Pantai Anoi Itam mungkin belum sepopuler Pulau Rubiah atau Iboih, namun justru di situlah letak daya tariknya. Pantai ini menghadirkan suasana yang tenang, alami, dan memberi kesempatan bagi pengunjung untuk benar-benar menyatu dengan alam.
Keindahan pasir hitamnya yang unik, perpaduan antara sejarah dan panorama laut, serta keramahan masyarakat lokal menjadikan Anoi Itam sebagai destinasi yang layak dikunjungi siapa pun yang datang ke Sabang.
Bagi pencinta keindahan alam dan fotografer, Anoi Itam adalah surga visual. Bagi pencinta sejarah, ia menyimpan kisah masa lalu yang menarik. Dan bagi mereka yang sekadar ingin menenangkan pikiran, pantai ini menawarkan kedamaian yang sulit ditemukan di tempat lain.
Bila suatu hari Anda berkunjung ke Sabang, jangan hanya berhenti di Pulau Rubiah atau Kilometer Nol. Melangkahlah sedikit lebih jauh ke sebelah timur Pulau Weh, dan temukan keajaiban pasir hitam Pantai Anoi Itam dengan mutiara eksotis di ujung barat Indonesia yang menyatukan pesona alam, sejarah, dan ketenangan dalam satu tempat yang menawan.(*)
Anoi Itam
Sabang
objek wisata sabang
tempat wisata di sabang
objek wisata di Sabang
Destinasi wisata Aceh
Destinasi wisata Sabang
Pantai Anoi Itam
Objek Wisata Pasir Hitam
Cahaya Aceh
Serambinews.com
Serambi Indonesia
| Menyapa Pantai Pasir Tinggi, Mutiara Biru dari Pulau Simeulue |
|
|---|
| Hamparan Pasir dan Tenangnya Ombak Pantai Lhok Bubon Aceh Barat |
|
|---|
| Pesona Air Terjun Lae Silebu di Lembah Suro Aceh Singkil |
|
|---|
| Inong Aceh Rekomendasi Destinasi Wisata di Daerah Ini yang Instagramable untuk Milenial |
|
|---|
| 5 Rekomendasi Destinasi Wisata yang Instagramable untuk Milenial di Aceh Selama Lebaran 2022 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.