Video

VIDEO Krisis Israel: Protes Ultra-Ortodoks Melawan Wajib Militer di Tengah Krisis Gaza

Ketegangan sosial dan politik di Israel makin meruncing setelah puluhan ribu warga ultra-Ortodoks berkumpul di al-Quds pada Kamis (30/10/2025).

Editor: Fadia Azzahara

SERAMBINEWS.COM - Ketegangan sosial dan politik di Israel makin meruncing setelah puluhan ribu warga ultra-Ortodoks berkumpul di al-Quds (Yerusalem) pada Kamis (30/10/2025).

Mengutip Al Mayadeen pada (31/10), aksi ini terjadi sebagai penolakan terhadap rencana Pemerintah Benjamin Netanyahu untuk merekrut mereka ke dalam militer. 

Sumber utama "New York Times" melaporkan bahwa mereka bersatu menentang rencana tersebut.

Baca juga: Menhan Israel Sebut Seluruh Pimpinan Hamas jadi Target IDF

Aksi besar-besaran yang digambarkan sebagai "pawai sejuta orang" ini melumpuhkan lalu lintas. 

Sebagian besar jalan raya utama antara al-Quds dan Tel Aviv terpaksa ditutup.

Dorongan baru untuk merekrut pria ultra-Ortodoks—yang secara tradisional dikecualikan dari dinas militer—menyingkap keretakan sosial dan politik yang mendalam.

Baca juga: Hamas Murka Israel Sabotase Kesepakatan Gencatan Senjata Usai Netanyahu Luncurkan Serangan ke Gaza

 

Para analis melihatnya sebagai bukti Israel menghadapi krisis sumber daya manusia dan moral yang memburuk.

Langkah perluasan rekrutmen ini dinilai bukan sebagai unjuk kekuatan, melainkan sebagai tanda kemunduran rezim Netanyahu di tengah perang Gaza yang berlarut-larut tanpa kemenangan jelas, memperparah krisis domestik yang berpotensi menjatuhkan pemerintahannya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved