Breaking News

Konflik Palestina vs Israel

Hamas Murka Israel Sabotase Kesepakatan Gencatan Senjata Usai Netanyahu Luncurkan Serangan ke Gaza

Hamas menganggap serangan tersebut sebagai upaya Israel untuk menggagalkan perjanjian gencatan senjata.

Editor: Faisal Zamzami
Telegram Brigade Al-Qassam
ANGGOTA BRIGADE AL-QASSAM - Foto ini diambil pada Jumat (15/3/2025) dari publikasi resmi Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) memperlihatkan anggota Brigade Al-Qassam berpatroli dengan kendaraan dan senjatanya selama pertukaran tahanan gelombang ke-6 pada Sabtu (15/2/2025). -- Pada 29 Oktober 2025, Hamas menuduh Israel berupaya menyabotase kesepakatan gencatan senjata di Gaza. 

 

Ringkasan Berita:
  • Hamas menuduh Israel berupaya untuk menyabotase rencana perdamaian yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Jalur Gaza.
  • Hamas menyebut Israel bertanggung jawab penuh atas serangan berbahaya yang terjadi di Jalur Gaza.
  • Israel meluncurkan rentetan serangan mematikan yang menewaskan lebih dari 100 orang sejak gencatan senjata berlaku pada 10 Oktober lalu.

 

SERAMBINEWS.COM - Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menuduh Israel berupaya untuk menyabotase rencana perdamaian yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Jalur Gaza.

Hamas menyebut Israel bertanggung jawab penuh atas serangan berbahaya yang terjadi di Jalur Gaza.

Israel meluncurkan rentetan serangan mematikan yang menewaskan lebih dari 100 orang sejak gencatan senjata berlaku pada 10 Oktober lalu.

Hamas menganggap serangan tersebut sebagai upaya Israel untuk menggagalkan perjanjian gencatan senjata.

"Perlawanan, dengan semua faksi yang telah mematuhi perjanjian dan masih mematuhinya, tidak akan membiarkan musuh memaksakan realitas baru di bawah tembakan," kata Hamas dalam pernyataannya, Rabu (29/10/2025).

Hamas mengimbau para mediator dan negara penjamin untuk mewujudkan tanggung jawab mereka dan menekan Israel agar menghentikan pembantaian di Jalur Gaza serta mematuhi perjanjian.

"Eskalasi berbahaya terhadap rakyat kami di Gaza menunjukkan niat Israel untuk melemahkan perjanjian gencatan senjata dan memaksakan persamaan baru dengan kekerasan," tambahnya.

Hamas menyebut posisi AS sangat bias karena mendukung Israel yang melanjutkan agresinya.

Israel meluncurkan serangan di sejumlah wilayah di Jalur Gaza dengan dalih membalas Hamas yang dituduh melanggar perjanjian.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (28/10/2025) menggelar rapat dengan petinggi militernya, yang akhirnya sepakat untuk menyerang Jalur Gaza.

Netanyahu menuduh Hamas melanggar perjanjian karena tidak segera menyerahkan seluruh jenazah tawanan yang masih ada di Jalur Gaza.

Pada hari Rabu, Israel mengumumkan kembali berlakunya gencatan senjata di Jalur Gaza setelah mereka meluncurkan serangan yang diklaim menargetkan 30 pimpinan faksi Palestina.

Militer Israel mengatakan mereka akan menanggapi setiap pelanggaran.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved