VIDEO VIRAL Kepala Patung Soekarno Miring di Indramayu Usai Tertimpa Tenda

SERAMBINEWS.COM – Warganet dibuat heboh dengan viralnya kondisi patung Presiden Pertama RI, Soekarno, di Indramayu yang terlihat rusak dengan kepala miring. Insiden itu terjadi setelah patung tersebut tertimpa tenda bekas acara penyerahan SK PPPK Paruh Waktu, Kamis (13/11).

Plt Kabid Perumahan Pemukiman Diskimrum Kabupaten Indramayu, Krisdiantoro, menjelaskan bahwa saat kejadian, wilayah sekitar dilanda angin kencang. Hembusan kuat angin membuat tenda roboh dan menimpa patung Soekarno hingga bagian kepala mengalami kerusakan dan tampak miring.

Usai insiden, patung tersebut sempat ditutup dengan kain putih untuk menutupi kerusakan sebelum akhirnya diputuskan untuk dicopot dan diperbaiki. Menariknya, patung Bung Hatta yang berada di samping patung Soekarno juga ikut dilepas, meskipun tidak mengalami kerusakan.

Baca juga: VIDEO - Viral! Ucapan Habib Bahar di Video Bareng Istri Picu Kontroversi Warganet

“Kita copot dulu semuanya termasuk yang Bung Hatta, karena keduanya ini berpasangan ya. Kita copot sampai dengan perbaikan selesai,” ujar Krisdiantoro.

Patung Soekarno-Hatta tersebut diketahui dibuat pada tahun 2023 dari material tembaga. Saat ini, proses perbaikan sedang disiapkan agar kondisi patung kembali seperti semula.

Reaksi publik bermunculan di media sosial. Sebagian warganet menyayangkan minimnya pengamanan fasilitas publik, terutama monumen sejarah seperti patung proklamator. Mereka berharap perbaikan dilakukan dengan standar keamanan lebih baik agar kejadian serupa tidak terulang.

Sejumlah warga juga menilai insiden ini bisa menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk melakukan evaluasi terhadap penempatan dan perawatan berbagai patung tokoh nasional yang ada di Indramayu. Selain sebagai estetika kota, patung tokoh sejarah dianggap memiliki nilai pendidikan bagi generasi muda.

Pihak Diskimrum menegaskan bahwa proses perbaikan akan diprioritaskan agar patung Soekarno-Hatta bisa segera dipasang kembali. Namun jadwal pemasangan ulang masih menunggu hasil evaluasi teknis dan kesiapan anggaran yang sedang dikaji.(*)