‘Meteor’ dan Kumandang Azan di Pantai

Kepanikan akibat gempa berkekuatan 6,7 SR di kawasan Singkil dan sekitarnya itu, juga dirasakan oleh ratusan warga

Editor: bakri
‘Meteor’ dan Kumandang Azan di Pantai - 070911foto.10_.jpg
Kondisi rumah penduduk di Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam rusak setelah diguncang Gempa berkekuatan 6,7 skala ricter (SR), Selasa (6/9). SERAMBI/KHALIDIN
‘Meteor’ dan Kumandang Azan di Pantai - 070911foto.11_.jpg
Kondisi rumah penduduk di jalan Sultan Daulat, Desa Subulussalam i, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam rusak setelah diguncang Gempa berkekuatan 6,7 skala ricter (SR), Selasa (6/9). (SERAMBI/KHALIDIN)
‘Meteor’ dan Kumandang Azan di Pantai - 070911foto.12_.jpg
KONDISI Ruang asrama Dayah Perbatasan Kota Subulussalam di Desa Kampung Baru, Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam yang rusak akibat gempa 6,7 skala ricter, Selasa (6/9). (SERAMBI/KHALIDIN)
‘Meteor’ dan Kumandang Azan di Pantai - 070911foto.13_.jpg
Kondisi rumah penduduk di Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam rusak setelah diguncang Gempa berkekuatan 6,7 skala ricter (SR), Selasa (6/9). (SERAMBI/KHALIDIN)
MEULABOH - Kepanikan akibat gempa berkekuatan 6,7 SR di kawasan Singkil dan sekitarnya itu, juga dirasakan oleh ratusan warga di Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat. Sejenak gempa kala dinihari Selasa (6/9) itu, warga sepanjang pesisir Samatiga Aceh Barat, panik luar biasa, hingga pagi kemarin.

Warga trauma dengan musibah tsunami 2004 yang meluluhlantakkan kawasan tersebut. Kepanikan itu makin menjadi, ketika beberapa warga mengaku ada melihat hantaman benda bercahaya dalam ukuran besar yang jatuh dari langit ke dalam laut sekitar perairan pantai.

Benda yang oleh warga diklaim mirip meteor itu menghantam laut sekitar pukul 18.30 WIB, Senin (5/9) lalu. Hunjaman benda itu dikatakan memunculkan fenomena yang luar biasa. Antara lain air laut seputar lokasi seperti mendidih serta mengepulkan asap. Mereka makin kalut, ketika menyadari enam jam kemudian terjadi gempa. Tak ayal, kemunculan fenomena tersebut dikaitkan dengan gempa yang membuat bumi berguncang.

Menyadari kondisi itu, puluhan warga pesisir Samatiga, kemarin, mengumandangkan azan di bibir pantai. Kumandang azan itu biasanya untuk menahan musibah atau malapetaka.  Tampak warga banyak yang pucat pasi di tengah kumandang azan yang terus berlangsung pagi kemarin.

Lokasi jatuhnya ‘meteor’ itu dikatakan di sekitar lokasi pelabuhan PT KTS kawasan Desa Kuala Bubon atau sekitar 200 meter dari bibir pantai.

Warga yang berada di sekitar lokasi kejadian langsung panik dan melaporkan peristiwa itu kepada pihak terkait. Tim SAR dan BPBD Aceh Barat yang mendapatkan laporan dimaksud langsung terjun ke lokasi, guna memastikan laporan masyarakat yang mengaku melihat benda mirip meteor yang jatuh dari langit.

Bahkan tim penyelamat juga berupaya menyelam ke sekitar lokasi yang diyakini sebagai lokasi jatuhnya meteor hingga akhirnya menyebabkan gempa bumi. Namun setelah beberapa jam melakukan penelusuran di sekitar lokasi kejadian, petugas tak menemukan adany lokasi jatuhnya meteor yang dilaporkan warga.

Melainkan hanya sebuah pipa lontar mercon yang diduga dilepaskan oleh sejumlah anak-anak dan menimbulkan cahaya terang saat menjelang malam hari. “Sekali lagi kami nyatakan isu meteor jatuh ini tak benar, dan sama sekali tak ada hubungannya dengan gempa bumi yang terjadi,” kata Dadek. Entahlahh!!(edi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Korban Nova Buat Halaman di Facebook

 

Mengintip Proyek Masjid Raya

 

Realisasi Fisik 55 Persen

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved