Pemulangan Karyawan PT Asdal belum Jelas

Pemulangan 24 karyawan perkebunan PT Asdal Prima Lestari (APL) yang beroperasi di Desa Lae Langge, Kecamatan Sultan Daulat

Editor: bakri
SUBULUSSALAM - Pemulangan 24 karyawan perkebunan PT Asdal Prima Lestari (APL)  yang beroperasi di Desa Lae Langge, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam hingga hingga kini belum jelas.

“Kami ingin segera pulang mas, tapi sampai sekarang belum jelas kapan diberangkatkan,” kata Zainuddin, pekerja PT Asdal yang ditanyai Serambi, Sabtu (17/12) di asrama Mapolsek Sultan Daulat.

Para pekerja asal Desa Tamanjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Jawa Barat itu menyatakan sudah tidak mau lagi bekerja di perusahaan PT Asdal karena merasa diperlakukan semena-mena dan tidak pernah menerima upah seperti yang dijanjikan sebelumnya.

Bahkan menurut keterangan karyawan, pihak perusahaan baru mengirimkan makan pada hari keempat mereka di penampungan Mapolsek Sultan Daulat. Selama ini, makanan ditanggung pihak Muspika setempat. Karena itu, para karyawan mulai mogok makan dari nasi bungkus yang diberikan perusahaan. Saat ditanyai kenapa tidak mau makan, karyawan mengaku tidak mau makan makanan dari perusahaan PT Asdal. “Baru pagi ini dikirim makan, tapi kami tidak mau makan,” kata Kulung Hasan.

Kapolres Aceh Singkil AKBP Helmi Kwarta Kusumu Putra Rauf yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Sultan Daulat Ipda Aries Diego Kakori mengatakan, pihak Muspika setempat tetap komit menagih janji yang pernah diutarakan oleh legal Oficer PT Asdal, Simajuntak bahwa pemulangan ke 24 karyawan plus seorang anak dengan pesawat.

Dalam pertemuan Muspika dan Dinas Tenaga Kerja Kotas Subulussalam dengan manajemen PT Asdal berjanji menghargai hak-hak karyawan dan memperlakukan secara manusiawi. “Mereka (pihak Asdal-red) janji memulangkan karyawan ke Jawa dengan pesawat jadi itulah yang kita tagih,” kata Kapolsek Ipda Diego.

Kapolsek Ipda Diego juga mengatakan, Muspika akan mengawal pemulangan para karyawan asal pulau Jawa itu hingga ke Bandara di Medan Sumatera Utara. Upaya tersebut ditempuh guna memastikan keberangkatan karyawan terkait dengan menggunakan pesawat bukan bus. Pasalnya, sempat ada kabar pihak perusahaan ingin memulangkan karyawan dengan jalur darat sehingga dikhawatirkan sangat beresiko. Pihak Muspika menurut Diego tidak ingin para karyawan tersebut nantinya telantar di perjalanan karena satu dan lain hal.

Seperti diberitakan beberapa hari lalu, sedikitnya 24 karyawan perkebunan PT Asdal sejak Selasa (13/12) lalu melakukan aksi mogok kerja dan mengadu ke Dinas Tenaga Kerja Kota Subulussalam. Para karyawan asal Kabupaten Pandeglang, Jawa Barat tersebut mengaku gaji yang diterima dari perusahaan pemilik Hak Guna Usaha (HGU) seluas 5.047 hektare itu tidak sesuai dengan yang dijanjikan saat mereka direkrut.(kh)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved