Assad Tidak Akan Biarkan Skenario Asing Lemahkan Suriah

Assad Bertekad akan melawan apapun bentuk intervensi Asing, dan itu harga mati, katanya.

zoom-inlihat foto Assad Tidak Akan Biarkan Skenario Asing Lemahkan Suriah
Xinhua/SANA
Presiden Suriah Bashar al-Assad saat mendengar ceramah Idul Fitri di Masjid Al-Hamad di Mohajirin, Damaskus, Suriah 19 Agustus 2012.
SERAMBINEWS.COM, DAMASKUS - Presiden Suriah, Bashar al-Assad mengatakan hari Minggu (26/8/2012) kemarin bahwa apa yang terjadi di Suriah adalah skema atau skenario yang didukung asing, dan dirinya bertekad tidak akan membiarkan skenario itu berjalan demi mencapai tujuan-tujuan pihak asing, apapun ongkosnya.

Pernyataan Assad itu dibuat selama pertemuan dengan wakil Iran Alaeddin Boroujerdi, dari kalangan keamanan nasional Iran, yang terbang sehari sebelumnya untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Suriah tentang inisiatif baru Iran, yang bertujuan menyelesaikan krisis Suriah.

Assad menuduh bahwa skema ini tidak hanya menargetkan Suriah namun seluruh kawasan. "Itulah sebabnya kekuatan asing menargetkan Suriah, untuk menyelesaikan skema mereka diseluruh wilayah." tudingnya.

Pernyataan Assad yang disitat kantor berita SANA, menekankan bahwa rakyat Suriah tidak akan mengizinkan skema asing mencapai tujuannya, dan itu sudah harga mati, katanya.

Sementara itu, Boroujerdi menekankan pentingnya kepentingan bersama antara Iran dan Suriah, menyebutkan bahwa keamanan Suriah adalah keamanan Iran. Dia (Iran) menegaskan dukungan terus menerus mengalir ke Suriah.

Boroujerdi juga bertemu dengan Wakil Presiden Farouq al-Sharaa dan Menteri Luar Negeri Walid al-Moallem.

Pertemuan dengan al-Sharaa menandai penampilan publik pertama dari wakil presiden setelah laporan banyaknya laporan pembelotan para pejabat.

Al-Sharaa terlihat Minggu meninggalkan mobilnya dan memasuki kantornya di ibukota Damaskus sebelum pertemuannya dengan Boroujerdi.

Televisi pemerintah Suriah juga telah berulang kali membantah laporan pembelotan, Namun, wakil presiden tidak muncul secara pribadi untuk menyangkal klaim, namun lebih memilih menghindar media. (Xinhua/H)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved