Diwacanakan, Pembangunan Terowongan Geurutee

Untuk mempersingkat jarak tempuh di kawasan Gunung Geurutee, Aceh Jaya sejumlah kalangan mewacanakan pembangunan

Editor: bakri

BANDA ACEH - Untuk mempersingkat jarak tempuh di kawasan Gunung Geurutee, Aceh Jaya sejumlah kalangan mewacanakan pembangunan terowongan di kawasan gunung tersebut. Rencananya, terowongan itu dibangun dengan cara dilakukan pengeboran dari kaki Geurutee yang berada di sisi Banda Aceh hingga ke kaki Geurutee kawasan Kecamatan Jaya, Aceh Jaya.

Hal ini dikatakan Kepala Laboratorium Pelayanan Terpadu Unsyiah, Dr Ir Taufiq Saidi MEng saat mempresentasikan rencana pembangunan terowongan itu dalam diskusi publik Inovasi Sains dan Teknologi untuk Percepatan Pembangunan Aceh di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh Senin (10/3).

Dengan terowongan yang rencananya dibangun sepanjang 1,2 kilometer (Km), sebut Taufiq, waktu tempuh kawasan itu akan berkurang dari satu jam menjadi 1,8 menit. Sebab, terowongan itu akan memangkas jarak tempuh dari sembilan Km menjadi tiga Km. “Jalan yang tiga kilomter itu terdiri atas terowongan sepanjang 1,2 kilometer dan sisanya dapat berupa jalan atau jembatan,” ungkapnya.

Dengan terowongan itu, lanjut Taufiq, akan dapat mengurangi angka kecelakaan, mempercepat arus lalu lintas, dan melancarkan proses pengangkutan barang ke wilayah barat selatan Aceh. Ditambahkan, dalam terowongan itu rencananya akan dibangun jalan dua jalur dengan lebar sekitar 16 meter. “Terowongan itu dilengkapi trotoar dan tempat pemberhentian kendaraan,” timpalnya.

Bupati Aceh Jaya, Ir Azhar Abdurrahman yang turut hadir dalam diskusi itu menyambut baik rencana pembangunan terowongan di wilayah yang dipimpinnya. Namun, ia berharap sebelum pembangunan dilakukan, pihak terkait harus mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan.

“Gunung Geurutee kondisinya berbatu dan banyak pohon, sehingga menyimpan air yang besar. Jikan bebatuan itu dibor akan terjadi limpahan air. Maksud kita baik, tapi sebabnya akan lain, makanya perlu antisipasi sejak dini,” jelas Azhar.

Sementara anggota DPR RI asal Aceh, Nova Iriansyah mengatakan, anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan terowongan itu sekitar Rp 3-4 triliun. “Jika terowongan ini jadi dibangun, maka ini jadi terowongan pertama yang dibuat Pemerintah RI setelah pemerintahan Belanda. Dana pembangunan terowongan itu tentu saja dari APBN,” katanya.

Selain Bupati dan Nova, kegiatan yang dibuka Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng ini juga dihadiri Ketua DPRK Aceh Jaya, ahli terowongan, geologi, masyarakat transportasi Indonesia, Walhi, dan perwakilan lembaga pemerintah.(hs)

Tags
Geurutee
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved