Yusri Puteh: Upaya Pendangkalan Akidah Masih Terus Berlangsung
Penceramah kondang Aceh, Tgk Yusri Puteh mengatakan, upaya pendangkalan akidah umat masih terus berlangsung
BANDA ACEH - Penceramah kondang Aceh, Tgk Yusri Puteh mengatakan, upaya pendangkalan akidah umat masih terus berlangsung di Aceh. Ia pun mengimbau umat muslim Aceh untuk senantiasa bersikap awas dan berhati-hati terhadap budaya asing.
Hal itu disampaikan Tgk Yusri Puteh dalam tausiyahnya pada acara halal bihalal yang dilaksanakaan oleh Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI), di Aula Arafah, Asrama Haji Banda Aceh, Minggu (10/6).
“Ada upaya-upaya dari pihak luar untuk menghancurkan akidah umat Islam di Aceh. Ini bukan berburuk sangka, tapi kita mesti selalu waspada dan jangan terlena dengan bantuan-bantuan yang mungkin saja membawa misi tertentu,” ungkap Yusri Puteh.
Dalam tausiyahnya yang berlangsung satu jam lebih, lelaki gempal yang juga guru Bahasa Inggris di salah satu madrasah di Pijay ini, menceritakan beberapa pengalamannya saat menyampaikan ceramah di berbagai pelosok Aceh. “Masih sangat banyak upaya pendangkalan akidah. Butuh kerja keras bagi kita semua untuk terus menjaga dan membentengi umat,” ujar dai yang terkenal dengan guyonan-guyonan segar dan mendidik ini.
Tgk Yusri Puteh juga mengapresiasi keberadaan KWPSI yang dianggapnya menjadi mitra pemerintah dalam mengawal dan membantu implementasi syariat Islam di Aceh. “Perjuangan ini mesti banyak resiko. Tentu banyak pihak yang tidak senang dengan keberadaan KWPSI. Bahkan masih ada orang Aceh yang sinis dan mengejek penerapan Syariat Islam di bumi Aceh ini, Nauzubillah,” ungkap Tgk Yusri Puteh.
Sebelumnya, Pemimpin Umum Harian Serambi Indonesia H Sjamsul Kahar yang didaulat sebagai penasihat KWPSI, dalam sambutannya mengatakan, kehadiran KWPSI merupakan keniscayaan untuk mendukung pelaksanaan syariat Islam di Aceh. “Saya melihat KWPSI cukup intens melaksanakan berbagai kegiatan sosial dan keagamaan untuk mengisi sanubari umat,” ujarnya.
Sjamsul Kahar berharap ke depan, dengan dukungan berbagai pihak KWPSI bisa lebih berkiprah untuk membantu mensyiarkan syariat Islam di Aceh. “KWPSI memang bukan organisasi massa, maka jumlah anggotanya juga tidak mesti banyak. Di sini tempat berkumpulnya wartawan, untuk mensupport pelaksanaan syariat Islam di Aceh,” ungkap Sjamsul Kahar.
Acara halal bihalal KWPSI Minggu kemarin dihadiri dua tokoh pers Aceh, H Sjamsul Kahar dan H Harun Keuchik Leumiek, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tgk H Faisal Ali (Abu Sibreh), Guru Besar UIN Ar-Raniry Prof Yusny Saby PhD, Purek III UIN Ar-Raniry Dr Tgk H Syamsul Rijal MAg, Purek III Universitas Iskandar Muda, H Bustamam Ali, Kepala Baitul Mal Aceh Dr Armiadi Musa, perwakilan dari Kejaksaan Tinggi Aceh, perbankan syariah, serta sejumlah pemateri dan anggota pengajian KWPSI.
Dalam kesempatan itu, Sjamsul Kahar yang bertindak sebagai Pemimpin Umum PT Radio Serambi Indonesia Penyiaran (Serambi FM) menyerahkan sertifikat (piagam penghargaan) kepada 26 tokoh Aceh yang telah berpartisipasi dalam memberi tausiyah pada program “Serambi Spiritual” yang ditayangkan di Serambi FM selama bulan Ramadhan 1435 H.
Program dialog yang membahas berbagai hal terkait kehidupan dan amal ibadah selama bulan Ramadhan ini terlaksana atas kerja sama KWPSI dengan Radio Serambi FM 90,2 Mhz.
Selain penyerahan sertifikat untuk ulama dan tokoh Aceh, kegiatan halal bihalal KWPSI juga diisi dengan penyerahan bantuan uang dan sembako untuk 10 anak yatim. “Acara ini sebagai ajang untuk mempererat silaturahmi, sekaligus meningkatkan kepedulian kita kepada anak yatim dan kaum duafa,” kata Sekjen KWPSI, Muhammad Saman.(nal)
Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |