Dr Syamsul Rijal: Gerhana, Cahaya Diredupkan Sejenak
manusia tiada daya saat Allah Swt menunjukkan kekuasaannya dengan cara meredupkan sejenak cahaya matahari dari peristiwa gerhana.
Laporan Arif Ramdan | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Wakil Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh, Dr Syamsul Rijal, MAg mengatakan, gerhana adalah petanda atau isyarat alam yang tidak ada hubungan dengan apa-apa kecuali sebagai tanda kekuasaan Allah Swt.
"Masyarakat Arab dulu dekat dengan alam, sehingga sering mengaitkan dengan hal-hal syirik. Mereka untuk bekerja ke luar rumah saja melihat dulu dari mana arah burung terbang," ujarnya saat memberikan tauhsiyah pada khutbah shalat gerhana matahari di Masjid Suhada Lamgugop, Syiah Kuala, Banda Aceh, Rabu (9/3/2016).
Ia menegaskan bahwa gerhana adalah kuasa Allah Swt, di mana cahaya diredupkan sejekan.
"Di sinilah moment yang menuntun kita bertobat kepada Allah Swt," ujarnya.
Menurut Syamsul Rijal, manusia tiada daya saat Allah Swt menunjukkan kekuasaannya dengan cara meredupkan sejenak cahaya matahari dari peristiwa gerhana.
"Semua itu sunnatullah, bumi berputar mengeliling matahari begitu juga matahari terus berputar itu sunnatullah. Termasuk jika matahari berputar keluar dari garis edar juga adalah sunnatullah," katanya.
Shalat gerhana di Masjid Suhada dilaksanakan usai shalat shubuh berjamaah bertepatan dengan kegiatan salah satu komunitas shubuh keliling.
Sebelumnya, dalam ceramah bakda shubuh, Tgk Syukri Daud Pango juga memberikan arahan teknis terkait pelaksaan shalat gerhana.