SBY Apresiasi Habib Rizieq Shihab soal Aksi 112

Bahwa peserta aksi 112 melakukan doa bersama sebagai wujud kecintaan pada NKRI, Pancasila, dan kebhinekaan," kata SBY.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat akan memberikan konferensi pers terkait tudingan oercakapan telepon dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (1/2/2017). Dalam keterangannya, SBY membenarkan bahwa benar adanya percakapan dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin namun tidak ada kaitannya dengan kasus penistaan agama yang menjerat Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan meminta aparat penegak hukum untuk mengusut kabar penyadapan pembicaraan telepon dirinya dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengapresiasi pernyataan imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang menyebut peserta aksi damai 112 melakukan doa bersama sebagai wujud kecintaan kepada NKRI dan Pancasila.

Hal itu disampaikan SBY usai melaksanakan salat jumat di Masjid Jami Al Riyadh, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (10/2/2017).

"Pernyataan (Rizieq) itu penting untuk meluruskan isu yang berkembang. Bahwa peserta aksi 112 melakukan doa bersama sebagai wujud kecintaan pada NKRI, Pancasila, dan kebhinekaan," kata SBY.

"Karena dalam perkembangan terakhir banyak yang menyebut peserta aksi 112 sebagai anti-NKRI, anti-Pancasila, anti-kebhinekaan. Padahal sebaliknya," SBY menambahkan.

SBY menyatakan jika semua pihak mencintai NKRI dan Pancasila maka tidak perlu ada kerenggangan antar komponen bangsa.

"Kita semua senang kalau semua masyarakat mencintai NKRI, Pancasila, dan kebhinekaan. Karena kita bangsa yang satu dan Insya Allah akan menghasilkan kemajuan," ungkapnya.

Peserta aksi 212 dari luar daerah telah berdatangan di Masjid Istiqlal, Jumat, (10/2/2017).

Menurut pantauan Tribunnews.com, para peserta tampak membawa perbekalan makanan dan baju. Para peserta aksi diantaranya berasal dari Ciamis, Medan, Surabaya, dan Jombang.

"Saya datang sejak kemarin, aksi ini demi membela martabat umat Islam," ujar Bahador, peserta aksi dari Ciamis.

Bahador tiba di Jakarta sejak Kamis (9/2/2017) dengan menumpang bus. Setelah Salat Jumat, para peserta aksi tampak beristirahat di pelataran masjid Istiqlal.

Format aksi 112 yang sebelumnya jalan sehat dari Sudirman hingga Thamrin menjadi 'Dzikir & Tausyiah Nasional untuk Penerapan Surat Al-Maidah 51 : Wajib Pilih Pemimpin Muslim & Haram Pilih Pemimpin Kafir' di Masjid Istiqlal.

Perubahan format ini juga dilakukan karena waktu aksi berbenturan dengan kampanye dua pasangan calon Pilkada DKI Jakarta yang berlangsung di waktu yang bersamaan.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved